Kroasia merupakan salah satu negara di Eropa yang memiliki lebih dari seribu pulau. Negara ini berhadapan dengan Laut Adriatik dan terkenal sebagai negara dengan pemandangan sunset yang indah.

Banyak daerah-daerah padat penduduk di Kroasia yang lokasinya berada di pinggir pantai. Rumah-rumah di sana dibangun di kaki gunung dengan bentuk berundak. Uniknya, arsitektur rumah di Kroasia menyatu dengan alam sekitar.

Rata-rata bangunan di sana menggunakan batu-batuan, tanpa ditutup plester, diaci, ataupun dicat. Dinding batu tersebut tampak jelas pada bagian luar hingga ke dalam rumah.

Meskipun fondasinya memakai batu, tampilan rumah di Kroasia tidak terlihat kampungan dan kumuh. Justru arsitektur tersebut membuat tampilannya serasi dengan alam sekitar.

Menurut arsitek Denny Setiawan, model rumah seperti itu merupakan gaya rumah mediterania. Arsitektur ini banyak ditemukan di Italia dan Yunani. Kesamaan tersebut juga dipengaruhi pada kemiripan bentang alam di ketiga negara tersebut, yakni banyak perairan dan permukiman di kawasan pantai.

"Arsitektur rumah mediterania itu bisa sangat khas. Salah satunya adalah menggunakan elemen batu alam. Jadi nggak heran kalau misalnya ternyata di Kroasia arsitekturnya masih menggunakan batu-batu yang memang sangat khas. Arsitektur yang biasanya adanya di dekat-dekat tepi pantai," kata Denny saat dihubungi detikProperti, Selasa (22/7/2025).

Selain karena lokasinya yang di pinggiran pantai, ada alasan lain rumah-rumah di Kroasia kebanyakan berdinding batu alam, berikut di antaranya.

1. Dinding Batu Tanpa Plester Jauh Lebih Kokoh dan Adem

Rumah-rumah di pinggir pantai harus dibuat kokoh karena kecepatan angin di sana berbeda dengan di daerah perkotaan. Dinding dari batu alam cocok untuk kondisi lingkungan seperti ini. Dinding dari batuan tanpa diplester memiliki banyak celah. Angin bisa masuk melalui celah-celah dinding tersebut sehingga rumah bisa terasa lebih adem.

2. Budaya

Batu bata merah atau beton bukan material yang banyak digunakan di Kroasia. Oleh karena itu, material bangunan yang digunakan secara turun temurun adalah batu alam berjenis cadas.

"Nah budaya membangun di wilayah mediterania itu lebih ke arah batu alam," ujar Denny.

3. Lebih Ramah Lingkungan

Denny menyetujui jika penggunaan dinding dari batu alam tanpa diplester seperti rumah-rumah di Kroasia lebih ramah lingkungan. Sebab, sangat minim pemakaian material bangunan, yakni tidak perlu banyak semen, cat, hingga keramik.

"Kalau ramah lingkungan atau prinsip hemat energi, itu semakin sedikit material yang digunakan, itu bangunannya akan menjadi lebih hemat energi," jelasnya.

4. Batu Alam Mudah Ditemukan

Alasan terakhir, rumah-rumah di Kroasia lebih banyak memakai batu alam adalah keterjangkauan masyarakat mendapatkan batu alam tersebut. Denny mengatakan rata-rata batu cadas bisa ditemukan di daerah perairan seperti laut.

"Natural resources atau sumber daya alam. Yang ada di pinggiran pantai itu kan memang kalau batu mereka bisa ambil di sepanjang pantai itu, karena ada kan banyak batu-batu cadas yang sangat kuat, yang sangat keras," imbuhnya.

Itulah alasan banyak rumah di Kroasia banyak menggunakan dinding batu alam.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

Video: Bahagianya Kylian Mbappe Kembali Perkuat Timnas Prancis

Video: Bahagianya Kylian Mbappe Kembali Perkuat Timnas Prancis