- Makna Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
- Hikmah Isra Miraj Terjadi pada Malam Hari
- Hikmah Perjalanan Isra dari Makkah ke Palestina
- Hikmah Perjalanan Isra Miraj 1. Bukti Kebesaran Allah SWT 2. Pentingnya Membersihkan Hati 3. Bukti Kemuliaan Rasulullah SAW 4. Tingginya Derajat Hamba 5. Sebagai Bekal Dakwah 6. Memantapkan Hati Nabi SAW 7. Pentingnya Sholat Fardhu Lima Waktu 8. Menghapus Syariat Nabi Terdahulu 9. Menyampaikan Kebenaran 10. Intropeksi Diri 11. Ujian Keimanan 12. Keistimewaan Masjidil Aqsha 13. Sebagai Penghibur Hati Rasul SAW
Isra Miraj merupakan merupakan sebuah peristiwa penting tentang perjalanan Rasulullah di suatu malam untuk menghadap Allah SWT. Peristiwa Isra Miraj ini merupakan salah satu peringatan penting bagi umat Islam.
Sebagai seorang muslim, apakah detikers sudah mengetahui makna Isra Miraj Nabi Muhammad SAW?
Perayaan Isra Miraj tahun ini akan dilaksanakan pada Kamis, 8 Februari 2024 atau bertepatan dengan 27 Rajab 1445 Hijriah. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa sebenarnya makna peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW? Mengapa perjalanan suci tersebut terjadi pada malam hari?
Simak ulasan selengkapnya berikut ini yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber.
Makna Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Mengutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, Isra dan Miraj merupakan dua perjalanan suci yang dilakukan Rasulullah SAW pada suatu malam. Isra adalah perjalanan dari Ka'bah menuju Baitul Maqdis di Yerusalem, sedangkan Miraj adalah perjalanan naiknya Rasulullah SAW dari Baitul Maqdis melewati langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha.
Isra Miraj dimakna sebagai perjalanan suci dan spiritual bagi Rasulullah SAW, bukan sekadar perjalanan wisata. Peristiwa ini menjadi titik balik kebangkitan dakwah Rasulullah SAW dalam menyebarkan Islam.
John Renerd dalam buku 'In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Islamic Experience,' mengatakan bahwa Isra Miraj merupakan satu dari tiga perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Rasulullah SAW, selain hijrah dan Haji Wada. Isra Miraj disebut sebagai perjalanan heroik dalam menempuh kesempurnaan dunia spiritual.
Isra Miraj adalah puncak perjalanan seorang hamba (al-abd) menuju Sang Pencipta (al-Khalik). Sehingga, perjanalan ini merupakan perjalanan menuju kesempurnaan ruhani. Para Sufi menganalogikan Isra Miraj sebagai perjalanan meninggalkan bumi yang rendah menuju langit yang tinggi.
Seyyed Hossein Nasr dalam buku 'Muhammad Kekasih Allah,' mengatakan bahwa pengalaman ruhani yang dialami Nabi ketika Miraj mencerminkan hakikat spiritual dari shalat yang dijalankan umat Islam sehari-hari. Dalam artian, shalat adalah mi'raj-nya orang-orang beriman.
Hikmah Isra Miraj Terjadi pada Malam Hari
Dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 17, Allah SWT menerangkan peristiwa Isra Miraj:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS al-Isra [17]: 1).
Sebagian orang pun mempertanyakan, mengapa Allah memperjalankan Rasulullah pada peristiwa Isra Miraj tersebut di malam hari, bukan pada siang hari?
Dikutip dari laman resmi Masjid Istiqlal Jakarta, kata "lailan" dalam bahasa Arab memiliki beberapa makna. Pertama, makna secara literal, "lailan" berarti kondisi saat malam hari. Kedua adalah makna alegoris (majas), "lailan" diartikan sebagai gelap atau kegelapan, kesunyian, dan keheningan.
Terakhir ada makna spiritual, di mana kata "lailan" dimaknai sebagai kekhusyukan, kepasrahan, dan kedekatan kepada Allah SWT.
