Warga di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyoroti kondisi sampah yang menumpuk hingga menutupi setengah badan jalan. Kondisi tersebut membuat warga kesal sebab bau busuk sampai ke rumah mereka.
"Itu sudah sebulan sampah meluber ke jalanan dan menutup sebagian jalan poros dari Desa Bungi ke Desa Maroneng," ujar warga sekitar, Ilham kepada detikSulsel, Jumat (19/1/2024).
Ilham memaparkan, sampah tersebut berada di tempat pembuangan sementara (TPS) yang kondisinya selalu penuh. Sampah tersebut menggunung karena tidak langsung diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Itu kan statusnya TPS di situ jadi seharusnya sampah diangkut ke TPA Malimpung jika sudah menumpuk. Nah ini kondisi sudah sebulan tidak diangkut," paparnya.
Selain itu menurut dia, lokasi TPS tersebut pada dasarnya melanggar dan tidak ideal. Sebab, TPS dibuat di pinggir jalan poros antar desa dan dekat dengan sungai.
"Kalau dikaji itu juga melanggar lokasi TPS-nya. Tidak seharusnya di pinggir sungai dan pinggir jalan," terangnya.
Ilham juga merasa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) perlu meninjau ulang karena sampah di TPS tersebut hanya diangkut 2 kali dalam setahun. Padahal jika dilihat sampah cepat sekali menumpuk.
"Proses pengangkutan sampah tidak berjalan maksimal. Kami ketemu dengan Kabid Kebersihan dan ternyata pengangkutan memang hanya 2 kali dalam setahun dilakukan," rincinya.
Pihaknya pun telah menyurati DLH Pinrang untuk mengangkut sampah di TPS, namun tidak kunjung ditindaklanjuti. Warga atas nama Forum Demokrasi Rakyat (Format) bahkan datang ke Kantor DLH untuk melakukan aksi.
"Kemarin kami turun aksi untuk mempertanyakan langsung kondisi sampah yang menumpuk itu. Harapan kami itu TPS dipindahkan lokasinya, jangan di pinggir jalan dan di pinggir sungai seperti saat ini," tegasnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....
(ata/asm)