23 Amalan di Bulan Muharram Sesuai Sunnah, Yuk Amalkan!

23 Amalan di Bulan Muharram Sesuai Sunnah, Yuk Amalkan!

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Sabtu, 06 Jul 2024 17:38 WIB
Mosques dome on dusk sunset sky and crescent moon symbol religion of Islamic free space text with Ramadan month, Eid Al Adha, Eid Ul Fitr, Muharram
Ilustrasi amalan Muharram. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sumetha Suebchat)
Makassar -

Bulan Muharram adalah bulan yang mulia dalam ajaran Islam. Lantas, bagaimana memperlakukan bulan Muharram? Apa saja amalan yang dianjurkan di dalamnya?

Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan kalender Hijriah Islam. Pada pergantian tahun ini, umat muslim dianjurkan untuk mengisinya dengan sejumlah amalan saleh.

Berdasarkan kalender Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama RI, tanggal 1 Muharram 1446 H/2024 M bertepatan dengan tanggal 7 Juli 2024 M. Memasuki bulan ini, umat Islam sebaiknya mengetahui amalan apa saja yang dapat dilakukan untuk meraih pahala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah berikut ini daftar amalan yang dianjurkan lengkap dengan penjelasannya.

Amalan di Bulan Muharram

Terdapat sejumlah amalan yang dianjurkan untuk diperbanyak selama bulan Muharram. Sebagian ulama menyimpannya dalam bentuk nadham, sebagaimana yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur.

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: Ada sepuluh amalan di dalam bulan 'asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali.(1)

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa amalan yang dianjurkan dikerjakan di bulan Muharram lengkap dengan penjelasannya.

1. Melaksanakan Sholat Tasbih

Salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan di bulan Muharram adalah sholat tasbih. Sholat ini dapat dikerjakan pada malam hari tanggal 10 Muharram, yakni Senin, 15 Juli 2024.

Sholat tasbih terdiri dari empat rakaat. Jika dilakukan pada siang hari, maka empat rakaat sekaligus satu kali salam.

Namun apabila dikerjakan pada malam hari, sunnah dilakukan setiap dua rakaat salam. Berikut niatnya:

Niat sholat tasbih 4 rakaat:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى

"Saya niat melaksanakan shalat sunnah tasbih empat rakaat semata-mata karena Allah Ta'ala".

Niat sholat tasbih 2 rakaat:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

"Saya niat melaksanakan shalat sunnah tasbih dua rakaat semata-mata karena Allah Ta'ala".

Setiap rakaat disunnahkan membaca tasbih sebanyak 75 kali dengan rincian sebagai berikut:

  • Sesudah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya sebanyak 15 kali.
  • Ketika ruku' sesudah membaca do'a ruku' sebanyak 10 kali.
  • Ketika i'tidal sesudah membaca do'a i'tidal sebanyak 10 kali.
  • Ketika sujud sesudah membaca do'a sujud sebanyak 10 kali.
  • Ketika duduk di antara dua sujud sesudah membaca doa nya sebanyak 10 kali.
  • Ketika sujud kedua sesudah membaca doa nya sebanyak 10 kali.
  • Ketika bangun dari sujud kedua (sewaktu duduk istirahat atau sesudah membaca tahiyat sebelum salam) sebanyak 10 kali.

Dengan demikian, jika dilakukan empat rakaat maka jumlah tasbih yang dibaca sebanyak 300 kali. Adapun bacaan tasbihnya adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْم.

"Maha suci Allah dan segala puji adalah milik-Nya. Tiada tuhan selain Allah, Dia-lah Dzat Yang Maha Besar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung".(2)

2. Puasa 1 Muharram

Puasa di bulan Muharram sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini merujuk kepada hadits riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah.

