Bukan Pantulan Langit, Ternyata Ini Penyebab Air Laut Berwarna Biru

Bukan Pantulan Langit, Ternyata Ini Penyebab Air Laut Berwarna Biru

Tim detikEdu - detikSulsel
Senin, 05 Jun 2023 22:00 WIB
Ilustrasi laut/pantai
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Placebo365)
Jakarta -

Selama ini banyak orang yang beranggapan bahwa warna biru pada laut merupakan pantulan dari warna langit. Rupanya hal tersebut tidaklah benar.

Dilansir dari detikEdu, lautan merupakan pemandangan terluas yang ada di Bumi. Sekitar 71% dari total permukaan Bumi merupakan lautan.

Laut merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan di planet Bumi dan berfungsi sebagai sistem pendukung. Laut berperan untuk mengurangi perubahan iklim, menghasilkan oksigen, serta menyediakan makanan dan peluang ekonomi bagi manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya lautan berwarna biru, meskipun beberapa ada yang merah atau pink karena adanya alga merah yang tumbuh di bawahnya.

Lantas, apa penyebab air laut warna biru?

Sebagaimana diketahui, air bersih tidak memiliki warna, melainkan bening. Lalu, mengapa lautan justru terlihat biru?

ADVERTISEMENT

Beberapa orang percaya bahwa lautan dan badan air lainnya berwarna biru karena memantulkan langit biru. Namun, rupanya penyebab laut berwarna biru bukanlah warna langit.

Air memang memantulkan langit di permukaannya, dan ketika kita tenggelam di bawah permukaan, warna biru tetap ada. Namun, ternyata warna laut juga tampak biru jika dilihat dari luar angkasa.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa air laut tidak memantulkan warna langit.

Alasan Air Laut Berwarna Biru

Mengutip dari laman Ocean Literacy UNESCO, penyebab lautan tampak biru sebenarnya karena melibatkan refleksi air. Hal ini berkaitan dengan spektrum warna lengkap (warna pelangi) sinar Matahari.

Spektrum warna Matahari ini memiliki panjang gelombang yang berbeda.

Ketika cahaya mengenai lautan, pertama-tama air akan menyerap warna dengan panjang gelombang yang lebih panjang. Kemudian memantulkan ke mata kita dengan warna panjang gelombang yang lebih pendek.

Seperti filter, molekul air menyerap bagian merah dari spektrum cahaya dan meninggalkan warna pada spektrum biru, yang dipantulkan ke mata kita.

Setelah mencapai kedalaman beberapa meter, sebagian besar cahaya merah dan jingga telah lenyap seluruhnya, diserap oleh molekul air.

Kemudian, panjang gelombang kuning, dan hijau juga diserap, meninggalkan biru dan ungu. Panjang gelombang cahaya tampak kedua warna ini paling pendek. Itulah sebabnya, kedua warna tersebut mampu menembus lebih dalam.

Namun, perlu dipahami bahwa pantulan dan penyerapan warna pada lautan ini hanya terjadi pada kedalaman tertentu.

Sebagian besar lautan benar-benar gelap. Hampir tidak ada cahaya yang menembus lebih dalam dari 200 meter dan tidak ada cahaya sama sekali yang mencapai kedalaman lebih dari 1 km.




(urw/alk)

Hide Ads