Berbagai ibadah dan amalan bisa dilakukan dalam rangka merayakan Hari Isra Miraj 27 Rajab. Lantas, bagaimana hukum berpuasa di hari tersebut?
Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Agsa di Palestina kemudian naik ke langit tertinggi, Sidratil Muntaha. Pada perjalanan ini, Rasulullah SAW bertemu dengan Allah SWT dan mendapatkan perintah sholat 5 waktu.
Perayaan Isra Miraj di Indonesia umumnya dirayakan dengan meriah. Berbagai kegiatan seperti pengajian, tausyah, hingga lomba pidato di sekolah-sekolah pun digelar di hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana jika seseorang ingin menjalankan puasa di hari ini? Bolehkah seseorang berpuasa di hari Isra Miraj?
Berikut ulasan selengkapnya!
Hukum Berpuasa di Hari Isra Miraj 27 Rajab
Masih dari laman resmi Nahdlatul Ulama, puasa merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Rajab. Meskipun sunnah, namun berpuasa di bulan Rajab memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa.
Hal ini sebagaimana dijelaskan Syekh Syatha Ad Dimyati dalam ktiab I'anah At Thalibin, bahwa waktu terbaik untuk berpuasa setelah bulan Ramadhan adalah pada bulan-bulan haram (asyhurul hurum). Bulan-bulan tersebut yakni Muharram, Rajab, Dzulhijjah, dan Dzulqadah.
(فرع) أفضل الشهور للصوم بعد رمضان: الاشهر الحرم. وأفضلها المحرم، ثم رجب، ثم الحجة، ثم القعدة، ثم شهر شعبان
Artinya: "(Cabang) Bulan-bulan terbaik untuk berpuasa setelah Ramadhan adalah bulan-bulan haram. Bulan haram terbaik adalah Muharam, kemudian Rajab, kemudian Dzulhijjah, kemudian Dzulqa'dah, kemudian bulan Sya'ban."
Lantas, bagaimana dengan puasa khusus di tanggal 27 Rajab atau bertepatan dengan Isra Miraj?
Hal ini telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Nabi SAW bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمَ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ مِنْ رَجَبِ كَتَبَ اللهُ لَهُ صِيَامَ سِتِّينَ شَهْرًا، وَهُوَ الْيَوْمُ الَّذِي هَبَطَ فِيهِ جِبْرَائِيلُ عَلَى مُحَمَّدٍ بِالرِّسَالَةِ.
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa pada hari ketujuh dan dua puluh bulan Rajab, maka Allah akan mencatat puasanya selama enam puluh bulan. Dan, itu adalah hari di mana Jibril turun kepada Muhammad dengan risalah."
Namun demikian, Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Tabyinul 'Ajab Bima Warada fi Fadli Rajab mengatakan, bahwa hadits tersebut di atas sanadnya lemah (dlaif). Hal ini dikarenakan terdapat perawi bernama Muhammad bin Ja'far Al-Madani, yang dinilai sebagai perawi yang lemah oleh para ulama hadits.
Meskipun demikian, Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar, mengatakan bahwa hadits dhaif tetap bisa diamalkan dalam rangka keutamaan amalan (fadhailul a'mal), selama hadits tersebut tidak palsu. Hal ini dikarenakan hadits lemah masih memiliki kemungkinan untuk benar, dan dapat memberikan motivasi kepada umat Islam untuk beribadah dan menjauhi dosa. Imam Nawawi berkata:
العلماءُ من المحدّثين والفقهاء وغيرهم: يجوز ويُستحبُّ العمل في الفضائل والترغيب والترهيب بالحديث الضعيف، ما لم يكن موضوعًا
Artinya: "Para ulama dari kalangan ahli hadits, ahli fikih, dan lainnya berpendapat bahwa boleh dan dianjurkan untuk mengamalkan hadits lemah dalam hal keutamaan (fadhail), motivasi (targhib), dan ancaman (tarhib), selama hadits tersebut tidak maudhu' (palsu)."
Dengan demikian, hukum berpuasa di Hari Isra Miraj adalah boleh. Puasa di hari ini pun tetap akan mendapatkan pahala puasa seperti di berpuasa di hari-hari lain di bulan Rajab.
Keutamaan Berpuasa di Hari Kamis
Selain penjelasan tersebut di atas, berpuasa pada hari Kamis juga merupakan salah satu waktu utama dalam berpuasa. Terlebih puasa Kamis di bulan Rajab akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Seperti diketahui, perayaan Isra Miraj 27 Rajab jatuh pada hari Kamis, 8 Februari 2024. Dengan demikian, makan menjalankan puasa di hari ini pun kian dianjurkan.
Dilansir dari laman resmi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, disebutkan bahwa melaksanakan puasa Kamis di bulan Rajab maka akan mendapatkan pahala kedua puasa sunah tersebut.
Artinya, ketika mengerjakan puasa Kamis di bulan Rajab, maka seseorang dapat memperoleh pahala dari keutamaan puasa Kamis dan puasa sunah Rajab.
Lantas, apa saja keutamaan-keutamaan yang bisa diperoleh dari kedua puasa sunnah tersebut?
Keutamaan Puasa Kamis
Rasulullah saw sangat menganjurkan melaksanakan puasa di hari Kamis karena memiliki sejumlah keutamaan. Berikut di antara keutamaan puasa di hari Kamis.
