Beredar sebuah video ibu mengamuk di sebuah SD di Ambon, Maluku. Video tersebut disertai keterangan ibu tersebut adalah orang tua salah satu murid yang marah karena anaknya mendapat imunisasi Rubella di sekolah.
Dari video yang dilihat detikcom, Sabtu (30/9/2023), ibu tersebut berteriak histeris kepada pihak sekolah, bahkan sampai membanting helmnya. Perekam merekam sejumlah murid SD yang menangis ketakutan.
Pengunggah video juga memberikan keterangan ibu yang mengamuk itu adalah istri dari seorang polisi di Polda Maluku. Menanggapi beredarnya video tersebut, Polda Maluku memberikan penjelasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar bahwa terjadi miskomunikasi antara istri Aipda HK dengan pihak sekolah. Berawal dari adanya kegiatan pemberian imunisasi massal yang diselenggarakan di sekolah," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Rum Ohoirat kepada detikcom, Minggu (1/10).
Rum mengatakan Polda Maluku telah mengklarifikasi kejadian tersebut. Rum menjelaskan pada Selasa (26/9) pukul 11.36 WIT, pihak wali kelas telah menginformasikan lewat grup WhatsApp soal adanya kegiatan imunisasi, kendati pesan tersebut terlewatkan oleh istri Aipda HK.
"Memang sebelumnya ada pemberitahuan melalui grup WA orang tua murid, namun orang tuanya tidak baca WA tersebut," ujar Rum.
Keesokan harinya, Rabu (27/9) pukul 08.30 WIB, pihak sekolah memberikan imunisasi kepada murid-murid, termasuk kepada anak Aipda HK. Mengetahui anaknya diimunisasi, istri Aipda HK protes kepada pihak sekolah karena menurutnya anaknya memiliki riwayat sakit asma dan baru sembuh dari tifus.
"Menurut ibunya, anak ini baru sembuh dari tipes dan memiliki penyakit asma. Sehingga orang tuanya khawatir," ucap Rum.
Pihak sekolah lalu berpendapat imunisasi dapat dilakukan karena wali kelas sebelumnya sudah menyampaikan informasi. Namun menurut Aipda HK dan istrinya, tindakan apapun yang menyangkut kesehatan anaknya harus atas seizin mereka, karena merekalah yang mengerti kondisi si anak.
"Dan keterangan dari Aipda HK dan istrinya, sehari setelah imunisasi, anak mereka yang berusia 6 tahun mengalami demam tinggi dan muntah," jelas Rum.
Masih berdasarkan keterangan Aipda HK, lanjut Rum, anak tersebut akhirnya dirawat di RS Bhayangkara lantaran demam tinggi. Anak tersebut diopname hingga Sabtu (30/9) siang.
"Akhirnya anak ini diopname di RS Bhayangkara dan sempat di infus. Baru keluar tadi siang," tutur Rum.
Rum menjelaskan istri Aipda HK mengaku emosi saat kejadian. Istri Aipda HK mengaku emosi pecah menjadi amukan, lantaran dia mendengar perkataan seorang guru yang menurutnya tak patut.
"Mendengar hal tersebut Saudari Hilda Kolohuwey (istri Aipda HK-red) langsung emosi dan membanting helm, sehingga terjadi keributan," terang Rum.
Rum menyampaikan harapan Polda Maluku agar masalah ini bisa diselesaikan dengan mediasi. Kepada pihak sekolah, Rum berharap turut mendoakan anak Aipda HK dan Hilda agar lekas sehat wal'afiat. Dan kepada Aipda HK dan Hilda, Rum berharap kedua pasangan ini fokus dengan kesembuhan dan pemulihan anak mereka.
"Masih dilakukan mediasi secara kekeluargaan antara Aipda Hanny Kolohuwey dengan pihak sekolah SD Xaverius atas kesalahpahaman tersebut. Semoga segera selesai dan kita sama-sama fokus akan kesehatan dan pemulihan anak ini," pungkas Rum.
(sar/hsr)