Warga di Radius 6 Km Gunung Ruang Sitaro Mulai Dievakuasi ke Manado-Bitung

Sulawesi Utara

Warga di Radius 6 Km Gunung Ruang Sitaro Mulai Dievakuasi ke Manado-Bitung

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Senin, 22 Apr 2024 11:15 WIB
Warga Pulau Tagulandang dievakuasi menggunakan KRI Kakap 811 setelah terjadi erupsi gunungapi Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulut.
Foto: Warga Pulau Tagulandang dievakuasi menggunakan KRI Kakap 811 setelah terjadi erupsi gunungapi Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulut. (Dok. Istimewa/TNI AL)
Sitaro - Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), masih berstatus Awas. Warga yang berada pada radius 6 kilometer dari gunung api itu dievakuasi secara bertahap.

"Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Pemerintah Kabupaten Sitaro secara bertahap mengosongkan wilayah yang masuk ke dalam radius enam kilometer dari puncak gunung," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (22/4/2024).

Muhari mengatakan warga yang masuk dalam radius 6 kilometer dievakuasi ke tiga kabupaten dan kota di Sulut. Mereka dibawa menggunakan kapal laut keluar dari Pulau Tagulandang.

"Selain dievakuasi ke wilayah radius yang aman, para warga juga dievakuasi menuju beberapa lokasi di luar Pulau Tagulandang, seperti Kota Manado, Kota Bitung dan Minahasa Utara," ujar Muhari.

Dia melanjutkan, pemindahan sementara warga terdampak ini difasilitasi oleh TNI AL menggunakan KRI Kakap 811, Basarnas dengan KM Bima Sena dan ASDP yang mengerahkan KM Marina, KM Lokong Banua, KM Lohoraung, KM Pasatibo termasuk kapal ferry lainnya serta perahu motor milik warga.

"Adapun warga yang dievakuasi keluar Pulau Tagulandang ini merupakan perantau, termasuk warga setempat yang memiliki keluarga di Kota Manado, Kota Bitung dan Minahasa, hingga kelompok rentan meliputi ibu hamil, lanjut usia, disabilitas dan warga yang sakit dan membutuhkan perawatan intensif," paparnya.

Muhari menegaskan seluruh rangkaian upaya evakuasi ini semata-mata untuk alasan keselamatan dan keamanan. Pemerintah juga memastikan keperluan logistik para pengungsi terdampak erupsi Gunung Ruang.

"Layanan dukungan psikososial oleh Kementerian Sosial juga terus dilakukan untuk pendampingan psikologis bagi anak-anak yang mengungsi. Hal ini dilakukan guna menghalau perasaan trauma dan memberikan hiburan selama tinggal sementara di pengungsian," ucapnya.

Sementara itu, lanjut dia, pos kesehatan juga sudah didirikan di Gedung Gereja Betel Paninteang, Desa Lesah, Kabupaten Sitaro. Tim dari Dinas Kesehatan, PMI, termasuk relawan lainnya terus memberikan layanan kesehatan dan membagikan masker secara rutin, menyusul erupsi Gunung Api Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.

"Unsur dari TNI dan Polri juga terus melakukan gotong royong bersama berbagai pihak untuk pembersihan jalan-jalan dari batu, kerikil serta pasir abu vulkanik yang dimuntahkan Gunungapi Ruang saat erupsi. Banyaknya material vulkanik itu telah menyebabkan 363 unit rumah dan dua gereja rusak," ujar Muhari.

Di samping itu, PLN SulutGo juga telah melakukan perbaikan jaringan listrik yang sebelumnya padam akibat dampak erupsi. Hal itu tentunya memudahkan tim satgas dalam upaya penyelamatan dan evakuasi warga termasuk langkah lainnya dalam rangkaian operasi penanganan darurat.

"Tim satgas gabungan telah mendirikan posko induk di Desa Apengsala, Kecamatan Tagulandang, yang berjarak kurang lebih 15 kilometer dari kaki Gunung Api Ruang. Pos induk ini menjadi pusat komando lintas stakeholder untuk koordinasi, laporan perkembangan dan segala rangkaian penanganan darurat di Kabupaten Sitaro," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 363 rumah rusak dan 8.477 warga diungsikan akibat erupsi Gunung Ruang. Data tersebut berdasarkan hasil pendataan sementara yang dihimpun Pusdalops BNPB per Sabtu (20/4) pukul 14.00 WIB.

"Ada 363 rumah rusak, 2 gereja rusak dan 1 sekolah dasar rusak," kata Muhari, Minggu (21/4).


(sar/hmw)

Hide Ads