Doa Buka Puasa Tarwiyah: Arab, Latin, dan Artinya

Doa Buka Puasa Tarwiyah: Arab, Latin, dan Artinya

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 04 Jun 2025 12:30 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
ilustrasi doa buka puasa Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Doa buka puasa Tarwiyah bisa diamalkan ketika seorang muslim berbuka puasa sunnah Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah. Doa ini memiliki lafal yang sama dengan doa buka puasa pada umumnya.

Waktu berbuka merupakan salah satu waktu penting bagi orang yang berpuasa. Umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebab waktu berbuka termasuk waktu yang mustajab.

Puasa Tarwiyah adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Dzulhijjah. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, satu hari sebelum puasa Arafah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan karya Ahmad Sarwat Lc., M., Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, yaitu dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Dalam hadits dari Hafshah RA, ia berkata, "Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, puasa hari Asyura, puasa 1-8 Dzulhijjah, puasa tiga hari tiap bulan dan dua rakaat sebelum fajar." (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai)

ADVERTISEMENT

Meskipun tidak ada hadis sahih yang secara khusus menyebut puasa Tarwiyah, para ulama mengkategorikannya sebagai bagian dari puasa sunnah dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Puasa ini disebut dalam hadits sebagai hari-hari yang penuh keutamaan.

Doa Buka Puasa Tarwiyah

Doa buka puasa Tarwiyah sama halnya seperti amalan doa buka puasa pada umumnya. Mengutip buku Doa-Doa Mustajaban karya Abu Qablina, berikut doa buka puasa yang bisa diamalkan:

1. Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah

Berikut doa buka puasa yang diajarkan Rasulullah SAW,

Ψ°ΩŽΩ‡ΩŽΨ¨ΩŽ Ψ§Ω„ΨΈΩ‘Ω€ΩŽΩ…ΩŽΨ§ΩΩ” ΩˆΩŽΨ§Ψ¨Ω’ΨͺΩŽΩ„Ω‘Ω€ΩŽΨͺِ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ±ΩΩˆΩ‚ΩΨŒ وَثَبَΨͺَ Ψ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΩ”Ψ¬Ω’Ψ±Ω إِنْ شَاَؑ Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡Ω

Arab latin: Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.

Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."

2. Doa Buka Puasa Versi Kedua

Doa ini populer dibaca masyarakat ketika berbuka puasa.

Ψ§ΩŽΩ„Ω„Ω‘Ω‡ΩΩ…ΩŽΩ‘ Ω„ΩŽΩƒΩŽ ءُمْΨͺُ ΩˆΩŽΨ¨ΩΩƒΩŽ Ψ§Ω“Ω…ΩŽΩ†Ω’Ψͺُ ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ±ΩΨ²Ω’Ω‚ΩΩƒΩŽ Ψ§ΩŽΩ”ΩΩ’Ψ·ΩŽΨ±Ω’Ψͺُ Ψ¨ΩΨ±ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΨͺΩΩƒΩŽ يَا Ψ§ΩŽΨ±Ω’Ψ­ΩŽΩ…ΩŽ Ψ§Ω„Ψ±ΩŽΩ‘Ψ­ΩΩ…ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ

Arab latin: Allahumma laka shumtu wabika amantu wa 'ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin.

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dengan rizqi-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang".

Dikatakan Al-Mulla Ali Al-Qaari dalam kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykatul Mashabih, "Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan tambahan 'wabika aamantu' sama sekali tidak ada asalnya, walau secara makna memang benar."

3. Doa Buka Puasa Versi Ketiga

Berbuka puasa bisa juga dengan melafalkan doa berikut,

Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω„ΩŽΩƒΩŽ ءُمْΨͺُ ΩˆΩŽΨ¨ΩΩƒΩŽ Ψ’Ω…ΩŽΩ†Ω’Ψͺُ ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ±ΩΨ²Ω’Ω‚ΩΩƒΩŽ Ψ£ΩŽΩΩ’Ψ·ΩŽΨ±Ω’Ψͺُ Ψ°ΩŽΩ‡ΩŽΨ¨ΩŽ Ψ§Ω„ΨΈΩ‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§Ψ‘Ω ΩˆΩŽΨ§Ψ¨Ω’ΨͺΩŽΩ„ΩŽΨͺِ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ±ΩΩˆΩ‚Ω وَثَبَΨͺَ Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΨ¬Ω’Ψ±Ω Ψ₯ِنْ شَاَؑ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω

Arab latin: AllΓ’humma laka shumtu wa bika Γ’mantu wa 'ala rizqika afthartu dzahabazh-zhama'u wabtallatil-'urΓ»qu wa tsabatal-ajru insya allah.

Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa dan hanya kepada-Mu aku beriman dan atas rezeki-Mu aku berbuka, hilanglah dahaga dan pulihkanlah kembali semua otot serta tetaplah pahala, jika Allah menghendaki."

Adab Buka Puasa

Dikutip dari buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, Rasulullah SAW memberikan contoh kebiasaan beliau saat berbuka puasa, berikut diantaranya:

1. Menyegerakan Berbuka

Salah satu sunnah Rasulullah SAW adalah segera berbuka begitu waktu Maghrib tiba. Hal ini sesuai dengan sabda beliau dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa'ad:

"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka."
(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Darimi, Malik, Baihaqi, Ahmad, dan Tirmidzi)

2. Membaca Basmalah sebelum Makan

Sebelum mulai menyantap makanan, Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengucapkan "Bismillah". Ini merupakan bentuk mengingat Allah SWT sebelum makan.

Dalam sebuah hadits dari Umar bin Abi Salamah, ia mengisahkan bahwa saat masih kecil dan makan bersama Rasulullah SAW, tangannya mengambil makanan dari berbagai arah. Lalu beliau menasihatinya:

"Wahai anakku! Sebutlah nama Allah (Bismillah), makanlah dengan tangan kananmu, dan ambillah makanan yang paling dekat denganmu." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Membaca Doa Berbuka Puasa

Berdoa ketika berbuka puasa adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan, karena saat itu termasuk waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa. Rasulullah SAW bersabda:

"Ada tiga doa yang tidak akan ditolak: doa orang yang berpuasa saat berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Ibnu Majah, Ahmad, dan Tirmidzi)

4. Berbuka dengan Kurma atau Air

Rasulullah SAW biasa berbuka dengan kurma dalam jumlah ganjil. Jika tidak tersedia, beliau menggantinya dengan kurma kering, dan bila tidak ada juga, maka cukup dengan air putih.

Anas bin Malik meriwayatkan:

"Rasulullah SAW biasa berbuka dengan kurma segar sebelum shalat. Jika tidak ada, maka dengan kurma kering. Dan jika tidak ada juga, beliau berbuka dengan air." (HR. Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim)

5. Shalat Maghrib Dulu, Lalu Makan Besar

Setelah berbuka ringan, Rasulullah SAW melaksanakan shalat Maghrib terlebih dahulu sebelum melanjutkan dengan makan besar. Namun, jika hidangan utama sudah tersedia saat waktu berbuka, maka beliau menganjurkan untuk makan terlebih dahulu agar tidak tergesa-gesa dalam ibadah.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila makanan malam telah dihidangkan, maka makanlah terlebih dahulu sebelum shalat Maghrib. Jangan tergesa-gesa dalam menyantapnya." (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad)




(dvs/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads