Sumatera Utara

Aksi Rombongan TNI Datangi Polrestabes Medan Tuai Sorotan di Sana-sini

Tim detikcom - detikSulsel
Selasa, 08 Agu 2023 06:30 WIB
Foto: Istimewa
Medan -

Aksi rombongan TNI dari Kodam I/BB dipimpin Mayor Dedi Hasibuan ke Polrestabes Medan menuai sorotan di sana-sini. Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono diminta melakukan evaluasi terkait hal tersebut.

Mengutip detikSumut, rombongan anggota TNI mendatangi Polrestabes Medan terjadi pada Sabtu (5/8) sekitar pukul 15.00 WIB. Mayor Dedi yang memimpin rombongan TNI kemudian bertemu dengan Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Mayor Dedi dan Kompol Fathir kemudian terlibat perdebatan karena Mayor Dedi meminta penahanan keluarganya yang berinisial ARH ditangguhkan. Hingga akhirnya penahanan ARH, yang terjerat kasus pemalsuan tanda tangan sertifikat tanah itu benar-benar ditangguhkan setelah kedatangan Mayor Dedi.


Aksi Mayor Dedi itulah yang lantas menuai sejumlah sorotan, salah satunya datang dari pimpinan Komisi III DPR Habiburokhman. Dia menyebutkan urusan penangguhan penahanan bukanlah bagian tugas pokok dan fungsi seorang prajurit.

"Jadi saat oknum tersebut hadir ke kepolisian kapasitasnya sebagai apa? Apakah kedinasan atau pribadi? Kalau pribadi mengapa harus beramai-ramai berseragam?" kata Habiburokhman, dikutip dari detikNews, Senin (7/8).

Menurut dia, aksi seperti itu bisa memicu ketegangan dan salah paham, terutama dari dua institusi. Habiburokhman pun menyesalkan aksi dari Mayor Dedi tersebut.

"Kami tetap menyesalkan kejadian tersebut. Pengajuan penangguhan penahanan ke kepolisian bukanlah bagian tupoksi anggota TNI," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Arsul Sani meminta panglima TNI untuk memberikan atensi terhadap kasus ini. Dia menilai aksi Mayor Dedi memberikan tekanan ke Kompol Fathir.

"Komisi III minta atensi Panglima TNI atas kejadian di Polrestabes Medan di mana sejumlah anggota TNI aktif mendatangi Polrestabes tersebut dan melakukan 'pressure' kepada Kasatreskrim dan jajarannya," kata Arsul dikutip dari detikNews, Senin (7/8).

"Dari apa yang beredar secara viral tersebut, sejumlah kalangan masyarakat sipil menilai bahwa apa yang terjadi tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk intervensi terhadap proses hukum yang sedang dijalankan oleh penegak hukum Polri," sambungnya.

Oleh sebab itu, Arsul Sani meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk memberi atensi terhadap aksi Mayor Dedi. Dia bahkan meminta Yudo menertibkannya.

"Karenanya supaya hal-hal seperti ini tidak terulang lagi, maka perlu Panglima TNI memberikan atensi untuk menertibkannya," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...




(hmw/ata)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork