Pembangunan rumah biasanya membutuhkan jasa kontraktor untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Kontraktor dapat memudahkan pengerjaan apalagi kalau pemilik rumah tidak punya pengalaman bangun rumah.
Namun, terkadang ada oknum kontraktor yang membangun rumah secara asal-asalan. Hasil pembangunan tidak sesuai harapan, seperti tampilan tidak rapi, atap bocor, dan dinding retak.
Kalau seperti itu, bisa-bisa pemilik rumah kecewa dan merugi dengan hasil pembangunannya. Oleh karena itu, pemilik perlu memantau kerja kontraktor untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
Cara Mengawasi Kerja Kontraktor Saat Bangun Rumah
Inilah beberapa hal yang perlu dilakukan pemilik rumah agar pembangunan sesuai harapan.
1. Pahami Desain Rumah dan RAB
CEO SobatBangun Taufiq Hidayat mengatakan pemilik harus memahami desain rumah dan rencana anggaran biaya (RAB). Dengan memahami dua hal itu, pemilik akan lebih mudah berkomunikasi dengan kontraktor nantinya.
"Bangun rumah itu kan biasanya kan ada desain, ada gambar kerja, ada RAB. Nah itu kalau bangun rumah yang benar semua itu sesuai spek yang ada di gambar, yang ada di desain, dan yang ada di RAB," kata Taufiq saat dihubungi detikProperti beberapa waktu lalu.
2. Buat Kontrak yang Jelas
Kemudian, ia menyarankan agar pemilik membuat perjanjian kerja yang jelas dengan kontraktor. Kontrak ini menjadi panduan selama bekerja. Pemilik bisa menyertai perjanjian kalau kontraktor bersedia bertanggung jawab kalau ada kerusakan usai rumah rampung.
"Rumah itu kan biasanya ada kontrak tuh, kesepakatan kontraknya itu seperti apa? Tadi kan ditanya apakah itu masih bisa diperbaiki atau nggak. Jadi misalnya rumah udah jadi, kontraktor masih bertanggung jawab pada masa perawatan, berapa lama, nah itu biasanya ada gitu," katanya.
3. Minta Didampingi Arsitek
Selain itu, pemilik bisa minta pendampingan dari arsitek, insinyur, atau jasa pengawas pembangunan agar lebih memahami soal pembangunan. Langkah itu dapat mengantisipasi kesalahpahaman atau penipuan.
"Kalau nggak ngerti harus ada pendamping, pendamping arsitek, pendamping insinyur. Apa kata mandor, kontraktor, (bisa) dibohongi gitu kan, kita cari orang yang ngerti," ucapnya.
4. Tentukan Cara Pembayaran
Pemilik dan kontraktor dapat menyepakati cara pembayaran. Salah satu metodenya adalah pembayaran setiap ada progres.
Cara seperti itu memberikan peluang ke pemilik buat memeriksa hasil pekerjaan sebelum membayar. Jika hasilnya tidak sesuai, pemilik bisa menahan pembayaran sampai perbaikan selesai.
"Jadi kalau mau bikin kamar mandi, fondasinya dulu. Fondasi udah selesai dibayar. Naik ke dinding, dinding selesai dibayar, terus atap, atap selesai dibayar. Keramik, keramik selesai dibayar," jelas Taufiq.
Selain itu, ada juga pembayaran kontraktor langsung secara penuh. Pembayaran itu bisa di muka atau di akhir.
5. Sering Tanya Progres
Untuk mencegah kesalahan pembangunan, pemilik rumah harus aktif bertanya soal progres ke kontraktor. Terus bertanya sampai tidak ada keraguan. Jika kurang paham, pemilik bisa minta pendampingan ke arsitek atau ahli lainnya.
"Cara yang paling gampang, tanya sama yang mengerjakan, 'itu bocor apa nggak', 'gimana caranya', itu nanti dijelasin sama dia gitu. 'Bisa ditunggu waktu hujan nggak?', 'nanti bapak cek, ceknya yang mana?'," tuturnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
Simak Video "Video: 8 Bulan Buron, Pembunuh Pekerja Kontraktor di Lubuklinggau Ditangkap"
(dhw/dhw)