15 WN China Buat Gaduh di Ketapang, Imigrasi Siap Ambil Tindakan

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Senin, 15 Des 2025 12:12 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Ketapang -

Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Ketapang menyikapi kabar penyerangan oleh Warga Negara Asing (WNA) asal China terhadap satu warga sipil dan lima anggota TNI berjarak 300 meter dari kawasan perusahaan pertambangan emas PT Sultan Rafli Mandiri (PT SRM) di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Kasi Tikim) Kantor Imigrasi Ketapang, Ida Bagus Putu Widia Kusuma menegaskan, imigrasi siap mengambil tindakan jika ditemukan pelanggaran keimigrasian.

"Kami dari pihak Imigrasi siap mendukung Aparat Penegak Hukum (APH) Ketapang untuk melakukan tindakan keimigrasian, bilamana ada terjadi gangguan ketertiban dan keamanan yang disebabkan oleh keberadaan orang asing," kata Ida Bagus kepada detikKalimantan, Senin (15/12/2025).

Menurut dia, saat ini dugaan penyerangan dan perusakan itu sedang didalami oleh kepolisian meski belum ada laporan resmi dari PT SRM atau pihak-pihak lain yang merasa dirugikan.

"Saat ini pihak Polres Ketapang dan Polsek Tumbang Titi sedang mendalami terkait aksi tersebut. Info terakhir tadi malam, pihak yang dirugikan belum ada membuat laporan pengaduan ke polsek," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Tumbang Titi Iptu Made Adyana juga membenarkan adanya kejadian ini. Ia mengatakan, pihak PT SRM belum membuat laporan secara resmi. Meski demikian, kata dia, situasi saat ini sudah kondusif.

"Belum (buat laporan). Sampai dengan saat ini situasi kondusif," jelasnya saat dikonfirmasi detikcom, Minggu malam.

Terkait laporan, ia menyebutkan PT SRM terkonfirmasi masih berkoordinasi tim pengacara untuk proses selanjutnya. Meski begitu, sejumlah anggota Polsek Tumbang Titi dikabarkan sudah mendatangi lokasi kejadian untuk mendalami peristiwa tersebut.

Sebagaimana diketahui, penyerangan ini dialami oleh lima anggota TNI yang sedang melaksanakan kegiatan Latihan Dalam Satuan (LDS) di PT SRM dan satu pengamanan sipil SRM.

Mobil milik perusahaan dan sepeda motor milik karyawan PT SRM dirusak para WN China yang berbekal senjata tajam (sajam) dan airsoftgun. Dugaan sementara, kejadian dipicu atas kelancangan empat WN China menerbangkan drone di kawasan PT SRM. Saat dikejar dan minta penjelasan terkait penerbangan drone, sebelas WN China lainnya datang membawa sajam dan melakukan penyerangan.



Simak Video "Video: Trump Marah di Rapat Kabinet, Minta Imigran Somalia Minggat dari AS"

(des/des)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork