Round-up

Suara Tangisan Bayi Memecah Keheningan Sore di Padang Tikar

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Kamis, 09 Okt 2025 06:01 WIB
Ilustrasi bayi. Foto: Thinkstock
Balikpapan -

Betapa terkejutnya Pardi saat tengah mencari rumput di kebun kelapa, malah menemui seorang bayi yang baru lahir tergeletak dan menangis. Sayup suara tangisan bayi mulanya membuat Pardi berhenti sejenak.

Pardi lalu mendekati sumber suara dan mendapati seorang bayi terbungkus kain, terletak begitu saja di bawah pohon kelapa. Gigitan semut rang-rang mungkin yang membuat tangisan bayi laki-laki itu memekik kencang.

Bayi laki-laki tersebut diperkirakan baru berusia satu hari, masih ada tali pusar yang menempel di tubuhnya. Saat ditemukan, bayi itu mengenakan kain lampin biru bermotif, singlet biru muda, dan popok sekali pakai.

Melihat ada bayi tergeletak, Pardi langsung panik dan memanggil istrinya, Holiyeh. Sang istri kemudian menggendong bayi malang itu, lalu mereka bergegas membawa bayi ke Puskesmas Padang Tikar untuk mendapatkan pertolongan medis.

Warga kemudian melaporkan temuan tersebut kepada Polsek Batu Ampar. Penemuan bayi tersebut terjadi pada Rabu (1/10) sekitar pukul 15.20 WIB di Desa Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).

Beruntung, bayi laki-laki tersebut dalam kondisi sehat. Tubuhnya memiliki panjang sekitar 33 sentimeter dengan berat 2,2 kilogram. Hanya saja pada tubuhnya ada beberapa luka karena gigitan serangga. Bayi tersebut kemudian dirawat di RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Rasau Jaya agar lebih intensif.

Entah siapa orang tua yang tega membuang bayi tak berdosa itu. Polisi pun kemudian memburu pembuang bayi laki-laki tersebut.

Kapolsek Batu Ampar, Iptu Fahrizal Hasyim melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya Aiptu Ade mengatakan pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi.

Hingga akhirnya polisi mengungkap bahwa bayi itu dibuang oleh ibunya. Ade menegaskan penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kubu Raya telah menetapkan ibu muda berinisial AM (18), sebagai tersangka.

"Dari hasil pemeriksaan awal, yang bersangkutan ini telah mengakui perbuatannya membuang bayi tersebut buat," kata Ade kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).

Tak lama kemudian, polisi menangkap RN (32), ayah kandung dari bayi laki-laki itu. RN kemudian langsung diperiksa di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kubu Raya.

Ade menjelaskan, penangkapan terhadap RN dilakukan setelah pihaknya menerima informasi dari masyarakat. Tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Kubu Raya dan Polsek Batu Ampar bergerak cepat untuk memastikan keberadaan terduga pelaku.

"Pada Senin, 6 Oktober 2025 sekitar pukul 19.40 WIB, tim mendapatkan informasi bahwa RN berada di salah satu rumah di Jalan Parit Haji Muksin, Kecamatan Sungai Raya. Tim langsung menuju lokasi dan mengamankan yang bersangkutan tanpa perlawanan," ujar Ade, Rabu (8/10/2025).

Penangkapan RN ini setelah pengembangan dari AM (19) yang lebih dulu ditangkap. Dari hasil penyelidikan, diketahui ada seorang dukun beranak yang baru saja membantu proses melahirkan. Dari pengakuan dukun beranak itulah, penyidik mendapat petunjuk siapa dari orang tua bayi tersebut.

"Tim kemudian menelusuri informasi dari dukun beranak dan bidan setempat mengenai adanya seorang perempuan yang baru melahirkan. Dari informasi tersebut, identitas dan keberadaan pelaku berhasil kami ungkap," ucap Ade.

Dari keterangan yang didapat dari para saksi, diketahui bayi tersebut adalah anak AM. Proses melahirkan terjadi di kediaman AM.

Ia dibantu oleh dukun beranak yang dijadikan saksi tersebut. Usai melahirkan, AM langsung membuang bayinya di perkebunan kelapa yang jaraknya cukup jauh dari kediamannya.

Polisi menduga RN memiliki hubungan dengan AM, perempuan yang sebelumnya diamankan sehari sebelumnya di Desa Padang Tikar Dua, pada Minggu (5/10/2025).

"Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas dan Kapospol Batu Ampar menunjukkan adanya keterlibatan keduanya. Saat ini keduanya masih dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik," ujar Ade.

Terkait motif di balik pembuangan bayi tersebut, Ade mengatakan polisi masih mendalaminya. Penyidik belum bisa mendapat informasi detail terkait motif pembuangan bayi karena AM masih labil dan trauma.

"Pelaku masih trauma, sehingga belum dapat dimintai keterangan mendalam. Motif ini masih kami dalami, menunggu pelaku tenang," terangnya.

Ade menambahkan, bayi laki-laki yang sempat dibuang kini dalam kondisi stabil dan masih menjalani perawatan medis di RSUD Tuan Besar Syarif Idrus.

"Untuk bayi saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit. Kondisinya sudah membaik, hanya ada bekas luka di badannya akibat gigitan serangga. Sementara kami masih mendalami keterlibatan pihak lain," kata Ade.

"Saat pertama kali ditemukan, kondisi bayi yang terbungkus kain dikerubungi semut rang-rang. Namun kini, kondisi bayi sudah stabil dan masih menjalani perawatan medis secara intensif," lanjutnya.



Simak Video "Video: Cerita di Balik Kasus Sejoli Buang Bayi di Pulogadung Jaktim"

(aau/aau)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork