Harapan akan Stadion di Makassar Tak Terwujud, Ganti Gubernur Rencana Berubah

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 07 Nov 2023 09:10 WIB
Foto: Desain pembangunan Stadion Mattoanging yang direncanakan Pemprov Sulsel. (Dok Dispora Sulsel)
Makassar -

Nasib dua stadion di bawah pengelolaan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni Stadion Mattoanging dan Stadion Barombong belum jelas. Keberlanjutan pembangunan stadion di Kota Makassar tersebut terkatung-katung seiring pergantian gubernur.

Diketahui, Stadion Barombong yang mulai dibangun tahun 2011 mangkrak. Pembangunannya terhenti lantaran terkendala lahan sebab stadion tersebut berdiri di atas lahan milik swasta.

Sementara Stadion Mattoanging rata dengan tanah usai bangunannya dirobohkan pada 2020 lalu. Eks markas PSM Makassar itu tidak dilanjutkan karena lahannya tengah bersengketa di Pengadilan Negeri (PN) Makassar.


Pemprov Sulsel belum memberikan kepastian terkait pembangunan dua stadion tersebut. Namun belakangan Pemprov mewacanakan pembangunan stadion baru di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang.

Dirangkum detikSulsel, berikut jejak pembangunan stadion di Makassar yang nasibnya tidak jelas karena kebijakan kepala daerah yang berubah-ubah:

Stadion Barombong Dibangun Era SYL

Foto udara pembangunan Stadion Barombong yang terbengkalai di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/2/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/tom. Foto: ANTARA/ARNAS PADDA

Stadion Barombong di Kota Makassar dibangun awal tahun 2011 di era Gubernur Sulsel Periode 2008-2018 Syahrul Yasin Limpo (SYL). Pembangunannya saat itu diiringi niat menjadikannya sebagai stadion bertaraf internasional.

Dalam proses pembangunannya, Stadion Barombong mulai bermasalah. Pada Desember 2017 lalu, lantai 2 tribune selatannya roboh saat pengecoran lantai tiga dilakukan.

Pengelola Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Stadion Barombong saat itu, Mukhlis Mallajerang berdalih robohnya Stadion Barombong karena cuaca. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

"Ini disebabkan karena cuaca beberapa hari ini ekstrem, ditambah dengan cuaca angin laut lantaran berada di pesisir pantai," kata Mukhlis, dilansir dari detikNews, Senin (4/12/2017).

Pada 7 April 2018, SYL memutuskan melakukan launching pemanfaatan Stadion Barombong menjelang akhir masa jabatannya sebagai gubernur Sulsel. Padahal konstruksi stadion saat itu belum rampung sepenuhnya.

"Paling tidak sudah bisa kita pakai stadionnya, kita berharap tahun 2018 hingga 2019 sudah selesai untuk kita jadikan stadion olahraga internasional," harap SYL dalam keterangannya, Sabtu (7/4/2018).

Proyek Stadion Barombong Disetop

Harapan SYL tersebut tidak terwujud sejak Nurdin Abdullah (NA) menjabat Gubernur Sulsel. Pada Juli 2019, Nurdin Abdullah memutuskan menyetop pembangunan Stadion Barombong karena lahannya bermasalah.

"Tanahnya belum milik kita, apa yang mau dilanjutkan?" ujar Nurdin Abdullah saat meninjau Stadion Barombong, dilansir dari detikNews, Jumat (5/7/2019).

Padahal proyek Stadion Barombong sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 240 miliar. Namun Nurdin tidak melanjutkan pembangunannya karena Stadion Barombong berdiri di atas lahan PT GMTD Tbk. Jika dilanjutkan, maka berpotensi terkendala kasus hukum.

"Kita tidak turun sendiri, kita bersama Kejaksaan Tinggi, DPR, KPK, saya ingin sampaikan ke masyarakat bersabar, kita ingin ada solusi, kita butuh GMTD menyerahkan segera ke Pemprov lahan yang ada di atas stadion ini," ucapnya.

Kebijakan menyetop pembangunannya pun diiringi rencana melakukan audit fisik terhadap Stadion Barombong. Pemeriksaan konstruksi melibatkan tim dari Fakultas Teknis Universitas Hasanuddin (Unhas).

Audit konstruksi itu menindaklanjuti pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulsel. Berdasarkan hasil dari tim audit konstruksi, struktur bangunan Stadion Barombong dianggap ada kelemahan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork