Hanes, Bayi Orang Utan Aktif di PPS Longsam yang Baru Diselamatkan BKSDA

Hanes, Bayi Orang Utan Aktif di PPS Longsam yang Baru Diselamatkan BKSDA

Riani Rahayu - detikKalimantan
Senin, 17 Nov 2025 21:29 WIB
Hanes, bayi orang utan yang saat ini berada di PPS Longsam, Kampung Merasa Berau, Kaltim.
Hanes, bayi orang utan yang saat ini berada di PPS Longsam, Kampung Merasa Berau, Kaltim. Foto: Dok. Istimewa
Berau -

Seekor bayi orang utan jantan bernama Hanes kini menjalani perawatan intensif di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Long Sam, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Ia diserahkan dari Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 2 Tenggarong kepada tim CAN Borneo setelah sebelumnya dilaporkan warga yang menemukannya di lahan mereka.

Direktur CAN Borneo, Paulinus Kristianto, mengatakan Hanes datang dalam kondisi fisik sehat. Meski begitu, bayi orang utan itu menunjukkan tanda stres liar ketika pertama kali tiba.

"Dia terlihat sekali stres, masih sangat liar, takut dengan keeper, takut kalau mau dikasih makan. Tapi lama-lama dia sudah terbiasa dan sudah tumbuh kepercayaan ke perawat," ujar Paulinus kepada awak media, Senin (17/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski masih berusia sekitar 1 tahun, Hanes menunjukkan perkembangan paling pesat dibanding satwa lain seusianya. Ia dikenal aktif, tidak suka digendong, dan lebih senang menghabiskan waktu di atas pohon.

"Dia pintar, manjat terus, makan pucuk daun, dan sudah bisa bikin sarang. Kalau kelamaan di pangku keeper malah digigit. Dia bukan tipe yang suka bermanja-manja," jelas Paulinus.

Hanes kini tinggal bersama satu bayi orang utan lain bernama Lukas dan beberapa owa di baby house. Mereka masih minum susu dan memerlukan perawatan 24 jam.

"Setiap pagi mereka dibawa ke sekolah hutan, kemudian kembali lagi istirahat di baby house nanti sore keluar lagi kalau sudah siang sudah panas kan. Nah, mereka kembali ke baby house nanti sore mereka kembali lagi bermain di sekolah hutan, terus kembali lagi ke playground-nya gitu. Nah, habis itu mereka malam nanti dijaga 24 jam sama si perawatnya yang di situ," katanya.

Soal asal usul Hanes, Paulinus menegaskan pihaknya tidak memiliki data lengkap. Penyerahan dilakukan di Resort Taman Nasional Kutai (TNK), sehingga informasi awal berada di BKSDA Kaltim.

"Kalau mau tanya asalnya di mana, bisa ke BKSDA. Yang pasti kami menerima dari laporan BKSDA dan langsung menjemput," katanya.

Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto membenarkan hal tersebut. Ia menyebut pada awal Agustus 2025, pihaknya menerima laporan warga Kutai Timur yang menemukan bayi orang utan di lahan mereka dan langsung melaporkannya ke TNK. Ia berharap proses rehabilitasi tidak memakan waktu lama. Mengingat kondisinya yang cukup baik.

"Kami segera melakukan upaya penyelamatan di hari yang sama. Kondisinya cukup sehat, tapi tetap butuh rehabilitasi. Potensi untuk kembali liar itu sangat besar pada bayi orang utan. Kita tunggu hasil rehabilitasi, semoga bisa kembali ke alam," ujarnya.

Hanes kini menjadi salah satu individu orang utan yang dipersiapkan untuk proses pemulihan jangka panjang sebelum dapat dilepasliarkan. Meski masih bayi, perilaku liarnya yang masih kuat membuat tim konservasi optimistis.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Menghabiskan Waktu Bersama Warga dalam Kegiatan Seru di Pantai Pulau Segajah, Kalimantan Timur"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads