Istri anggota Subbid Paminal Propam Polda Maluku Aipda HK, Hilda Talahatu mengamuk di sekolah karena anaknya diimunisasi tanpa izinnya. Hilda marah-marah sebab anaknya mengalami demam tinggi hingga harus dirawat di rumah sakit usai diimunisasi.
Peristiwa itu terjadi di SD Xaverius Ambon, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon pada Rabu (27/9). Saat itu, anak Hilda yang berusia 6 tahun ke sekolah lalu diimunisasi rubella bersama siswa lainnya.
"Anak yang bersangkutan umur 6 tahun kelas 1 SD. Divaksin tanpa izin kedua orang tua," ujar Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat saat dihubungi detikcom, Minggu (1/10/2023).
Roem menyebut terjadi kesalahpahaman antara Hilda dengan pihak sekolah. Awalnya, wali kelas menginformasikan ke orang tua siswa melalui grup WhatsApp pada Selasa (26/9) pukul 11.36 WIT terkait imunisasi massal yang akan digelar di sekolah, Rabu (27/9).
"Benar bahwa terjadi miskomunikasi antara istri Aipda HK dengan pihak sekolah. Berawal dari adanya kegiatan pemberian imunisasi massal yang diselenggarakan di sekolah," kata Roem.
Roem menuturkan informasi terkait imunisasi di sekolah tersebut tidak dibaca oleh istri Aipda HK. Sehingga, Hilda tidak mengetahui anaknya anak diimunisasi di sekolah.
"Memang sebelumnya ada pemberitahuan melalui grup WA orang tua murid, namun orang tuanya tidak baca WA tersebut," ujar Rum.
Selanjutnya, pihak sekolah memberikan imunisasi kepada semua siswa termasuk anak Aipda HK pada Rabu (27/9) sekitar pukul 08.30 WIB. Hilda kemudian mendatangi sekolah untuk melakukan protes usai anaknya diimunisasi.
"Menurut ibunya, anak ini baru sembuh dari tipes dan memiliki penyakit asma. Sehingga orang tuanya khawatir," ucap Rum.
Sementara itu, pihak sekolah menilai imunisasi dapat dilakukan karena wali kelas sebelumnya sudah menyampaikan informasi terkait kegiatan itu. Meski demikian, Aipda HK dan istrinya menegaskan tindakan apapun yang menyangkut kesehatan anaknya harus atas seizin mereka.
"Dan keterangan dari Aipda HK dan istrinya, sehari setelah imunisasi, anak mereka yang berusia 6 tahun mengalami demam tinggi dan muntah," jelas Rum.
Masih berdasarkan keterangan Aipda HK, lanjut Rum, anak tersebut akhirnya dirawat di RS Bhayangkara lantaran demam tinggi. Anak tersebut diopname hingga Sabtu (30/9) siang.
"Akhirnya anak ini diopname di RS Bhayangkara dan sempat diinfus. Baru keluar tadi siang," tutur Rum.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
(hsr/ata)