Celetukan Purbaya Kala Bertemu Ara: Ruang Kerja yang Luas Hingga Meikarta

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Kamis, 16 Okt 2025 06:02 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bertemu dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait pada Senin (14/10/2025). Foto: Dok Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman
Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bertemu dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) pada Senin (14/10/2025). Tujuan kunjungannya adalah mengecek serapan APBN 2025 Kementerian PKP.

Terkenal sebagai 'menteri koboi', Purbaya tertangkap momen bergurau hingga memberikan beberapa masukan kepada Ara. Berikut detikcom rangkum.

Mengomentari Ruang Kerja Ara yang Luas

Purbaya mengatakan ruang kerja Ara yang cukup luas. Ia berkelakar membandingkan luas ruangan tersebut jika dibuat apartemen akan jadi berapa unit.

"Ini ruang kerja Anda? Wah ruang kerja sebesar ini, Anda buat apartemen jadi berapa jumlahnya? Tidak adil dia, ruangannya segede gini," kata Purbaya sembari tertawa saat kunjungan ke Wisma Mandiri.

Ara membalas guyonan tersebut dengan menyebut luas ruangannya tersebut adil karena multifungsi. Di dalamnya bukan hanya berupa ruang kerja pribadi, melainkan bisa menjadi ruang pertemuan dan tempat penyampaian aspirasi.

Purbaya kemudian berbalik badan ke arah awak media sembari mengatakan jika ia hanya bercanda, "Main-main."

Menanyakan Proyek Meikarta

Ara memaparkan beberapa program Kementerian PKP yang sudah berjalan. Salah satunya adalah membantu proses refund konsumen Meikarta yang belum mendapat unitnya. Di tengah pemaparan, Purbaya bertanya, "Meikarta ini jalan terus nggak?"

Ara menjawab Meikarta bukan proyek mangkrak. Ia mengapresiasi Bos Lippo Group James Riady yang telah melakukan refund kepada konsumen Meikarta pada Mei-September lalu untuk tahap 1 dan 2.

"Menurut saya (Meikarta) bukan proyek mangkrak. Saya udah lihat di sana, saya harus akui Pak James sebagai pengusaha punya itikad baik. Dia udah mulai bayar 2 kali, udah 2 tahap," tutur Ara.

Bakal Bantu Masalah SLIK OJK

Dalam kesempatan tersebut, Ara diketahui melaporkan masalah SLIK OJK yang kerap menghambat pengajuan KPR. Selain itu, BP Tapera mengungkapkan ada 111.258 calon debitur yang datanya tertahan di bank lebih dari 6 bulan. Salah satu alasannya pada saat konsumen tersebut mengajukan KPR, kuota KPR subsidi atau FLPP sudah habis sehingga pengajuan tersebut tidak bisa diurus.

Purbaya berjanji akan membantu menyelesaikan masalah ini dalam 1-2 minggu ke depan. Ia akan bertemu dengan OJK untuk membahas hal ini. Kemudian, untuk permasalahan 111.258 calon debitur yang tertahan, Purbaya akan mengecek dahulu datanya.

"Berarti 100 ribuan. Kalau betul, ya kita eksekusi. Kalau dia (BP Tapera) ngibul, dia yang dieksekusi," imbuhnya sembari bergurau.

Ancam Tarik APBN Kementerian PKP

Purbaya menemukan penyerapan anggaran Kementerian PKP saat ini belum maksimal. Ia meminta Ara untuk mendorong penyerapan tersebut dan akan melihatnya lagi akhir bulan ini. Apabila anggaran tersebut tidak terserap, ia tak segan menarik uang tersebut dan mengalihkan untuk keperluan lain.

"Saya ingin lihat akhir bulan seperti apa. Nanti kalau bagus, ya kita nggak pindahin uangnya. Tapi kalau ada masalah, ya kita pindahin tempat lain dulu. Tapi saya yakin, dengan kerjasama seperti ini, semua perubahan-perubahan antar pemerintahan, koordinasi, dan lain-lain, bisa diselesaikan dengan cepat," jelasnya.

Ia memprediksi apabila sektor properti dapat berkembang, pertumbuhan ekonomi RI dapat menyentuh 5,6-5,7 persen.

"Saya yakin kalau programnya jalan, 5,6-5,7 persen sambil saya tidur bisa dapat (tercapai target pertumbuhan ekonomi). Dan katanya Presiden kalau (tercapai) di atas 5 (persen) saya dapat hadiah," ujar Purbaya sembari bercanda.

Membahas Rumah Subsidi Diperluas Jadi 45 Meter

Purbaya dan Ara sempat membahas mengenai luasan rumah susun subsidi 45 meter persegi dinilai sebagai luas yang ideal. Purbaya mengatakan luas rumah 36 meter persegi dengan dua kamar di rumah vertikal kurang nyaman.

"Ya rumahnya tadi (tipe) 36, apartemen kan kecil kalau (tipe) 36, saya pikir buat aja lebih besar, yang lebih manusiawi (tipe) 45. Jadi orang tinggal di situ cukup comfortable," usul Purbaya.




(aqi/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork