3 Tempat Bersejarah Lahirnya Sumpah Pemuda, Semua Berawal Dari Sini

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Minggu, 26 Okt 2025 19:01 WIB
Miniatur di Museum Sumpah Pemuda. Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN
Balikpapan -

Setiap tanggal 28 Oktober bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebuah momen penting yang menandai bersatunya semangat generasi muda dari berbagai daerah di Nusantara. Di balik ikrar yang menggema, tersimpan kisah perjalanan panjang yang terjadi di tiga gedung berbeda di Jakarta.

Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Gedung Oost Java Bioscoop, dan Gedung Indonesische Clubgebouw yang kini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda, menjadi saksi lahirnya sejarah besar itu.

3 Tempat Bersejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Miniatur di Museum Sumpah Pemuda. Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN

Kongres Pemuda II pada tahun 1928 tidak berlangsung dalam satu hari, melainkan melalui tiga kali pertemuan yang digelar pada 27 dan 28 Oktober 1928. Masing-masing pertemuan memiliki suasana, peran, dan nilai sejarah yang unik.

Dikutip dari laman resmi Museum Sumpah Pemuda, mari kita telusuri kembali jejak langkah para pemuda perintis bangsa di tiga lokasi bersejarah ini:

1. Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB): Rapat Pertama

Malam hari tanggal 27 Oktober 1928, gedung Katholieke Jongenlingen Bond yang terletak di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, menjadi saksi dimulainya sidang pertama Kongres Pemuda II.

Sekarang, gedung ini digunakan sebagai Sekolah Santa Ursula, namun di masa itu, ruangan berarsitektur kolonial tersebut dipenuhi semangat juang anak muda dari berbagai daerah.

Ketua Kongres, Sugondo Djojopuspito, membuka pertemuan dengan pidato yang membakar semangat peserta. Ia menegaskan pentingnya melawan perpecahan antarsuku dan organisasi.

"Perceraiberaian itu wajiblah diperangi, agar kita bisa bersatu," ucapnya kala itu.

Setelahnya, Mohammad Yamin menyampaikan pandangannya tentang makna persatuan. Ia menjelaskan bahwa kekuatan bangsa Indonesia dapat dipupuk melalui lima hal penting, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan. Lima faktor itu, kata Yamin, adalah akar yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan di kalangan pemuda.

Dari sinilah, semangat persatuan mulai tumbuh kuat di ruang-ruang diskusi, menandai awal perjalanan menuju satu tekad: Indonesia yang bersatu.



Simak Video "Video Prabowo: Selamat Sumpah Pemuda, Lanjutkan Perjuangan"


(aau/aau)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork