Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan hilal untuk menentukan 1 Ramadhan 1445 Hijriah. Pemantauan rukyatul hilal dilakukan di wilayah Indonesia bagian tengah hingga timur.
Pantauan hilal dilaksanakan di sejumlah lokasi pada Minggu (10/3/2024). Dari hasil pantauan di wilayah tersebut, hilal dilaporkan tidak terlihat, termasuk di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Belum (terlihat). Wilayah Indonesia tengah sampai timur masih posisi minus. Tapi Tengah ke Barat posisi 0 sampai 1 derajat di Banda Aceh," ujar Plt Kemenag Sulsel Ali Yafid.
Hasil pemantauan rukyatul hilal itu selanjutnya akan dilaporkan ke Kementerian Agama (Kemenag). Penetapan awal Ramadhan 2024 kini menunggu sidang isbat yang akan digelar malam ini.
"Kalaupun ada perbedaan nanti kita sebagai umat beragama kita saling menghargai dan menghormati karena penentuan ini mungkin beda penentuan 1 Syawal sehingga perbedaan 1 Syawal," sebutnya.
Dihimpun detikcom, berikut hasil pantauan rukyatul hilal di sejumlah wilayah Indonesia bagian tengah dan timur:
1. Posisi Hilal di Makassar 0 Derajat
Di Kota Makassar, Sulsel, pemantauan hilal dipusatkan di rooftop Mal GTC di Tanjung Bunga. Hasilnya, hilal tidak terlihat hingga pukul 18.20 Wita karena cuaca mendung.
"Cuaca agak mendung makanya ada dua penjelasan dari BMKG dan Badan Hisab Rukyat Sulsel dengan keilmuannya masing-masing. BMKG menyatakan posisi hilal 0 derajat 2 menit. Kalau dari Badan Hisab Rukyat 0 derajat 4 menit. Beda putusan karena beda tempat mengambil keputusan. Kalau BMKG di sini, Badan hisab di tengah kota," ucap Ali Yafid kepada wartawan di lokasi.
Sementara menurut ketentuan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS), rukyatul hilal kriterianya posisi 3 derajat. Ali Yafid pun menunggu keputusan Kemenag RI untuk menentukan awal Ramadan 2024.
"Di Sulsel bukan minus tapi 0 derajat. Ketentuan MABIMS ketetapan seharusnya jatuh bulan di 3 derajat dengan elongasi 6 derajat," tuturnya.
2. Posisi Hilal di Balikpapan 0,33 Derajat
Hilal juga dilaporkan tidak terlihat saat pemantauan di Menara Balikpapan Islamic Center, di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Ketinggian hilal hingga pukul 18.26 Wita berada pada posisi 0,33 derajat.
"(Sementara pantauan hilal di Balikpapan hingga) Pukul 18.26 Wita, begitu matahari terbenam bulannya hanya 0,33, dan itupun tidak lama, hanya sekitar 2 menitan," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid kepada wartawan di Menara Balikpapan Islamic Center, Minggu (10/3).
Rasmid mengatakan pemantauan hilal terhambat kondisi cuaca. Menurutnya, pemantauan rukyatul hilal terhalang awan mendung.
"Berdasarkan hasil pengamatan kami memang hari ini hilal tidak terlihat, Pertama memang ketinggian hilalnya di bawah 1, (tepatnya) 0,33 derajat. Kedua adalah kondisi awan yang menutupi," kata Rasmid.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video "Video Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025"
(sar/ata)