Zara Qairina Mahathir (13), remaja putri di Sabah, Malaysia, diautopsi terkait kasus dugaan bullying yang menyebabkan kematiannya. Hasil autopsi menunjukkan Zara meninggal karena cedera otak traumatis.
Dilansir detikNews, dokter awalnya mendiagnosis Zara mengalami cedera otak akibat terjatuh. Hasil autopsi terbaru tidak berbeda jauh dengan diagnosis awal tersebut.
"Pada saat diagnosis awal penyebab kematian, dokter menyatakan bahwa kematian tersebut disebabkan oleh cedera otak traumatis berat dengan ensefalopati hipoksia-iskemik. Cedera yang ditemukan konsisten dengan temuan sebelumnya dan dengan yang diderita akibat jatuh," jelas Direktur Departemen Investigasi Kriminal (CID) Kepolisian Diraja Malaysia Komisioner Polisi M Kumar, dilansir media Malaysia, The Star, Kamis (14/8/2025).
Namun, tidak dilakukan autopsi awal sebelum Zara dimakamkan. M Kumar mengatakan hal ini bertentangan dengan protokol seharusnya. Dia menduga adanya kesepakatan dari pihak tertentu dengan keluarga korban untuk tidak melakukan autopsi. Pihaknya tengah melakukan investigasi internal demi memastikan hal ini.
"Ada kesepakatan dengan ibu korban, yang menandatangani dokumen agar autopsi tidak dilakukan. Dokumen tersebut juga ditandatangani oleh ahli patologi dan petugas investigasi," ujarnya.
Kumar menegaskan, mengingat kematian Zara terbilang janggal, petugas investigasi seharusnya mendesak dilakukan autopsi walaupun ada dokumen yang meminta agar tidak usah autopsi.
"Meskipun demikian, petugas investigasi seharusnya bersikeras untuk melakukan autopsi karena kematiannya berada dalam kondisi yang mencurigakan. Tidak adanya post-mortem jelas melanggar SOP kami," tegasnya.
Simak Video "Video: Penyebab Mahasiswa UNG Tewas Usai Diksar Masih Misteri"
(des/des)