Adapun pada surah Al-Isra di atas, menunjukkan makna spiritual. Di mana kala itu Rasulullah SAW sedang mengalami kesedihan yang luar biasa akibat ditinggal sang istri tercinta, Khadijah.
Dalam kesedihan tersebut, Rasulullah SAW menggunakan waktu malam sebagai media untuk bermunajat kepada Allah SWT. Kepasrahan yang begitu tinggi membawa Rasulullah SAW menembus batas-batas dunia hingga mencapai puncak langit tertinggi, Sidratil Muntaha.
Di sanalah Rasulullah SAW diisi hatinya dengan spirit luar biasa oleh malaikat Jibril. Selanjutnya di sanalah Rasulullah pun bertemu dengan Allah SWT.
Dengan demikian, waktu malam diisyaratkan sebagai waktu terbaik untuk mencapai ketinggian dan martabat utama di sisi Allah SWT. Seolah-olah jarak spiritual antara hamba dengan TUhan lebih pendek di malam hari. Ini mengingatkan kita bahwa hampir semua prestasi puncak spiritual terjadi di malam hari.
Hikmah Perjalanan Isra dari Makkah ke Palestina
Selain pertanyaan di atas, pertanyaan lain yang juga kerap ditanyakan terkait Isra Miraj adalah, mengapa dalam peristiwa itu Rasul diperjalankan ke Masjidil Aqsa? Mengapa tidak langsung saja ke langit?
Masih dikutip dari laman Kemenag RI, disebutkan bahwa hal ini mengandung sejumlah makna.
Pertama, bahwa Muhammad SAW merupakan satu-satunya nabi dari keturunan Ismail as. Sementara nabi-nabi yang lain berasal dari keturunan Ishaq as. Nabi Muhammad SAW sendiri berdakwa di Makkah, sementara nabi yang lain berdakwa di sekitar Palestina.
Dengan diperjalankannya Nabi ke Masjidil Aqsa di Palestina, maka akan meyakinkan orang-orang bahwa Muhammad SAW adalah nabi yang juga merupakan golongan Ibrahim, dan posisi Palestina sangat penting dalam ajaran Islam.
Kedua, Allah SWT ingin memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi SAW.
Hikmah Perjalanan Isra Miraj
Jika dilihat lebih lanjut, peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW meninggalkan banyak hikmah dan pengajaran yang dapat dipetik untuk meningkatkan keimanan. Seperti dikutip dari detikHikmah, berikut sejumlah hikmah Isra Miraj Rasulullah SAW secara keseluruhan:
1. Bukti Kebesaran Allah SWT
Sebagaimana dijelaskan, peristiwa Isra Miraj dimaksudkan agar Rasul SAW melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Ini juga tertuang dalam Surat Al-Isra ayat 1 dan Surat An-Najm ayat 14-18.
Isra Miraj merupakan perjalanan agung yang bisa disebut tidak masuk akal. Dengan terjadinya peristiwa ini, Allah SWT membuktikan kebesaran-Nya yang menurut sebagian orang tidak mungkin tapi mungkin bagi-Nya lantaran Dialah Tuhan semesta alam.
2. Pentingnya Membersihkan Hati
Perjalanan luar biasa itu diawali dengan pembedahan dada Nabi SAW untuk membersihkan hatinya dari berbagai penyakit dan maksiat. Bisa dipahami, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT maka hati seorang hamba perlu dibersihkan terlebih dahulu. Demikian agar kesempurnaan penghambaan dapat diraih.
3. Bukti Kemuliaan Rasulullah SAW
Peristiwa Isra Miraj hanya dialami oleh Nabi SAW dan tidak ada nabi maupun rasul lain yang melakukannya. Itu menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan kemuliaan yang lebih kepada Rasul SAW sebagai kekasih-Nya.
4. Tingginya Derajat Hamba
Allah SWT menyebut Rasulullah SAW dengan 'abdun' (hamba) dalam firman-Nya Surat Al-Isra ayat 1. Ini menandakan bahwa hanya hamba benar-benar takwa yang memperoleh derajat tinggi di sisi-Nya.
