Mandi di hari Raya Idul Adha merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Lantas bagaimana doa mandi di Hari Raya Idul Adha?
Mengutip laman resmi NU Online, anjuran mandi sebelum shalat Idul Adha ini termaktub dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri jilid 1 yang ditulis oleh Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad al-Bajuri. Dalam fasal jumah mandi-mandi yang disunnahkan, disebutkan di antaranya adalah mandi Idul Adha.
Berikut penjelasannya:
غسل (العيدين) الفطروالاضحى
Artinya: "Dan (kedua) mandi dua id, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (Ibrahim al-Bajuri. Hasyiyah al-Bajuri Jilid 1. Dar al-Minhaj. 2016)
Mandi di hari raya ini merupakan bagian dari upaya menjaga kebersihan diri. Hal ini juga dapat menunjukkan seberapa siap seorang umat Islam untuk melaksanakan ibadah dengankhusyuk.
Nah bagi detikers yang hendak menjalankan sunnah ini, berikut doa mandi Hari Raya Idul Adha, tata cara, hingga hukumnya. Yuk, disimak!
Doa Mandi Idul Adha
Bagi umat Islam yang hendak melaksanakan mandi Idul Adha ini harus melafalkan doa atau niat terbih dulu. Adapun doa atau niat mandi sunnah Idul Adha adalah:
نَوَيْتُ سُنَّةَ الْغُسْلِ لِعِيْدِ الْأَضْحَى
Latin: Nawaitu sunnatal ghusli li 'Idil Adlha
Artinya: "Saya niat sunnah mandi Idul Adha."
Tata Cara Mandi Sunnah Idul Adha
Mengutip buku Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Qur'an, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama yang ditulis Muhammad Al-Baqir, tata cara mandi di Hari Raya Idul Adha sama seperti mandi wajib pada umumnya. Berikut caranya:
- Membaca niat terlebih dahulu. Ketika membaca niat boleh cukup dilakukan dalam hati.
- Membasuh kedua telapak tangan sebanyak 3 kali.
- Berwudhu secara sempurna, mulai dari tangan hingga kaki. Wudhu dilakukan sebelum menyiramkan air ke seluruh badan.
- Menyiramkan air ke kepala sebanyak tiga kali, sambil memasukkan air menggunakan jari-jari tangan ke sela-sela rambut. Sehingga air itu akan membasahi kulit kepala.
- Menyiramkan air ke seluruh tubuh dengan memulai dari sisi kanan lalu dilanjutkan ke sisi kiri. Jangan lupa juga untuk menggosok bagian anggota tubuh yang tak mudah dimasuki air, seperti telinga, pusar, bawah lengan, sela-sela jari kaki serta lekukan tubuh lainnya.
Waktu Mandi Idul Adha
Masih dijelaskan dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri jilid 1 yang ditulis oleh Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad al-Bajuri, waktu mandi sunnah ini mulai tengah malam pada hari raya Idul Adha, yakni pada tanggal 10 Dzulhijjah itu.
Sementara utamanya, mandi sunnah Idul Adha ini dilakukan selepas masuk waktu Subuh. Bila mandi ini dilakukan sebelum pertengahan malam, maka hukumnya tidak sah alias tidak termasuk mandi Idul Adha.
Jika dikonversi ke penanggalan Masehi, maka mandi wajib ini dilaksanakan ketika memasuki tanggal 17 Juni 2024. Yakni selepas pergantian hari.
Hukum Mandi Idul Adha
Mengutip buku Fiqih Sunnah jilid 1 oleh Sayyid Sabiq, para ulama menyatakan bahwa mandi pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha hukumnya sunnah. Meskipun tidak terdapat satu pun hadis sahih yang menjelaskan hal tersebut.
Pengarang kitab al-Badar al-Munir berkata yang artinya:
"Semua hadits yang membahas tentang mandi pada kedua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) adalah dhaif. Meskipun demikian, terdapat beberapa perkataan sahabat yang menyatakan bahwa mandi pada dua hari raya adalah sunnah. Dan pendapat tersebut sudah cukup untuk dijadikan sebagai landasanhukum."
Mandi sunnah adalah mandi yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala. Apabila tidak dilakukan pun tidak akan mendapat dosa.
Mandi Idul Adha Dianjurkan untuk Siapa Saja?
Mandi Idul Adha tidak hanya dianjurkan bagi kalangan tertentu. Semua umat muslim yang ingin melaksanakan sholat Idul Adha, mulai dari laki-laki, perempuan, besar maupun kecil, tua ataupun muda disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu.
Anjuran ini juga tetap berlaku kepada perempuan yang tengah haid, nifas, atau karena halangan lainnya.
Demikianlah informasi tentang doa mandi di Hari Raya Idul Adha, tata cara, hingga hukumnya. Selamat mengamalkan,detikers!
(alk/alk)