Apakah Keputihan Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya di Sini!

Apakah Keputihan Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya di Sini!

Irmalasari - detikSulsel
Senin, 01 Apr 2024 21:00 WIB
keputihan
Ilustrasi apakah keputihan membatalkan puasa (Foto: istock)
Makassar -

Keputihan adalah masalah umum yang sering dialami oleh perempuan. Di bulan Ramadhan ini, kerap muncul pertanyaan apakah keputihan membatalkan puasa atau tidak.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, keputihan merupakan kondisi normal yang dialami oleh perempuan yakni keluarnya cairan lendir bening kental dari vagina. Keputihan adalah cara tubuh untuk menjaga vagina tetap bersih dan lembab, serta melindunginya dari infeksi.

Kendati demikian, terdapat kondisi tertentu yang membuat keputihan menjadi tidak normal. Hal ini disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Selain infeksi, keputihan juga bisa menjadi tanda kanker pada rahim atau leher rahim. Keputihan tidak normal ini ditandai oleh beberapa hal misalnya menimbulkan rasa gatal, cairan berwarna kuning atau hijau dan sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana jika perempuan mengalami keputihan saat sedang menjalankan ibadah puasa. Apakah keputihan membatalkan puasanya?

Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak ulasan di bawah ini!

ADVERTISEMENT

Apakah Keputihan Membatalkan Puasa?

Dilansir dari laman Universitas Islam An Nur Lampung disebutkan bahwa para ulama berpendapat kalau keputihan tidak membatalkan puasa seorang perempuan. Hal ini karena keputihan berbeda dengan darah haid atau nifas yang merupakan cairan kotor mengandung darah dan jaringan rahim.

Keputihan masuk dalam kategori darah istihadhah atau darah penyakit. Darah istihadhah adalah cairan yang keluar di luar masa haid atau nifas karena adanya gangguan kesehatan atau penyakit. Darah istihadhah ini tidak membatalkan puasa tetapi hanya membatalkan wudhu dan shalat.

Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Fatimah binti Abi Hubaisy. Ia bertanya kepada Rasulullah SAW,

"Aku wanita istihadhah, aku tidak suci, apakah kutinggalkan shalat?" Rasulullah menjawab: "Istihadhah itu bukan haid, jika engkau kedatangan haid, tinggalkan shalat, maka jika ukuran biasanya telah selesai, mandilah dan shalatlah." (H.R. Abu Daud, Ahmad dan at-Tirmidzi)

Dalam hadits lain, disebutkan bahwa, " Nabi SAW memerintahkan Hamnah binti Jahsy untuk berpuasa dan shalat pada waktu istihadhah." (H.R. Abu Daud, Ahmad dan at-Tirmidzi)

Apakah Keputihan Harus Mandi Wajib atau Tidak?

Masih dari laman yang sama, perempuan yang mengalami keputihan tidak diharuskan untuk mandi wajib. Ia hanya diharuskan untuk membersihkan diri dan berwudhu sebelum shalat. Mandi wajib hanya berlaku bagi perempuan yang haid atau nifas.

Jika cairan keputihannya terus menerus keluar, maka ia bisa menggunakan pembalut atau tampon untuk menahan cairannya dan berwudhu setiap kali akan shalat.

Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Istihadhah

Untuk bisa membedakan antara darah haid dan darah istihadhah, detikers bisa menggunakan beberapa kriteria berikut ini:

1. Warna Cairan

Darah haid biasanya berwarna merah gelap atau hitam, sedangkan darah istihadhah bisa berwarna merah terang, coklat, kuning, atau putih.

2. Banyaknya Cairan

Darah haid biasanya keluar dengan jumlah banyak dan terus menerus selama beberapa hari, sedangkan darah istihadhah bisa keluar dengan jumlah sedikit atau banyak tetapi tidak terus menerus.

3. Waktu Cairan Keluar

Darah haid biasanya keluar sesuai dengan siklus menstruasi yang normal, yaitu antara 21-35 hari sekali, sedangkan darah istihadhah bisa keluar kapan saja di luar siklus menstruasi.

4. Rasa Sakit

Darah haid biasanya disertai dengan rasa sakit atau kram di perut bagian bawah, sedangkan darah istihadhah tidak disertai dengan rasa sakit.

Nah, itulah tadi jawaban atas pertanyaan apakah keputihan membatalkan puasa. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads