DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) batal mengusulkan 3 nama calon Penjabat (Pj) Gubernur pengganti Andi Sudirman Sulaiman. Proses penetapan 3 dari 4 nama calon berjalan alot dalam beberapa pembahasan hingga akhirnya tak menemukan kesepakatan.
Keputusan untuk tidak mengusulkan calon Pj Gubernur itu disampaikan Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika dalam rapat paripurna, Selasa (8/8) malam. Rapat paripurna semula akan menetapkan usulan Pj Gubernur Sulsel yang ingin direkomendasikan ke Kemendagri.
Sebelum penetapan usulan itu, rencananya akan dilakukan pemilihan langsung (voting) terhadap 3 dari 4 nama calon Pj Gubernur Sulsel. Namun sejumlah fraksi seperti Gerindra, Demokrat, PKS, dan PKB belum hadir ketika agenda rapat paripurna sudah dimulai pada pukul 20.57 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat paripurna lalu diputuskan untuk diskorsing selama 2x30 menit karena belum memenuhi kuorum. Skorsing kemudian dicabut pukul 21.40 Wita namun masih belum juga memenuhi kuorum sehingga skorsing dilanjutkan. Namun saat skorsing tersebut, Fraksi NasDem, Golkar, hingga PDIP memilih keluar dari forum.
Sejumlah peserta forum kemudian mengusulkan untuk menutup rapat paripurna karena tak kunjung ada kejelasan. Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika kemudian memutuskan untuk mengakhiri rapat paripurna dan tidak mengusulkan calon Pj Gubernur Sulsel.
"Oleh karena itu berdasarkan surat dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Bapak Tito Karnavian bahwa pengajuan untuk penjabat Gubernur Sulawesi Selatan yang dicalonkan oleh DPRD Provinsi Sulawesi Selatan yang mana harus diserahkan pada tanggal 9 Agustus 2023, maka dengan itu tidak ada lagi paripurna selanjutnya, dan untuk itu DPRD Sulawesi Selatan tidak mengajukan nama Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan. Dan dengan mengucapkan syukur alhamdulillah rapat paripurna hari ini saya tutup dengan resmi," ujar Andi ina.
Sebelum rapat paripurna dilaksanakan, sejumlah fraksi di DPRD Sulsel sudah menggelar rapat pembahasan calon Pj Gubernur Sulsel, Senin (7/8). Awalnya ada 6 nama yang muncul dari akumulasi 1 usulan masing-masing fraksi hingga kemudian mengerucut menjadi 4 nama.
Empat nama yang dimaksud ialah Staf Ahli Bidang Hukum Kemenkominfo Aswanto, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Kemenko Polhukam Laksamana Muda TNI Abdul Rivai Ras, dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kemenpan RB Jufri Rahman.
Keempat nama itu kemudian kembali dibahas dalam pertemuan fraksi pada Selasa (8/8) siang. Hanya saja dalam pertemuan itu pembahasan calon berjalan buntu alias deadlock sehingga diputuskan untuk melakukan voting dalam rapat paripurna.
"Deadlock. Jadi pengusulan tiga besar kita tentukan di paripurna. Votingnya di rapat paripurna," kata Ketua Fraksi NasDem Ady Ansar kepada detikSulsel, Selasa (8/8).
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Nama Calon Mencuat dari Fraksi
Awalnya, ada 5 nama yang mencuat dari fraksi dengan suara mayoritas di DPRD Sulsel. Fraksi tersebut di antaranya Golkar dengan 13 kursi, NasDem 12 kursi, Gerindra 11 kursi, Demokrat 10 kursi, dan PKS 8 kursi.
Adapun 5 figur yang namanya mencuat yakni Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Kemenko Polhukam Laksamana Muda TNI Abdul Rivai Ras. Kemudian Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kemenpan RB Jufri Rahman.
Selanjutnya ada Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar. Ada juga Staf Ahli Bidang Hukum Kemenkominfo Aswanto. Lalu Inspektur Utama Setjen DPR RI Komjen Nana Sudjana.
NasDem
Fraksi NasDem DRPD Sulsel langsung mengunci 3 nama yang menjadi kandidat usulan Pj Gubernur Sulsel. Saat itu, fraksi NasDem menunggu DPW NasDem Sulsel memutuskan 1 nama.
"Di NasDem itu sudah ada tiga nama kita jaring, Pak Jufri Rahman, Pak Bahtiar, dan Pak Aswanto. Itu nanti kita akan lapor ke Ketua DPW, siapa yang diputuskan. Ada 3 nama yang akan dibahas secara internal," kata Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulsel Ady Ansar kepada detikSulsel, Selasa (1/8).
Demokrat
Fraksi Demokrat awalnya hanya memunculkan 2 figur sebagai kandidat calon Pj Gubernur Sulsel yang akan diusulkan ke pimpinan DPRD Sulsel. Kedua nama itu ialah anak buah Menko Polhukam Mahfud Md dan Mendagri Tito Karnavian.
"Masih jadi pembahasan di internal. Karena sementara ini mengerucut dibicarakan di kita kan Rivai Ras. Tapi kan ada beberapa nama lain," ujar Ulla saat dihubungi detikSulsel, Selasa (1/8).
"Karena kan ternyata baru terpantau secara baik, misalnya Dirjen juga berasal dari Sulsel, Pak Bahtiar. Nah, itu semua masuk jadi bahan pertimbangan kita. Insyaallah kita akan kerucutkan dalam satu dua hari ini," terangnya.
