Kisah Pilu Korban Pemerkosaan di Jepang, Junko Furuta

Kisah Pilu Korban Pemerkosaan di Jepang, Junko Furuta

Vina Oktiani - detikKalimantan
Sabtu, 08 Nov 2025 17:09 WIB
Nessie Judge
Potret Junko Furuta terlihat di dinding Nessie Judge. Foto: YouTube
Balikpapan -

Namanya Junko Furuta (叀田順子). Ia adalah siswi SMA Yashio Minami, Jepang yang menjadi korban pemerkosaan.

Kisahnya yang memilukan telah dikenal mendunia. Dikutip wolipop dari laman Unseen Japan, Junko Furuta lahir pada 18 Januari 1971 di Misato, Prefektur Saitama, Jepang. Ia dikenal sebagai yang ceria, populer, dan rajin bekerja paruh waktu.

Namun, kehidupannya berubah drastis pada 25 November 1988, ketika ia diculik dalam perjalanan pulang dari tempat kerja oleh sekelompok remaja laki-laki. Bukan tanpa alasan, penculikan tersebut dikarenakan Furuta pernah menolak cinta Hiroshi Miyano, pria yang dikenal sebagai tukang bully dan memiliki koneksi dengan Yakuza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pelaku yang kala itu berusia 16 hingga 18 tahun, menyandera Furuta di sebuah rumah di wilayah Ayase, Tokyo. Selama lebih dari 40 hari, ia mengalami penyiksaan dan kekerasan seksual yang tak terbayangkan. Berbagai bentuk kekerasan fisik dan psikologis dilakukan secara berulang oleh para pelaku dan teman-temannya.

Dalam laporan di persidangan, terungkap Furuta dirudapaksa secara bergilir sebanyak lebih dari 400 kali. Ia juga sering dipukuli dan tubuhnya digantung di atas plafon seperti layaknya samsak tinju. Tak sampai di situ, Furuta dibuat kelaparan hingga dipaksa memakan kecoak hidup atau urinnya sendiri.

Pada Desember 1988, setelah disekap selama 1 bulan, Furuta sempat mencoba menelepon polisi namun gagal dan diketahui Miyano. Ia kembali mendapat hukuman, kakinya dibakar dan mengalami penyiksaan kejam lain hingga mengalami pendarahan dan kejang-kejang.

Tragisnya, Furuta akhirnya meninggal pada 4 Januari 1989 akibat luka parah yang dideritanya. Tubuhnya ditemukan dalam drum berisi ratusan liter semen di area pembuangan di Tokyo. Kasus ini kemudian dikenal publik sebagai 'Concrete-Encased High School Girl Murder Case', dan meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat Jepang.

Meskipun kejahatan tersebut sangat keji, para pelaku mendapat hukuman yang tergolong ringan karena masih berstatus remaja di bawah umur. Pemimpin kelompok, Hiroshi Miyano, dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, sementara tiga pelaku lainnya hanya mendapat hukuman antara 5 hingga 9 tahun.

Putusan itu menuai kecaman luas. Banyak warga Jepang menganggap sistem hukum yang melindungi pelaku di bawah umur terlalu lunak dan tidak memberikan keadilan bagi korban. Bahkan, beberapa dari pelaku diketahui kembali melakukan tindak kriminal setelah dibebaskan.

Lebih dari tiga dekade berlalu, kasus Junko Furuta tetap menjadi luka yang tak pernah hilang dari ingatan publik Jepang. Kisahnya sering dijadikan pengingat tentang bahaya kekerasan remaja dan kegagalan sistem hukum dalam memberikan perlindungan bagi korban.

Nessie Judge Memasang Foto Junko Furuta

Nessie Judge meminta maaf soal foto Junko Furuta.Nessie Judge meminta maaf soal foto Junko Furuta. Foto: Channel YouTube Nessie Judge

YouTuber Nessie Judge tengah jadi sorotan karena konten Halloween terbarunya yang berkolaborasi dengan NCT Dream di segmen #NERROR. Konten tersebut menuai kritik dari warganet Jepang karena menampilkan foto Junko Furuta sebagai bagian dari dekorasi latar.

Penggunaan foto itu dinilai tidak sensitif, karena Junko Furuta adalah korban nyata dari kasus penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan brutal di Jepang pada 1988. Warganet Jepang menganggap foto Junko tidak pantas dijadikan ornamen horor, karena peristiwanya masih menjadi luka sosial yang dalam di negara tersebut.

Karena sensitivitas kasus ini, nama dan foto Junko biasanya tidak ditampilkan di media Jepang, terutama untuk menghormati privasi keluarga. Itulah sebabnya ketika foto Junko muncul dalam konten milik Nessie, banyak orang Jepang merasa terluka dan marah.

Pihak Nessie Judge kini sudah meminta maaf. Nessie juga sudah memberikan klarifikasi bahwa penggunaan foto tersebut dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan kepada narasumber yang pernah dibahas di kanalnya.

Munculnya foto Junko Furuta menjadi salah satu dekorasi di latar video membuat perempuan dengan nama lengkap Nasreen Anisputri Judge dihujat. Hujatan datang dari netizen Jepang, fans NCT Dream, dan juga netizen Indonesia.

Permintaan maaf itu belum sepenuhnya diterima. Nessie Judge kembali membuat permintaan maaf di media sosialnya.

"Saya mengambil waktu untuk merenung dan benar-benar memahami dampak dari kejadian ini. Saya menyadari bahwa permintaan maaf saya sebelumnya belum sepenuhnya menenangkan atau mewakili rasa sakit yang ditimbulkan," buka Nessie dalam channel YouTube-nya dilihat pada Sabtu (8/11/2025).

"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang muncul di video saya baru-baru ini dan juga atas tanggapan saya setelahnya," sambungya.

Nessie mengakui kesalahannya memajang foto Junko Furuta sudah menyakiti hati banyak orang. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan atas tindakannya itu.

"Banyak yang bertanya, bagaimana hal ini bisa terjadi? Ini terjadi karena kesalahan pengawasan dari saya. Menggunakan foto korban nyata dalam konteks seperti itu bukanlah cara yang tepat untuk menyoroti isu penting, yang terjadi justru menimbulkan lebih banyak rasa sakit daripada penghormatan," ungkapnya.

"Apa pun niatnya, faktanya hal ini telah membawa dampak negatif, dan untuk itu saya bertanggung jawab sepenuhnya. Kami gagal menunjukkan empati dan rasa hormat terhadap korban serta semua pihak yang terdampak," tutur Nessie.

YouTuber dan kreator konten berusia 32 tahun itu menyadari dirinya tidak sensitif terhadap rasa sakit.

"Saya juga menyadari sekarang bahwa tanggapan saya sebelumnya kurang sensitif terhadap rasa sakit yang ditimbulkan dan untuk itu saya sangat menyesal," ucapnya sambil menunduk memohon maaf. Dia juga sudah menghapus video tersebut.

"Saya juga akan terus belajar agar bisa berkarya dengan lebih penuh empati, respect, dan pengertian. Kepada semua orang di Jepang, kepada keluarga korban dan kepada semua yang merasa kecewa di Indonesia. Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus dari lubuk hati saya yang paling dalam," kata Nessie memohon maaf.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Bejat! Pemuda di Tasikmalaya Perkosa Nenek 85 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads