Dikutip dari buku Fikih untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas 4, mandi wajib disebut juga mandi junub, mandi janabat atau mandi besar. Tujuannya adalah bersuci untuk menghilangkan hadas besar sebelum melakukan ibadah seperti salat dan ibadah lainnya.
Untuk itu, seorang wanita muslim yang selesai masa haidnya harus segera menyucikan diri. Kewajiban menyegerakan mandi wajib setelah haid dijelaskan dalam hadits Riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ اللهُ لِفَاطِمَةَ بِنْتِ أَبِي حُبَيْسٍ إِذَا أَقْبَلَتِ الْخَيْضَةُ فَدَعَى الصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْتَسِلِي وَصَلِّي (رواه البخاري)
Artinya: Rasulullah SAW telah bersabda kepada Fatimah binti Abi Hubais. "Apabila datang bulan (menstruasi), maka tinggalkanlah salat dan apabila telah berhenti menstruasi hendaklah engkau mandi dan salatlah." (HR. Bukhari)
Nah bagi yang hendak mandi wajib setelah masa haid, harus mengetahui niat dan tata caranya. Yuk simak tata cara mandi wajib setelah haid di bawah ini.
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Dinukil dari situs Nahdlatul Ulama, mandi wajib terdiri dari dua rukun, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Imam An-Nawawi Al-Bantani dalam kitab Sullamul Munajat merincikan kedua rukun tersebut dan hal-hal yang harus diperhatikan ketika mandi wajib sebagai berikut:
و(فروض الغسل) أي أركانه للحي واجبا كان أو مندوبا (اثنان الأول: نية الطهارة للصلاة أو رفع الحدث الأكبر) فإن ترك التقييد بالأكبر كفي، وإن نوى الغسل فقط فلا (أو نحوهما) كنية الغسل للصلاة ورفع جنابة، وأن لم يعين سببها (بالقلب) كما في الوضوء (مع أول جزء يغسل من بدنه) مفروض لا مندوب كباطن فم وأنف، فلو اقترنت النية بمفروض من البدن كفي ولو من أسفل البدن ولو حالة استنجائه، لأن بدنه كعضو واحد فلا ترتيب فيه (فما غسله قبلها) أي النية (لا يصح فيجب إعادة غسله بعدها) أي النية
Artinya: Adapun fardhu mandi yakni rukunnya, baik mandi wajib atau mandi sunnah, itu ada dua; (pertama) niat bersuci untuk shalat atau niat menghilangkan hadas besar) jika dalam lafal niat tidak menyebutkan 'untuk menghilangkan hadas besar' tidak mengapa, tapi jika hanya 'meniatkan mandi' saja tidak cukup. Atau cukup dengan niat mandi untuk shalat dan untuk menghilangkan janabah, sekalipun tidak menentukan sebab mandi.
Imam Al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah secara teknis juga menjelaskan adab mandi janabah dengan cukup rinci mulai dari awal masuk kamar mandi hingga keluar lagi. Untuk lebih jelasnya, berikut tata caranya:
- Saat masuk ke kamar mandi ambillah air lalu basuhlah tangan terlebih dahulu hingga tiga kali.
- Bersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.
- Berwudhu sebagaimana saat wudhu hendak shalat termasuk doa-doanya. Lalu pungkasi dengan menyiram kedua kaki.
- Mulailah mandi janabah dengan mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu berniatlah menghilangkan hadas dari janabah.
- Guyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian bagian badan sebelah kiri juga hingga tiga kali. Jangan lupa menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali, menyela-nyela rambut. Pastikan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, berwudhulah lagi.
Di antara seluruh praktik tersebut, yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan menyiramkan air ke seluruh badan. Selebihnya adalah sunnah muakkadah dengan keutamaan-keutamaan yang tak boleh diremehkan.
Orang yang mengabaikan kesunnahan ini, kata Imam Al-Ghazali, merugi karena sejatinya amalan-amalan sunnah tersebut menambal kekurangan pada amalan fardhu. Wallahu a'lam.
Niat Mandi Wajib Setelah Haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta'ala."
Syarat Mandi Wajib
Dari buku Fikih untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas 4, syarat mandi wajib artinya hal yang harus dilakukan sebelum melakukan mandi wajib, yakni sebagai berikut:
Islam
Orang yang tidak beragama Islam, jika berhadas besar kemudian mandi, maka mandinya tidak sah atau tidak berarti apa-apa.
Mumayyiz
Mumayyiz artinya orang yang sudah dapat membedakan segala perbuatan manusia yang baik dan yang buruk.
Menggunakan Air Mutlak
Seorang muslimah wajib menggunakan air mutlak, yaitu air yang suci dan menyucikan.
Itulah tata cara mandi wajib setelah haid. Semoga membantu, detikers.
(alk/alk)