Bulan suci Ramadan 1443 Hijriah yang jatuh pada 2 April 2022 sisa menghitung hari. Bagi yang belum men-qhada puasa Ramadan tahun lalu, wajib menggantinya sebelum Ramadan tahun ini tiba.
Dalam surah Al Baqarah ayat 184-185 Allah Swt memberikan keringanan kepada sebagian orang untuk tidak berpuasa, dan bisa menggantinya di hari-hari lain. Seperti mereka yang sakit atau dalam perjalanan jauh lalu ia berbuka.
"Qadha-nya kalau menurut Surah Al Baqarah ayat 184 dan 185 itu sesudah Ramadan dan waktunya sampai sebelum masuknya Ramadan berikut," ucap Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Mardan M Ag, Senin (21/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun bacaan surah Al Baqarah ayat 184-185 sebagai berikut:
Bacaan surah Al Baqarah ayat 184 dan artinya.
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
ayyamam ma'duudat, fa mang kana mingkum maridhan au 'ala safarin fa 'iddatum min ayyamin ukhar, wa 'alallazina yuthiiquunahu fidyatun tha'amu miskin, fa man tathawwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an tashuumuu khairul lakum ing kuntum ta'lamuun
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Bacaan surah Al Baqarah ayat 185 dan artinya.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
syahru ramadhanallazi unzila fihil-qur`anu hudal lin-nasi wa bayyinatim minal-huda wal-furqan, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kana maridhan au 'ala safarin fa 'iddatum min ayyamin ukhar, yuridullahu bikumul-yusra wa la yuridu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullaha 'ala ma hadakum wa la'allakum tasykuruun
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
"Wajib hukumnya dibayar (puasa yang ditinggalkan) dan dosa besar kalau tidak dibayar. Puasa yang tidak dilaksanakan di Ramadan. Umpama sakit, atau dalam perjalanan, atau mungkin ada hal-hal tertentu di luar kemampuannya," jelas Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar itu.
Mardan mengungkapkan, Allah Swt memberi keringanan bagi orang-orang yang berat menjalankan puasa membayar fidyah. Yakni memberi makan seorang miskin.
"Dan kata ulama yang 4 mashab itu bisa saja di-qadha di luar Ramadan. Tapi pesan 4 mashab itu jangan dijadikan budaya. Jangan sampai cuma persoalan sepele," ucapnya.
(asm/hmw)