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ، بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ»

Rasulullah SAW berkata, "Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram. Sementara sholat paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam."(3)

3. Membaca Doa Akhir Tahun

Barang siapa membaca doa akhir tahun, maka ia akan terhindar dari godaan atau tipu daya setan dan diampuni dosanya setahun sebelumnya. Dalam keterangan lain disebutkan bahwa apabila seseorang membaca doa akhir tahun, maka setan berkata, "Hampa usaha kami di sepanjang tahun ini. Susah bagiku dan sia-sia pekerjaanku menggoda anak Adam (manusia) pada tahun ini, dan Allah membinasakanku saat ini juga. Dengan sebab membaca doa ini, Allah akan mengampuni dosanya selama setahun."

4. Membaca Doa Awal Bulan Muharram

Doa awal bulan Muharram dibaca setelah sholat Maghrib sebanyak 3 kali. Sebagian ulama menyebutkan bahwa barang siapa membaca doa tersebut sebanyak 3 kali setelah shalat Rawatib ba'diyah Maghrib pada malam tanggal 1 Muharram, maka Allah SWT akan memerintahkan dua malaikat untuk melindunginya dari fitnah dan tipu daya setan selama setahun mendatang.

5. Qiyamul Lail pada Malam Pertama Bulan Muharram

Pada awal bulan Muharram, umat Islam disunahkan untuk menghidupkan malam, yaitu dengan beberapa ibadah berikut:

  • Memperbanyak membaca Al-Quran,
  • Berdzikir kepada Allah SWT,
  • Melakukan shalat sunnah, seperti shalat Hajat, Tahajjud, Taubat, dan shalat-shalat sunnah lainnya,
  • Melakukan shalat seratus rakaat, setiap rakaat membaca Al-Faatihah dan Al-Ikhlas,
  • Shalat dua rakaat, rakaat pertama membaca Al-Faatihah dan surat Al-An'aam, rakaat kedua membaca Al-Faatihah dan Yaasiin, atau
  • Shalat dua rakaat, setiap rakaat membaca Al-Faatihah dan Al-Ikhlas 11 kali.

6. Puasa Tasua

Puasa Tasua adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, tatkala Rasulullah SAW, "Wahai, Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani."

Maka, beliau bersabda, "Tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan." Ibnu Abbas berkata, "Tahun berikutnya belum datang, namun Rasulullah SAW meninggal terlebih dahulu." (HR. Muslim).

7. Puasa Asyura

Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Beberapa hadits menjelaskan keutamaan puasa ini, antara lain hadits dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak- anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."

8. Melakukan Kebaikan pada Hari Asyura

Sebagian ulama menyebutkan bahwa banyak amalan dan ibadah yang menghasilkan pahala besar dan keistimewaan bagi yang mengerjakannya pada hari Asyura.

Kebaikan tersebut, antara lain mengusap kepala anak yatim, memuliakan fakir miskin, memberikan ilmu atau kemanfaatan kepada orang lain, bershadaqah, melapangkan nafkah dan membelanjakan hadiah untuk anak dan istri, mandi sunnah, bercelak.

Kemudian menjamu orang yang berbuka puasa, memperbanyak shalat sunnah empat rakaat, banyak membaca hasbunallah wani'mal wakil ni'mal mawla wa ni'man nashir, membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali,
melaksanakan shalat Tasbih, dan melakukan silaturahim kepada semua orang, sanak keluarga, orang-orang terdekat, tetangga, maupun orang- orang alim (ahli ilmu).

9. Membaca Doa Asyura

Doa Asyura dibaca setelah melakukan shalat Maghrib. Sebagian ulama menyebutkan bahwa doa ini dapat dibaca langsung atau dengan tata cara melakukan shalat sunnah dulu sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam.

Pada setiap rakaat membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas sebanyak 50 kali. Setelah melakukan shalat sunnah, barulah doa Asyura dibaca.

Doa ini bisa dibaca sebanyak 7 kali, namun lebih utama dibaca sebanyak 70 kali. Berikut doa Asyura tersebut:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرِ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ. وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا نَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ وَهُوَحَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab Latin: Hasbunallaah wani'mal wakil, ni'mal maulaa wani'man nashiir. Subhaanallaahi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal 'arsyi. Laa malja-a minallaahi illaa ilaihi subhaanallaahi 'adadasy syaf'i wal witir. Wa 'adada kalimatillaahit taammaati kullaha, nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimiin. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim. Wahuwa hasbunaa wani'mal wakil, ni'mal maulaa wani'man nashiir. Washallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii washahbihii wasallam.

