Puasa Ramadhan 2024: Pengertian, Dalil, Hukum, dan Keutamaannya

Puasa Ramadhan 2024: Pengertian, Dalil, Hukum, dan Keutamaannya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Jumat, 08 Mar 2024 12:30 WIB
Ilustrasi Ramadhan
Ilustrasi puasa Ramadhan 2024. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn)
Makassar -

Ramadhan merupakan bulan yang mulia dan memiliki banyak keutamaan. Pada bulan ini, umat Islam akan menunaikan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh.

Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Pada bulan ini, pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Rasulullah SAW bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

"Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan," (HR. Ahmad).(1)

Saat memasuki bulan Ramadhan, umat Islam yang beriman dan memenuhi syarat dan rukun puasa diwajibkan untuk mengerjakan puasa selama satu bulan penuh.

Apa Itu Puasa Ramadhan?

Secara etimologi, puasa, shaum ataupun shiyam, yakni Al-Imsaku 'An Al-Syai' (الإمساك عن الشيء). Puasa adalah mengekang atau menahan diri dari sesuatu, seperti menahan diri dari makan, minum, bercampur dengan istri, berbicara dan lain sebagainya.

Adapun pengertian lainnya, istilah Al-shaum atau puasa memiliki arti ترك الطعام والشرب والنكاح والكلام yaitu meninggalkan makan, minum, bercampur dengan isteri, dan meninggalkan perkataan.(2)

Sementara menurut Syekh Hasan bin Ahmad Al-Kaff, disebut 'Ramadhan' karena dulu pada bulan yang sama bertepatan dengan cuaca yang sangat panas.

Kata 'Ramadhan' sendiri berasal dari kata الرَّمْضَاءُ (Al-Ramdhâ') yang artinya sangat panas. Ada yang mengatakan, kalau kata 'panas' itu identik dengan pembakaran (pengampunan) dosa, karena ampunan Allah terbuka lebar pada bulan tersebut. (Hasan Al-Kaff, Al-Taqrîrât Al-Sadîdah, h. 433)

Dalil Puasa Ramadhan

Kewajiban berpuasa sudah ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

Rasulullah SAW juga bersabda:

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ (رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadhan" (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Hukum Puasa Ramadhan

Umat muslim yang sudah baligh, mampu, sehat dan bukan dalam keadaan bepergian jauh (jarak 82 km), wajib untuk melakukan puasa selama satu bulan penuh.(3)

Kewajiban berpuasa berdasarkan ketetapan Al-Qur'an, Al-Sunnah dan ijma' umat Islam sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah, 2:183) yang telah disebutkan di atas.

Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam yang ketiga, disyariatkan pada hari Senin tanggal 2 Syaban, tahun kedua Hijriah. Nabi SAW bersabda:

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًارَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

"Islam itu ditegakkan atas lima azas yaitu: (1) Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah. (2) Mendirikan shalat. (3) Menunaikan zakat. (4) Berhaji ke Baitullah. (5) Berpuasa dalam bulan Ramadhan". (Hadits Shahih, riwayat Al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19).(2)

Keutamaan Puasa Ramadhan

Terdapat sejumlah keutamaan dari puasa Ramadhan yang dikerjakan. Berikut di antaranya:

1. Mengangkat Derajat

Orang yang mengerjakan puasa Ramadhan, derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Pasalnya, pada bulan ini Allah membuka seluruh pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.

Maka dengan dibukanya pintu-pintu surga, menjadi dorongan bagi muslim untuk memperbanyak ibadah sehingga derajatnya semakin tinggi di sisi Allah.

2. Penghapusan Dosa

Bagi yang melakukan puasa Ramadhan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dengan syarat puasanya ikhlas. Puasa yang dilakukan harus benar-benar karena keimanan dan hanya mengharap pahala dari Allah SWT, bukan ingin mendapat pujian dari sesama manusia.

3. Menghalalkan Syahwat

Nafsu dan syahwat dalam diri manusia bisa lebih mudah dikendalikan apabila asupan makanan dalam tubuh berkurang. Jika bisa mengendalikannya, makan akan lebih mudah melakukan ketaatan dan menjauhi perbuatan maksiat.

4. Memperbanyak Sedekah

Orang puasa akan merasakan bagaimana rasanya menahan lapar dan haus. Maka dari itu, puasa dapat memunculkan rasa empati dalam diri untuk memperbanyak sedekah kepada sesama, apalagi kepada orang yang hidup serba kekurangan.

Syekh 'Izzuddin bin 'Abdissalam dalam Maqashidush Shaum (halaman 16) menjelaskan:

"Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu. Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar."

5. Memperbanyak Ketaatan

Rasa lapar juga dapat mengingatkan dirinya akan rasa lapar dan dahaga para penghuni neraka. Sehingga orang puasa akan meningkatkan ketaatannya agar terhindar dari neraka.

6. Mensyukuri Nikmat Tersembunyi

Salah satu kenikmatan besar orang yang berpuasa adalah saat berbuka puasa, setelah menahan lapar dan dahaga sepanjang hari. Dengan kenikmatan ini, akan timbul rasa syukur dalam dirinya.

7. Mencegah Keinginan Bermaksiat

Orang puasa cenderung lebih besar fokusnya untuk menanti waktu berbuka puasa. Dengan demikian, pikiran untuk melakukan maksiat jadi berkurang karena hanya fokus menanti waktu berbuka.(4)

Demikian ulasan lengkap puasa Ramadhan 2024. Semoga bermanfaat, detikers.

Sumber:

  1. Situs Nahdlatul Ulama "Dalil Tentang Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan"
  2. Situs Nahdlatul Ulama "Fiqhus Shiyam (1): Pengertian Puasa Ramadhan dan Landasan Hukumnya"
  3. Situs Nahdlatul Ulama "Panduan Lengkap Puasa Ramadhan: Dalil, Tata Cara, dan Ketentuannya"
  4. Situs Nahdlatul Ulama "Ini 7 Keutamaan Puasa Ramadhan"



(edr/alk)

Hide Ads