Balogo adalah salah satu permainan tradisional khas Kalimantan Selatan yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Banjar. Dahulu permainan ini bukan hanya menjadi hiburan di sela-sela kegiatan, tapi juga menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan di antara warga desa.
Dengan peralatan sederhana yang terbuat dari bahan alami, balogo dimainkan dengan penuh semangat. Bagi masyarakat Banjar, balogo bukan sekadar permainan, tetapi bagian dari kenangan masa kecil yang sarat nilai kebersamaan.
Anak-anak hingga orang dewasa berkumpul di tanah lapang, memegang stik kayu, lalu beradu keterampilan untuk mengenai sasaran dari jarak tertentu. Meski kini popularitasnya mulai meredup di tengah gempuran gim modern, balogo tetap menyimpan daya tarik sebagai warisan budaya yang layak dilestarikan.
Mengenal Balogo
Dirangkum dari laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjar dan Media Center Kalimantan Selatan, balogo berasal dari Kalimantan Selatan dan sudah dimainkan sejak ratusan tahun lalu. Balogo atau disebut juga dengan belogo, merupakan permainan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan dan dikenal luas di kalangan masyarakat Suku Paser.
Nama Balogo diambil dari kata logo, yaitu benda utama dalam permainan ini. Kegiatan ini dilakukan dengan memukul kepingan khusus bernama logo, menggunakan alat pukul yang disebut lunjuk (kerap disebut juga panapak atau campa).
Tidak diketahui pasti kapan tradisi ini mulai ada. Konon, balogo populer dimainkan oleh masyarakat Banjar sejak dekade 1980-an.
Logo adalah lempeng kecil yang biasanya dibuat dari tempurung kelapa dengan diameter 5-7 cm dan ketebalan 1-2 cm. Logo ini sering dibuat berlapis dua menggunakan perekat seperti dempul atau aspal agar lebih berat dan kuat. Bentuk logonya bervariasi, tidak hanya bundar, tetapi juga bisa berbentuk seperti bidawang (bulus), biuku (penyu), segitiga, bentuk layang-layang, daun, dan bundar.
Selain menguji ketepatan dan strategi, balogo juga mengajarkan nilai-nilai sportivitas dan kerja sama. Keunikan inilah yang membuat balogo menjadi salah satu kekayaan budaya Banjar yang tak lekang dimakan zaman.
(aau/aau)