Artinya: Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maha Suci Allah sepenuh mizan (timbangan), setinggi ilmu, sebanyak keridhaan, dan setimbang 'Arsy. Tiada tempat untuk menyelamatkan diri, dan tiada tempat untuk bersandar, melainkan kepada Allah. Maha Suci Allah sebanyak bilangan yang genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat yang sempurna kesemuanya. Saya memohon keselamatan kepada-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan, tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Cukuplah Allah yang memeliharaku, tempatku berpegang, dan sebaik-baiknya Pemberi pertolongan. Semoga Allah memberikan rahmat atas nabi kita, penghulu kami, Muhammad. Kemudian, juga kepada keluarga dan para sahabat nabi kesemuanya.

Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Asyqalani, barang siapa membaca doa Asyura sebanyak 41 kali, maka hatinya tidak akan mati. Sedangkan, menurut Sayyid Ali Al-Ajhuri, barang siapa membaca kalimat hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'ma nashir, maka Allah SWT akan mencegah segala kejelekan yang terjadi pada orang tersebut selama tahun tersebut.

10. Berpuasa pada Tanggal 11 Muharram

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan beberapa ulama lain berpendapat bahwa disunahkan berpuasa pada tanggal 11 Muharram, di samping tanggal 9 dan 10 Muharram. Argumen yang dijadikan sandaran pendapat tersebut adalah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Berpuasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, dengan berpuasa satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya." (HR. Ahmad)."

11. Berpuasa pada Tanggal 13, 14, 15 Muharram (Ayyamul Bidh)

Puasa yang dimaksud adalah puasa pertengahan bulan, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15, atau yang sering disebut dengan puasa Ayyamul Bidh.

12. Membaca Amalan setelah Sholat Subuh

Sebagian ulama menyebutkan bahwa apabila seseorang membaca amalan basmalah sebanyak 360 kali dan ayat kursi 360 kali, maka dengan izin Allah SWT, ia akan diberikan kemudahan rezeki, keselamatan, dan dipelihara dari segala musibah.(4)

13. Membaca Doa Tobat Nabi Adam AS

Para ulama menganjurkan kita memperbanyak istighfar dan tobat di bulan Muharram agar kita memulai tahun dengan hati yang bersih dan jauh dari dosa.

Salah satu doa tobat yang dapat diamalkan adalah doa tobat pertama dari sang manusia pertama, yaitu Nabi Adam AS, berikut:

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَسِرِينَ.

Arab Latin: Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa illam tagfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin.

"Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Al- A'raf [7]: 23)(5)

14. Menyambung Silaturahim

Umat Islam juga dianjurkan menyambung silaturahmi di bulan Muharram.(1) Sebab, silaturahmi memiliki banyak keutamaan.

Syekh Sulaiman Al-Bujairimi menyebut setidaknya 10 keutamaan silaturahim:

وَفِي صِلَةِ الرَّحِمِ عَشْرُ خِصَالٍ مَحْمُودَةٍ

Artinya: "Dalam silaturahim terdapat sepuluh hal terpuji," (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2007 M/1427-1428 H], juz III, halaman 272).

Berikut 10 keutamaan bagi orang yang menjaga silaturahim:

1. Ridha Allah. Pasalnya, silaturahim adalah perintah-Nya.

2. Membuat bahagia kerabat atau idkhalus surur.

وَقَدْ وَرَدَ فِي الْخَبَرِ إنَّ أَفْضَلَ الْأَعْمَالِ إدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى الْمُؤْمِنِ

Artinya: Telah tersebut dalam sebuah hadits, 'Salah satu amal paling utama adalah idkhalus surur atau memasukkan kebahagiaan ke dalam hati orang yang beriman.

