Doa Buka Puasa Sunah Muharram Lengkap Arab-Latin dan Waktu Membacanya

Doa Buka Puasa Sunah Muharram Lengkap Arab-Latin dan Waktu Membacanya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Rabu, 17 Jul 2024 17:10 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Foto: Shutterstock/
Makassar -

Membaca doa disunahkan bagi umat muslim ketika berbuka puasa, termasuk saat buka puasa sunah Muharram. Lantas, bagaimana lafaz doa buka puasa sunah Muharram?

Disadur dari buku Bulan Muharram dan Keutamaan Berpuasa di Dalamnya oleh Said Yai, berpuasa di bulan Muharram disebut yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah dalam hadis berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: (( أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاةُ اللَّيْل )) [ رواه مسلم ]

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu bahwasanya dia berkata bahwa Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Se-afdhal-afdhal puasa setelah (puasa) Ramadhanadalah (puasa) di bulan Allah, Al-Muharram. Dan se-afdhal-afdhal shalat setelah shalat adalah shalat fardhu malam."

Adapun puasa yang bisa dikerjakan di bulan ini yakni puasa Tasua, Asyura, 11 Muharram, dan puasa sunah lainnya. Membaca doa ketika berbuka puasa ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.

ADVERTISEMENT

Nah, berikut ini doa berbuka puasa sunah Muharram lengkap Arab, Latin, dan artinya. Simak, yuk!

Doa Buka Puasa Sunah Muharram

Doa buka puasa sunah Muharram tidak berbeda dengan doa buka puasa pada umumnya. Diriwayatkan dalam beberapa hadis, terdapat berbagai versi doa yang bisa dibacakan ketika berbuka, termasuk saat berbuka puasa sunah Muharram.

Agar lebih jelas, berikut doa yang bisa dibaca saat berbuka puasa sunah Muharram berbagai versi sebagaimana dilansir dari NU Online:

1. Riwayat Sahabat Mu'adz bin Zuhrah

Pertama ada doa buka puasa yang diriwayatkan oleh Mu'adz bin Zuhra. Berikut bacaan doanya:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu.

Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."

2. Riwayat Sahabat Abdullah bin Umar

Selanjutnya, ada doa buka puasa yang dijelaskan oleh Abdullah bin 'Umar. Bacaan doanya sebagai berikut:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Arab Latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."

3. Kitab Fathul Mu'in

Doa berbuka ini diterangkan dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 bahwa doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah.

Selain itu, lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan saat seseorang berbuka dengan menggunakan air. Sebagaimana penjelasannya berikut:

وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى

Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."

4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna

Terakhir, ada doa berbuka puasa sunnah dalam kitab Kasyiyah Iqna. Berikut lafadz doanya:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.

Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."

Waktu Membaca Doa Buka Puasa Sunah Muharram

Sebagian muslim kerap kali masih keliru terkait waktu membaca doa berbuka. Sebagaimana tercantum dalam kitab Hasyiyah I'anatut Thalibin juz 2 halaman 279 yang ditulis Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha.

Di dalam kitab itu dijelaskan bahwa doa berbuka puasa dibacakan setelah eseorang membatalkan puasanya. Bukan dikerjakan sebelum berbuka atau saat sedang berbuka puasa.

Penempatan waktu berbuka ini merujuk pada makna yang terkandung dalam doa buka puasa itu sendiri.

Syekh bin Muhammad Ba'ali juga menjelaskan hal serupa dalam Kitab Busyra al-Karim halaman 598. Diterangkan bahwa disunahkan membaca doa berbuka puasa ketika hendak berbuka, akan tetapi waktu yang lebih utama adalah setelah berbuka dengan membaca doa: 'Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu'.

Tata Cara Buka Puasa Sunah Muharram

Buka puasa sunah Muharram dilakukan sama dengan puasa sunah lainnya yakni dibatalkan dengan makan dan minum. Namun, terdapat beberapa sunah dan anjuran saat berbuka puasa yang bisa dikerjakan untuk menyempurnakan ibadah.

Untuk itu, berikut tata cara berbuka puasa sesuai anjuran dan sunah:

  • Menyegerakan berbuka (ta'jîl al-fithr) bila telah masuk waktu Maghrib.
  • Berbuka terlebih dahulu sebelum shalat maghrib.
  • Sebelum berbuka puasa, sebaiknya diawali dengan membaca Basmalah, yakni Bismillâhir rahmânir rahîm secara lengkap atau secara singkat Bismillâh, karena merupakan perbuatan yang baik. Namun, apabila lupa membaca Basmalah sebelum makan, maka ketika ingat membaca Bismillâhi awwalahu wa âkhirahu (Dengan Nama Allah sejak awal dan akhir makan/minum).
  • Memakan kurma. Umat muslim disunnahkan memakan kurma dalam angka ganjil, seperti 3 butir atau lebih (misalnya 5). Kurma yang diutamakan adalah kurma basah (ruthab), bila tidak ada kurma basah, maka bisa diganti dengan kurma kering (tamr).
  • Jika tidak ada kurma basah atau kurma kering, maka disunahkan berbuka dengan minum air, terutama air Zamzam sebanyak 3 tegukan.
  • Jika tidak ada air Zamzam, maka berbuka dengan air dari Sungai Nil. Jika tidak ada air Zamzam dan air dari Sungai Nil, maka minum air biasa. Urutan keutamaan air yang dikemukakan oleh para ulama sebagaimana disebutkan dalam nazham oleh imam At-Tâj As-Subkî. Urutan air yang utama: pertama, air yang memancar dari jari jemari Nabi SAW; kedua, air zamzam; ketiga, air telaga Kautsar; keempat, air sungai Nil; kelima, air dari sungai-sungai lainnya.
  • Jika tidak ada air minum, disunahkan berbuka dengan sesuatu yang manis atau manisan.
  • Kemudian disunahkan membaca doa berbuka puasa (du'â' al-ifthâr), dengan mengangkat kedua belah telapak tangan ke atas, berupa doa ma'tsûr (doa yang diajarkan oleh Nabi SAW), atau rangkaian doa yang disusun oleh para ulama dari doa-doa dalam hadits tersebut.
  • Makan dan minum secukupnya.
  • Setelah selesai berbuka puasa, bisa dilanjutkan membaca doa sesuai yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Keutamaan Membaca Doa Berbuka Puasa

Membaca doa berbuka puasa dianjurkan sebab memiliki keutamaan bagi yang mengamalkannya. Dikutip dari laman Almanhaj, ketika hendak berbuka puasa merupakan salah satu waktu dikabulkannya doa oleh Allah SWT.

Maka dari itu, di momen berbuka puasa umat muslim dianjurkan untuk berdoa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Anas bin Malik RA berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدّ، دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الصّـَائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

Arti: "Dari Anas bin Malik Radhiyallahu' anhu dia berkata, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Doa orang tua kepada anaknya, (2) Orang yang berpuasa ketika berbuka, (3) Do'a orang yang sedang safar (musafir)." Hadits Shohih [HR. al-Baihaqi 3/345 dan yang lainnya]. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam kitab Silsilah Ahaadits as-Shahihah no. 1797)

Demikianlah ulasan mengenai doa berbuka puasa sunah Muharram. Semoga bisa diamalkan!




(alk/alk)

Hide Ads