PKS
Fraksi PKS memunculkan 4 nama di awal pembahasan calon Pj Gubernur Sulsel. Keempat nama itu ialah Abdul Rivai Ras, Bahtiar, Aswanto, dan Jufri Rahman.
"Ada beberapa (empat) yang saat ini, secara kualifikasi sudah memenuhi persyaratan yang dimaksudkan oleh peraturan," ucap Wakil Ketua DPRD Sulsel dari Fraksi PKS Muzayyin Arif kepada detikSulsel, Selasa (1/8).
Gerindra
Sementara Fraksi Gerindra membahas 3 nama calon Pj Gubernur Sulsel. Masing-masing adalah Abdul Rivai Ras, Nana Sudjana, dan Bahtiar.
"Untuk sementara, yang mencuat itu Pak Rivai Ras, Pak Bahtiar, terus Pak Nana. Kita cuma punya tiga nama, begitulah sepertinya kira-kira," kata Wakil Ketua DPRD Sulsel dari Fraksi Gerindra Darmawangsyah Muin kepada detikSulsel, Rabu (2/8).
Golkar
Fraksi Golkar semula mengantongi 4 nama figur calon Pj Gubernur pengganti Andi Sudirman Sulaiman. Dari keempat nama itu, ada mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Aswanto hingga perwira tinggi TNI Rivai Ras.
"Ada Pak Jufri, ada Pak Bahtiar, ada Pak Rivai Ras, ada Prof Aswanto," kata Anggota Fraksi Golkar DPRD Sulsel Rahman Pina saat dihubungi detikSulsel, Rabu (2/8).
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
3 Calon Bakal Diserahkan Mendagri ke Jokowi
Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika mengatakan tidak ada konsekuensi jika DPRD Sulsel tidak mengusulkan 3 nama calon Pj Gubernur Sulsel. Sebab, Mendagri juga mempunyai hak untuk mengusulkan 3 nama untuk diputuskan oleh Presiden Jokowi.
"Tidak ada konsekuensinya. Karena kita hanya diminta untuk mengajukan. Karena Penjabat Gubernur itu, Bapak Presiden akan menerima 3 nama dari DPRD Sulsel dan 3 nama dari Mendagri," ujar Andi Ina usai rapat paripurna, Selasa (8/8) malam.
Dengan demikian, 3 nama calon Pj Gubernur Sulsel hanya diusulkan oleh Mendagri. Nama-nama itu kemudian yang akan ditetapkan oleh Presiden Jokowi.
"Jadi dari Mendagri aja yang akan diterima Bapak Presiden," tegasnya.
Legislator Sulsel Fraksi Golkar ini pun tidak mau mempermasalahkan lebih jauh terkait batalnya pengusulan nama calon Pj Gubernur Sulsel dari DPRD Sulsel. Andi Ina berdalih, hal ini bukan pertama kali terjadi.
"Bukan pertama kali terjadi di Sulsel. Memang baru pertama kalinya ada aturan yang meminta untuk calon Penjabat Gubernur itu diusulkan oleh DPRD," tambah Andi Ina.
Gerindra Siap Terima Keputusan Jokowi
Fraksi Gerindra DPRD Sulsel mengungkap proses pengusulan berlangsung alot sehingga sulit mengerucutkan 3 dari 4 nama yang ada. Maka dari itu, Gerindra mengaku siap menerima keputusan Jokowi terkait siapa yang akan ditunjuk menjadi Pj Gubernur Sulsel.
"Tentu kita harus sadar semua bahwa penentu dari Pj Gubernur itu ada di tangan presiden lewat Menteri Dalam Negeri," kata Darmawangsyah kepada wartawan, Selasa (8/8).
"Lalu kenapa kemudian kalau ini terjadi pembelahan di DPR, tentu ini juga tidak elok. Maka kita mengambil kesimpulan untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Mendagri untuk menentukan," imbuhnya.
Darmawangsyah menegaskan siapa pun Pj Gubernur yang nantinya ditunjuk adalah yang terbaik bagi Sulsel. Dia menyebut DPRD Sulsel siap berkolaborasi.
"Sehingga siapa pun yang turun (ditunjuk) kami anggap itu adalah pilihan terbaik. Kami di DPR siap berkolaborasi dengan Pj yang akan datang untuk membangun Sulsel," imbuhnya.
NasDem ngotot usul Aswanto di halaman selanjutnya.
NasDem Ngotot Usul Aswanto
Fraksi NasDem ngotot ingin mengusulkan Staf Ahli Bidang Hukum Kemenkominfo Aswanto sebagai calon Pj Gubernur. Namun pembahasan nama calon yang akan direkomendasikan ke Kemendagri berakhir buntu.
"Karena kami menganggap Prof Aswanto ini yang paling memiliki kapasitas, kapabilitas, untuk memimpin Sulawesi Selatan," kata Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulsel Ady Ansar kepada wartawan, Selasa (8/8).
Ady Ansar mengatakan tidak peduli soal apa yang terjadi pada rapat paripurna penetapan usulan calon Pj Gubernur, Selasa (8/8) malam. Ia menegaskan bahwa Fraksi NasDem solid mendorong Aswanto menjadi pengganti Andi Sudirman Sulaiman.
"Jadi pokoknya Fraksi NasDem utuh 12 orang untuk Prof Dr Aswanto," tegasnya.