3. Membuat bahagia malaikat karena malaikat senang pada silaturahim.

4. Melahirkan memori atau ingatan positif dari orang beriman terhadap mereka yang menjaga silaturahim.

5. Membuat hati dan pikiran iblis susah karena mereka menghendaki semangat persaudaraan manusia pecah.

6. Menambah berkah umur.

7. Menambah keberkahan rezeki.

8. Membuat bahagia ayah dan kakek yang sudah wafat karena mereka senang kalau keturunannya menjaga hubungan kekerabatan.

9. Menambah muruah.

10. Menambah pahala setelah mereka yang menjaga silaturahim wafat karena karena kerabat-kerabat akan menyebut kebaikannya semasa hidup.(6)

15. Bersedekah

Umat muslim juga dianjurkan berbagi rezeki di bulan Muharram, terutama pada hari Asyura. Sedekah ini utamanya dianjurkan diberikan kepada keluarga.

Rasulullah SAW berkata:

من وسع على عياله في يوم عاشوراء وسع الله عليه في سنته كلها

Artinya: Orang yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura', maka Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun tersebut. (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi)(7)

16. Mandi

Mandi juga menjadi salah satu sunnah yang dianjurkan dikerjakan pada bulan Muharram.(1)

17. Mengenakan Celak Mata

Mengenakan celak mata di bulan Muharram juga dianjurkan, utamanya di hari Asyura.(1) Namun, kaum Ahlussunnah harus fair menyebut bahwa sumber hadits tersebut tidak jelas alias maudhu' sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Muhammad Mahmud Al-Hanafi dalam Umdatul Qari' Syarah Shahih Al-Bukhari menyebutkan:

النَّوْع السَّادِس: مَا ورد فِي صَلَاة لَيْلَة عَاشُورَاء وَيَوْم عَاشُورَاء، وَفِي فضل الْكحل يَوْم عَاشُورَاء لَا يَصح، وَمن ذَلِك حَدِيث جُوَيْبِر عَن الضَّحَّاك عَن ابْن عَبَّاس رَفعه: (من اكتحل بالإثمد يَوْم عَاشُورَاء لم يرمد أبدا) ، وَهُوَ حَدِيث مَوْضُوع،

Artinya: "Nomor enam: Hadits yang menjelaskan tentang malam Asyura' dan hari Asyura', dan dalam keutamaan memakai celak pada hari Asyura' tidak shahih. Di hadits tersebut terdapat informasi dari Juwaibir dan al-Dhahhak dari Ibnu Abbas yang dianggap marfu' dengan konten 'Barangsiapa memakai celak pada hari Asyura' tidak akan terjangkiti penyakit beleken selamanya'. Hadits ini maudhu' (palsu)."(8)

18. Ziarah Kepada Ulama

Ziarah Kepada Ulama juga disunnahkan di bulan Ramadhan, baik yang hidup maupun yang meninggal. Ziarah ini sangat dianjurkan, bahkan ketika ditimpa masalah, Pengasuh Pondok Pesantren Jagasatru Habib Hasanain bin Muhammad bin Yahya menyarankan agar dapat berziarah kepada orang tua atau para wali.

"Kalau kamu bingung, ketika kita mendapatkan masalah kebingungan maka datanglah, ziarahlah ke ahli kubur," ujarnya.(9)

19. Menjenguk Orang Sakit

Amalan berikutnya yang dianjurkan dikerjakan di bulan Muharram adalah menjenguk orang sakit. Menurut Sebagian ulama, menjenguk orang sakit adalah kewajiban karena bagian dari hak seorang muslim terhadap muslim lainnya yang perlu ditunaikan.

Berikut sejumlah pahala yang didapatkan jika menjenguk orang sakit:

1. Menjenguk orang sakit adalah ibadah mendekatkan diri kepada Allah.
2. Mendapatkan doa ampunan dari para malaikat.
3. Mendapatkan rahmat dari Allah.
4. Orang yang berjalan untuk menjenguk orang sakit, maka sama seperti berjalan di taman surga.(10)

20. Menambah Nafkah Keluarga

Keluarga terdekat adalah pihak Utama yang mesti diperhatikan di bulan Muharram. Umat Islam dianjurkan melapangkan keluarga, seperti mencukupi kebutuhan hidup keluarga, yaitu kebutuhan makanan atau kebutuhan lainnya. Rasulullah SAW berkata:

من وسع على عياله في يوم عاشوراء وسع الله عليه في سنته كلها

Artinya: "Orang yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura', maka Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun tersebut," (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi).