1. Puasa yang Selalu Dilakukan oleh Rasulullah.
Siti 'Aisyah ra pernah berkata:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya: Nabi saw selalu menjaga puasa Senin dan Kamis (HR Tirmidzi dan Ahmad).
2. Hari Penyetoran Amal Manusia
Hari Senin dan Kamis merupakan hari penyetoran amal manusia. Alangkah baiknya jika amal kita disetor dalam kondisi berpuasa.
Dalam satu riwayat dijelaskan, suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut. Sang budak pun bertanya: "Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?
Usamah menjawab, "Sesungguhnya Nabi Muhammad saw berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab:
إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ
Artinya: Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis.
Dalam hadits lain, beliau bersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa (HR Tirmidzi).
3. Hari Senin Kamis Adalah Hari Dibukanya Pintu Surga
Keutamaan lainnya dari puasa di hari Kamis adalah pada hari tersebut merupakan hari dibukanya pintu surga. Terkait keutamaan ini, Rasulullah pernah bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan. (HR Muslim, No. 4652).
Keutamaan Puasa Rajab
Mengutip dari laman NU Online pada artikel berjudul '4 Keutamaan Puasa Rajab', berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan puasa Rajab:
1. Satu Hari Puasa Lebih Utama Dibanding Puasa 30 Hari di Bulan-bulan Biasa
Bulan Rajab termasuk salah satu dari empat bulan istimewa (asyhurul hurum) dalam Islam selain yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharrram. Karena termasuk bulan yang istimewa, maka berpuasa di bulan-bulan tersebut mempunyai banyak keistimewaan dibandingkan bulan lainnya.
Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ 'Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip sebuah hadits menjelaskan bahwa berpuasa satu hari saja di bulan Rajab lebih utama dibandingkan 30 hari berpuasa di bulan-bulan biasa, bukan di bulan-bulan mulia. Hadits yang dikutip sebagai berikut:
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya: "Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."
2. Mendapat Balasan Pahala Berlipat-lipat
Umat muslim yang mengerjakan puasa di bulan Rajab juga bisa memperoleh keutamaan berupa balasan pahala yang luar biasa. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya yang sama dengan mengutip satu hadits lain mengungkapkan bahwa orang yang berpuasa tiga hari di bulan haram termasuk bulan Rajab, hari Jumat, dan Sabtu akan mendapatkan balasan pahala berlipat-lipat.
من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام
Artinya: "Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun."
Disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu 'Asakir dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi saw bersabda:
من صام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب له عبادة سبعمائة سنة
Artinya: "Barang siapa berpuasa di bulan haram pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka baginya dicatat seperti beribadah 700 tahun."
3. Mendapatkan Minuman dari Sungai Surga
Keutamaan ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Imam al-Baihaqi dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْراً يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضاً مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ العَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْماً وَاحِداً سَقَاهُ اللهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ
Artinya, "Sesungguhnya di surga ada sungai yang disebut dengan sungai 'Rajab.' Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai tersebut."
4. Dijauhkan dari Api Neraka
Keutamaan lain yang tak kalah istimewa dari berpuasa di bulan Rajab adalah dijauhkan dari api neraka. Keutamaan ini dijelaskan dalam hadits riwayat Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
من صام من رجب يوما كان كصيام شهر ، ومن صام منه سبعة أيام غلقت عنه أبواب الجحيم السبعة ، ومن صام منه ثمانية أيام فتحت له أبواب الجنة الثمانية ، ومن صام منه عشرة أيام بدلت سيئاته حسنات
Artinya: "Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan."
Untuk diketahui, beberapa hadits di atas berkedudukan sebagai hadits dhaif. Imam al-Suyuthi dalam kitab Al-Hawi li Al-Fatawi menerangkan kebolehan meriwayatkannya untuk fadhailul amal. Dengan demikian, menggunakan hadits-hadits tersebut sebagai dalil keutamaan-keutamaan berpuasa pada bulan Rajab masih diperbolehkan.
Niat Puasa Isra Miraj di Bulan Rajab
Meskipun tidak ada bacaan niat khusus untuk puasa di hari Isra Miraj atau tanggal 27 Rajab, umat muslim dapat melafalkan niat puasa Rajab atau puasa sunnah Kamis untuk menjalankan puasa di hari ini.
Adapun bacaan niatnya adalah sebagai berikut:
Niat Puasa Rajab
Berikut niat puasa Rajab yang dapat dilafalkan pada malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."
Apabila tidak sempat melafalkan niat pada malam hari, diperbolehkan melafalkan pada siang hari. Berikut lafal niat puasa Rajab di siang hari:
وْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT."
Niat Puasa Kamis
Berikut niat puasa Kamis yang dapat dilafalkan pada malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamisi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ."
Sama dengan puasa Rajab, apabila lupa melafalkan niat pada malam hari, dapat dilafalkan pada siang hari. Berikut niat puasa Kamis pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil khamisi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta'ala."
Adapun tata cara melaksanakan puasa, sama saja dengan puasa sunnah pada umumnya. Yakni berpuasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, dan menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan maupun mengurangi pahala puasa.
Nah, demikianlah penjelasan tentang hukum menjalankan puasa di Hari Isra Miraj. Semoga bermanfaat, detikers!
(alk/alk)