Update Dampak Erupsi Gunung Ruang: 363 Rumah Rusak, 8.477 Warga Mengungsi

Sulawesi Utara

Update Dampak Erupsi Gunung Ruang: 363 Rumah Rusak, 8.477 Warga Mengungsi

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Minggu, 21 Apr 2024 13:07 WIB
Gunung Ruang yang berada di Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), masih erupsi. Saat ini Gunung Ruang masih berstatus Siaga IV atau Awas. (dok Magma ESDM)
Foto: Gunung Ruang yang berada di Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), masih erupsi. Saat ini Gunung Ruang masih berstatus Siaga IV atau Awas. (dok Magma ESDM)
Sitaro - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada 363 rumah rusak akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut). Sebanyak 8.477 juga dilaporkan mengungsi akibat bencana tersebut.

"Ada 363 rumah rusak, 2 gereja rusak dan 1 sekolah dasar rusak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (21/4/2024).

Data tersebut berdasarkan hasil pendataan sementara yang dihimpun Pusdalops BNPB per Sabtu (20/4) pukul 14.00 WIB. Muhari mengatakan sejumlah wilayah juga terdampak abu vulkanik usai Gunung Ruang meletus.

"Sebanyak 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro telah terdampak material vulkanik Gunungapi Sitaro, mulai dari hujan abu vulkanik disertai kerikil dan bebatuan saat erupsi," tuturnya.

Muhari merincikan desa/kelurahan yang terdampak di Kabupaten Sitaro meliputi Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh dan Kelurahaan Bahoi serta Kelurahan Balehumara. Abu vulkanik dari aktivitas gunung api berjenis stratovolcano juga menyebar ke empat kecamatan meliputi Likupang Barat, Wori, Likupang Timur dan Likupang Selatan di Kabupaten Minahasa Utara.

"Hingga sejauh ini, rincian warga yang terdampak dan mengungsi meliputi 506 warga Desa Laingpatehi, 332 warga Desa Pumpete. Sebanyak 679 warga Desa Tulusan mengungsi di Desa Batumawira, Desa Bira, Desa Buha dan Desa Kisihang yang berada di Kecamatan Tagulandang," urai Muhari.

Selain itu, sebanyak 83 warga Desa Barangka Pehe mengungsi di Gedung Gereja Yerussalem yang sudah memiliki dapur umum dan dikelola oleh warga jemaat sekitar. Selanjutnya, sekitar 6.045 warga Desa Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara mengungsi di Kecamatan Tagulandang Utara.

"Adapun jumlah pengungsi yang berada di Desa Lesah ada sebanyak 31 warga pasien RSUD Batuline di lokasi Gereja Betel Paninteang. Pengungsi dari Desa Balehumara dan Bahoi sebanyak 60 warga mengungsi di rumah kerabat masing-masing. Kemudian ada 14 warga lainnya yang memilih mengungsi di Kota Manado," imbuhnya.

Muhari melanjutkan, sebanyak 28 warga Desa Pahiama, Kecamatan Tagulandang mengungsi secara mandiri di Siau. Muhari menyebut ada 32 warga yang juga memilih mengungsi di Kota Bitung serta Kota Manado.

"Adapun jumlah total pengungsi di Kota Bitung ada kurang lebih 619 warga Kabupaten Sitaro yang mengungsi di Balai Kota Bitung. Beberapa di antaranya sudah berpindah ke rumah kerabatnya masing-masing," papar Muhari.

Sementara itu lanjut Muhari, ada sebanyak 48 warga Kabupaten Sitaro yang mengungsi di Kabupaten Minahasa Utara. Mereka memilih tinggal sementara di rumah kerabat masing-masing.

"Jumlah total pengungsi hingga saat ini masih dalam proses pendataan," beber Muhari.


(sar/asm)

Hide Ads