Tata Cara Puasa Syawal Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaannya

Tata Cara Puasa Syawal Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaannya

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Rabu, 10 Apr 2024 22:30 WIB
Ilustrasi puasa hari syak atau 30 Syaban.
Foto: Getty Images/iStockphoto/wing-wing
Makassar -

Memasuki bulan Syawal umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sunnah sebanyak 6 hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Puasa ini dikenal dengan puasa sunnah Syawal.

Lantas bagaimana tata cara puasa Syawal? Bagaimana pula bacaan niatnya?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa puasa Syawal termasuk amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh para ulama terdahulu. Mengutip buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ust Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, puasa Syawal dilakukan untuk memperoleh kesempurnaan dari amal puasa yang dilakukan pada bulan Ramadhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Syawal sendiri memiliki sejumlah keutamaan yang sayang jika dilewatkan. Salah satunya yakni dapat menyempurnakan pahala berpuasa selama setahun penuh.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

"Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seolah ia telah berpuasa setahun penuh." (HR Bukhari dan Muslim)

Nah bagi detikers yang hendak menunaikan amalan sunnah ini, yuk simak tata cara puasa Syawal beserta bacaan niat dan ulasan keutamaan lainnya.

Tata Cara Puasa Syawal

Menukil buku Rahasia Puasa Sunnah oleh Ahmad Syahirul Alim, terdapat perbedaan pendapat ulama tentang tata cara pelaksanaan puasa Syawal. Yakni antara dilaksanakan enam haru berturut-turut setelah Idul Fitri atau tidak.

Namun, mayoritas ulama tidak mengharuskan pelaksanaan puasa Syawal dilakukan secara berturut-turut setelah hari Idul Fitri. Hal itu dibolehkan karena tidak ada anjuran ataupun larangan dari Rasulullah SAW.

Di sisi lain, Imam Malik memakruhkan untuk menyambung puasa setelah hari Idul Fitri lantaran dikhawatirkan sebagian orang memahaminya sebagai puasa Ramadhan. Namun, pendapat ini dinilai lemah karena dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah memerintahkan seseorang untuk mengganti puasa sunah yang terlewat di penghujung bulan Sya'ban dan berkata:

فَإِذَا أَفْطَرْتَ فَصُمْ يَوْمَيْنِ

Artinya: "Apabila kau telah berbuka (dari bulan Ramadhan) maka puasalah (esoknya) dua hari." (HR. Bukhari Muslim)

Adapun berpuasa di keseluruhan bulan Syawal tidak ada tuntunannya dari Rasulullah SAW. Walaupun tidak ada juga larangan terhadap hal itu.

Bacaan Niat Puasa Syawal

Niat merupakan hal wajib dalam pelaksanaan sebuah ibadah, tak terkecuali saat hendak melaksanakan puasa Syawal. Mengutip laman Nahdlatul Ulama, untuk memantapkan hati dalam melaksanakan puasa Syawal, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya.

Berikut ini lafaz niat puasa Syawal:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Lafaz niat di atas dibaca pada malam hari sebelum melaksanakan puasa Syawal. Adapun umat Islam yang mendadak ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal di pagi hari, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah saat itu juga.

Hal ini lantaran kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Sementara untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ia juga dianjurkan untuk melafazkan niat puasa Syawal di siang hari. Berikut ini lafaz niat puasa Syawal di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."

Keutamaan Puasa Syawal

Dalam buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun, disebutkan terdapat sejumlah keutamaan dan keistimewaan puasa Syawal. Di antaranya:

Pertama, berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan dapat menyempurnakan pahala berpuasa selama setahun penuh.

Kedua, puasa Syawal dapat menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib, seperti puasa Ramadhan.

Ketiga, membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Sebab, jika Allah SWT menerima amalan seorang hamba, maka Dia akan memberi taufik pada amalan shalih selanjutnya.

Hal ini sebagaimana pendapat sebagian ulama salaf, "Balasan dari amal kebaikan adalah amal kebaikan selanjutnya. Barang siapa melaksanakan kebaikan, lalu ia melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itulah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan, lalu dilanjutkan dengan melakukan kejelekan, maka inilah tanda ditolaknya atau tidak diterimanya amal kebaikan yang telah dilakukan."

Nah, demikian ulasan lengkap tentang tata cara puasa Syawal lengkap dengan bacaan niat serta keutamaannya. Yuk diamalkan detikers!




(alk/edr)

Hide Ads