Dalam hadits di atas dijanjikan bagi orang yang mencukupi kebutuhan keluarganya, kebutuhan hidupnya akan dilapangkan setahun.(5)

21. Memotong Kuku

Memotong kuku merupakan perbuatan yang telah diatur di dalam Islam guna menjadikan umatnya bersih dan suci baik lahir maupun batin. Oleh karena itu, Islam telah mengkategorikan perkara memotong kuku termasuk dalam perkara fitrah.

Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258, bahwa perkara fitrah ada lima: Berkhitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kumis, menggunting kuku dan mencabut bulu ketiak.(11)

Pada bulan Muharram juga umat Islam juga dianjurkan memotong kuku.(1)

22. Mengusap Kepala Anak Yatim

Salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Muharram adalah menyantuni anak yatim dan mengusap kepalanya.(1) Imam al-Nawawi dalam kitabnya Faidhul Qadir menganjurkan kita untuk mengasihi anak yatim.

Salah satunya caranya dengan mengusap kepala karena hal tersebut merupakan bentuk ekspresi kasih sayang. Selain itu, di dalam kitab tersebut Imam Al-Nawawi menganjurkan kita untuk membaca doa berikut tatkala mengusap kepala anak yatim:

جَبرَ اللهُ يُتْمَكَ وَجَعَلَكَ خَلْفًا مِنْ أَبِيْكَ

Artinya: "Semoga Allah menutup keyatimanmu dan menjadikanmu pengganti yang baik dari ayahmu." (Al-Munawi, Faidh Al-Qadir, [Mesir, Al-Maktabah At-Tijariyah Al-Kubra: 1356 H], jilid. 1, halaman. 108)(12)

23. Membaca Surat Al-Ikhlas Sebanyak 1000 kali.

Surat Al-Ikhlas adalah salah satu surat paling populer di kalangan umat Islam Indonesia, terlebih bagi warga Nahdliyyin. Surat Al-Ikhlas menjadi bacaan wajib dalam rangkaian bacaan tahlil.

Surat ini memiliki keistimewaan tersendiri. Al-Bukhari dan Muslim sampai membuat bab khusus tentang keutamaan membaca surah tersebut dalam kedua kitab Shahih mereka. Salah satu keutamaan surat ini adalah sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW:

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ

Artinya: "Qul huwallahu ahad (surat Al-Ikhlas) sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an"(13)

Sumber:

1. Situs Nahdlatul Ulama '12 amalan dalam Bulan Muharram'
2. MUI Digital 'Puasa dan Shalat Sunnah di Bulan Muharram'
3. Situs Nahdlatul Ulama 'Sunnah Puasa Muharram, Boleh Pilih Tiga Jenisnya'
4. Buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' karya Ustad Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid
5. Buku 'Doa & Dzikir Sepanjang Tahun' oleh H Hamdan Hamedan
6. Situs Nahdlatul Ulama 'Ini 10 Keutamaan Silaturahim'
7. Situs NU Jatim 'Keistimewaan Berbagi dengan Keluarga Terdekat di Hari Asyura'
8. Situs Nahdlatul Ulama 'Hadits Shahih tentang Amalan Hari Asyura'
9. Situs Nahdlatul Ulama 'Ziarahi Ulama, Lahiriahnya Mendoakan, Sejatinya Ngalap Berkah'
10. Situs Kementerian Agama Bali 'Pahala Menjenguk Orang Sakit'
11. Situs NU Jatim 'Memotong Kuku? Berikut Panduan dari Ulama'
12. Situs NU Jabar 'Amalan Bulan Muharram: Doa Mengusap Kepala Anak Yatim'
13. Situs Nahdlatul Ulama 'Benarkah Baca Surat Al-Ikhlas Tiga Kali Sama dengan Mengkhatamkan Al-Qur'an? Begini Kajian Haditsnya'




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads