Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan revitalisasi Rusun Pasar Jumat yang berbasis Transit-oriented development (TOD) pada 2025 mendatang. Rusun Pasar Jumat nantinya akan berdiri di atas tanah milik PT Perum Perumnas yang berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Kebetulan kalau kita bicara Pasar Jumat itu, tanahnya di handle (dipegang) oleh Perumnas, jadi kita bekerjasama PUPR memfasilitasi tanahnya yang dimiliki oleh Perumnas dan nanti Perumnas bisa bekerjasama dengan pihak swasta atau pihak-pihak lain untuk mengembangkan TOD ini," kata Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Triono Junoasmono dalam acara Seminar Transit Oriented Development bersama Japan Housing Finance Agency di Jakarta pada Senin (26/8/2024).
Ada pun, TOD sendiri adalah konsep pengembangan ataupun pembangunan kota dengan memaksimalkan penggunaan lahan yang terintegrasi serta mempromosikan penggunaan angkutan umum massal berbasis rel dan gaya hidup sehat, seperti berjalan kaki dan bersepeda.
Sebelumnya, Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan (PPP) PUPR telah menggelar acara Market Sounding (Penjajakan Pasar) pada Senin (08/07/2024) lalu. Saat ini mereka masih mematangkan konsep dari hunian berbasis TOD ini.
"Ya, kita sudah laksanakan market sounding, dan ada beberapa masukan-masukan yang sedang kita bahas lagi, dan nanti setelah ini baru kita lepas ke pasar," imbunya.
Dalam penyusunan konsep TOD ini, Indonesia akan bekerjasama dengan Jepang lewat Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) untuk kajian mendalam terkait konsep TOD.
"Jadi kita sedang menyiapkan konsep TOD, yang mana dibantu kajiannya oleh Jepang. Jadi investor nanti kita akan buka ke pasar, boleh dari mana saja, tapi supportnya, kajiannya dibantu oleh dari Jepang," imbuhnya.
Selain konsep, Jepang juga akan membantu Indonesia dalam menemukan skema yang paling tepat untuk pembiayaan perumahan di kawasan TOD.
Seperti yang dipaparkan oleh perwakilan Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Phase 3 (JUTPI-3), Mori Hiromitsu secara terpisah, pemerintahan Jepang telah melakukan beberapa cara untuk mengatasi kekurangan dana. Mulai dari mendirikan Japan Housing Corporation, penggunaan dana berbunga rendah jangka panjang, hingga menyediakan pasokan perumahan sewa yang terencana.
Di luar semua persiapan tersebut, menurut Triono yang paling penting saat ini adalah mendorong masyarakat untuk tertarik tinggal di hunian vertikal seperti rumah susun. Meskipun pembangunan TOD di Jabodetabek mendapat respon positif, tetapi masih banyak masyarakat yang belum tertarik dengan rumah tapak.
"Sejauh ini responnya cukup positif. Memang masih ada tantangan yang lain, jadi masyarakat kita ini kan masih banyak belum terbiasa terkait dengan bangunan vertikal ya, dan kebetulan TOD yang kita bangun sebagian besar memang bentuknya vertikal," ungkapnya.
Sementara itu, revitalisasi Rusun Pasar Jumat akan berada di lahan seluas 1,6 hektar. Rusun Pasar Jumat berada dekat dengan area TOD Lebak Bulus yang tersambung dengan stasiun MRT, halte Transjakarta, hingga bus antar kota. Nantinya, bangunan ini akan dialihkan kepada Perumnas dan status Barang Milik Negara (BMN) dilepas.
Di dekat Rusun Pasar Jumat nantinya akan banyak fasilitas hiburan yang menempel dengan hunian sehingga kebutuhan penghuninya terpenuhi tanpa harus bepergian jauh.
"Yang kita bangun nanti rencananya TOD itu bukan hanya bangunan untuk tempat tinggal, tapi juga ada pusat-pusat kegiatan di sana. Seperti itu, nanti mungkin yang agak lebih kompleks atau komplit semua fasilitasnya seperti ada yang nanti di Pasar Jumat Pak," sebutnya.
"Di situ ada semacam pusat-pusat komersial, ada mal di sana, lalu ada pusat-pusat olahraga, dan lain sebagainya, dan nyambung ke stasiun," tambahnya.
Simak Video "Video: Menjajal TransJabodetabek Sawangan-Lebak Bulus di Jam Kerja "
(aqi/zlf)