Pantauan Rukyatul Hilal di UIN Semarang Tak Sampai 1 Derajat

Pantauan Rukyatul Hilal di UIN Semarang Tak Sampai 1 Derajat

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 27 Mei 2025 18:43 WIB
Suasana pemantauan hilal di Planetarium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (27/5/2025).
Suasana pemantauan hilal di Planetarium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (27/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Pemantauan hilal untuk menentukan tanggal 1 Dzulhijjah dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Hasilnya, hilal di Kota Semarang tidak mencapai 1 derajat sehingga belum memenuhi kriteria.

Pantauan detikJateng, Selasa (27/5/2025), pemantauan hilal dilaksanakan di Planetarium UIN Walisongo, Kecamatan Ngaliyan, pukul 17.28-17.36 WIB. Koordinator Bidang Planetarium, Irman Said Prastyo, mengungkap pukul 10.00 WIB tadi ada ijtimak atau posisi saat bulan dan matahari dalam satu garis bujur, sehingga dilaksanakan rukyatul hilal pada sore harinya.

"Kriteria untuk hilal bisa terlihat adalah ketinggian minimal 3 derajat, kemudian elongasinya 6,4 derajat. Untuk di Planetarium UIN Walisongo Semarang, kebetulan tingginya belum sampai 1 derajat," kata Irman di Planetarium UIN Walisongo, sore ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu menunjukkan kriteria imkanur rukyat Majelis Ahli Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS) belum terpenuhi. Meski elongasi sudah memenuhi syarat, tingginya yang belum cukup membuat hilal sulit terlihat.

"Elongasi kita elongasi yang geosentris itu sudah memenuhi sebenarnya, yaitu 6,5 lebih. Lebih dari 6,4 itu memenuhi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Irman menerangkan durasi antara matahari terbenam dan bulan terbit hanya sekitar 8 menit. Selain itu, kondisi cuaca di Kota Semarang dinilai kurang mendukung.

"Nanti kita laporkan ke Kantor Wilayah Kemenag Jateng, juga ke Kemenag. Secara umum kita akan melaporkan hasil pantauan," tuturnya.

Irman menyebut secara nasional, peluang terbesar melihat hilal hanya terjadi di wilayah barat Indonesia, terutama Aceh dan Sabang. Jika hilal berhasil diamati di sana, keputusan akan diumumkan lewat sidang isbat yang digelar Kementerian Agama malam ini.

"Kalau sana melihat, pemerintah memutuskan untuk besok masuk tanggal 1, berarti besok masuk tanggal 1. Tapi kita harus menunggu sidang isbat, yang otomatis menunggu laporan dari Aceh dan Sabang, mungkin sekitar jam 19.00 atau lebih," pungkasnya.




(ams/rih)


Hide Ads