Seekor bayi orang utan jantan bernama Hanes kini menjalani perawatan intensif di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Long Sam, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Ia diserahkan dari Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 2 Tenggarong kepada tim CAN Borneo setelah sebelumnya dilaporkan warga yang menemukannya di lahan mereka.
Direktur CAN Borneo, Paulinus Kristianto, mengatakan Hanes datang dalam kondisi fisik sehat. Meski begitu, bayi orang utan itu menunjukkan tanda stres liar ketika pertama kali tiba.
"Dia terlihat sekali stres, masih sangat liar, takut dengan keeper, takut kalau mau dikasih makan. Tapi lama-lama dia sudah terbiasa dan sudah tumbuh kepercayaan ke perawat," ujar Paulinus kepada awak media, Senin (17/11/2025).
Meski masih berusia sekitar 1 tahun, Hanes menunjukkan perkembangan paling pesat dibanding satwa lain seusianya. Ia dikenal aktif, tidak suka digendong, dan lebih senang menghabiskan waktu di atas pohon.
"Dia pintar, manjat terus, makan pucuk daun, dan sudah bisa bikin sarang. Kalau kelamaan di pangku keeper malah digigit. Dia bukan tipe yang suka bermanja-manja," jelas Paulinus.
Hanes kini tinggal bersama satu bayi orang utan lain bernama Lukas dan beberapa owa di baby house. Mereka masih minum susu dan memerlukan perawatan 24 jam.
"Setiap pagi mereka dibawa ke sekolah hutan, kemudian kembali lagi istirahat di baby house nanti sore keluar lagi kalau sudah siang sudah panas kan. Nah, mereka kembali ke baby house nanti sore mereka kembali lagi bermain di sekolah hutan, terus kembali lagi ke playground-nya gitu. Nah, habis itu mereka malam nanti dijaga 24 jam sama si perawatnya yang di situ," katanya.
Simak Video "Menghabiskan Waktu Bersama Warga dalam Kegiatan Seru di Pantai Pulau Segajah, Kalimantan Timur"
(des/des)