5. Sebagai Bekal Dakwah
Satu per satu, orang yang mendukung dan mencintai Nabi SAW seperti istri dan paman beliau meninggalkannya sejak sebelum peristiwa Isra Miraj. Di sisi lain, kaum Quraisy semakin gencar menindas beliau.
Dengan perjalanan agung tersebut, Allah SWT memberikan bekal bagi Rasul-Nya itu agar dapat bertahan dan kuat dalam misi dakwah yang diembannya.
6. Memantapkan Hati Nabi SAW
Sebelum Isra Miraj, Rasulullah SAW hanya mengetahui hal-hal gaib seperti surga dan neraka lewat wahyu. Tapi setelah melihat langsung keberadaan neraka, surga, dan hal gaib lainnya saat peristiwa tersebut, keimanan dan keyakinan beliau semakin kuat.
7. Pentingnya Sholat Fardhu Lima Waktu
Allah SWT secara langsung menurunkan perintah sholat wajib lima waktu saat perjalanan Isra Miraj. Ini berbeda dengan sejumlah syariat lainnya yang diperintah melalui perantara wahyu.
Karena itu terlihat bahwasanya sholat lima waktu ini sangatlah penting dan wajib dilaksanakan oleh kaum muslim.
8. Menghapus Syariat Nabi Terdahulu
Dengan diutusnya Rasul SAW dan diturunkannya wahyu, itu menunjukkan bahwa syariat nabi terdahulu sudah dihapuskan. Terhapusnya syariat nabi sebelum Rasulullah lebih dipertegas lagi saat Isra Miraj.
Saat perjalanan tersebut diketahui Nabi SAW menjadi imam ketika sholat bersama nabi-nabi sebelumnya. Ini membuktikan bahwa mereka telah mengikuti syariat Islam yang dibawa Rasul SAW.
9. Menyampaikan Kebenaran
Nabi SAW menceritakan perjalanan Isra Miraj kepada para sahabat dan penduduk Makkah kala itu. Karena dinilai tak masuk akan, sebagian orang tidak meyakininya. Walau begitu, Rasulullah SAW tetap menyampaikan kebenaran yang dialaminya meski ada yang tidak mempercayainya.
10. Intropeksi Diri
Selama perjalanan agung tersebut, Rasul SAW melihat berbagai hal antara lain apa yang menimpa para penghuni neraka. Beliau SAW menyaksikan orang-orang yang berenang di sungai darah, mereka yang lidahnya digunting, hingga mencakar dada dan wajahnya sendiri.
Dengan terjadinya Isra Miraj, hal-hal tersebut dapat menjadi bahan intropeksi untuk menjadi diri yang lebih baik. Karena, apa yang dialami para penghuni neraka itu adalah siksaan atas apa yang mereka lakukan selama hidupnya di dunia.
11. Ujian Keimanan
Isra Miraj termasuk ujian keimanan bagi para hamba. Orang-orang yang mendengar peristiwa ini diuji apakah mereka percaya atau tidak terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Hamba yang beriman terhadapnya akan makin bertambah keimanannya. Sebaliknya, hamba yang tidak meyakininya maka semakin lemah imannya.
12. Keistimewaan Masjidil Aqsha
Dengan perjalanan Nabi SAW menuju Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis saat Isra juga sudah menandakan bahwa masjid tersebut adalah tempat yang mulia bagi umat Islam.
13. Sebagai Penghibur Hati Rasul SAW
Isra Miraj terjadi bersamaan dengan masa berduka Rasulullah SAW setelah ditinggal pergi selamanya oleh Khadijah dan Abu Thalib. Dengan melakukan perjalanan luar biasa ini, Allah SWT coba menghibur hamba-Nya itu agar tidak berlarut dalam kesedihan.
Nah, demikianlah makna Isra Miraj dalam Islam serta hikmah di balik peristiwa tersebut. Semoga semakin menambah wawasan keislaman detikers!
(urw/urw)