2 Ribu Ojol Bakal Demo di DPR Hari Minggu, Apa Saja Tuntutannya?

2 Ribu Ojol Bakal Demo di DPR Hari Minggu, Apa Saja Tuntutannya?

Septian Farhan Nurhuda - detikKalimantan
Kamis, 04 Sep 2025 20:01 WIB
Massa ojol saat menggelar aksi di Polda Sumut. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Ilustrasi massa ojol. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Balikpapan -

Hari Minggu (7/9/2025) akhir pekan nanti, sebanyak dua ribu massa ojek online (ojol) diperkirakan bakal menggelar aksi demo di Gedung DPR RI. Massa yang tergabung dalam Asosiasi Ojol Garda Indonesia ini akan melakukan protes karena tuntutannya tak didengar dan dikabulkan pemerintah.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan pihaknya tak akan tinggal diam sampai lima tuntutan terkait kematian Affan Kurniawan dikabulkan pemerintah.

"Kami dari asosiasi tidak akan berhenti melakukan aksi sampai tuntutan kami diterima dengan baik dan dikabulkan pemerintah. Kurang lebih ada 2 ribuan ojol yang akan ikut aksi demo (di Gedung DPR RI)," ujar Raden Igun Wicaksono kepada detikOto, dikutip Kamis (4/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Igun, pemerintah hingga kini masih tutup mata dan telinga dalam menyikapi tuntutan yang dilayangkan Garda Indonesia. Kondisi tersebut yang membuat 'pasukan hijau' resah hingga terdorong melakukan protes.

Adapun salah satu tuntutannya yang menjadi garis besar adalah menuntut transparansi dan akuntabilitas dari Kepolisian Republik Indonesia, terkait kronologi peristiwa yang menyebabkan saudara Affan Kurniawan meninggal dunia.

"Saat ini pemerintah masih tutup mulut, tutup telinga dan tutup mata. Sehingga kami akan melakukan aksi lagi pada 7 September 2025 nanti. Kami menyerukan aksi kepung aplikator di Gedung DPR RI," kata Igun.

Igun menjelaskan, di hari itu, sejumlah aplikator akan memenuhi undangan pemerintah untuk berdiskusi di Gedung DPR RI. Dia mengklaim, kondisi tersebut merupakan momentum terbaik untuk melakukan protes.

Secara umum ada lima tuntutan yang dilayangkan Garda Indonesia atas insiden kematian Affan Kurniawan. Mulai dari permintaan membentuk tim gabungan pencari fakta, hingga menghukum para pelaku. Berikut 5 Tuntutan Asosiasi Ojol:

1. Membentuk tim gabungan pencari fakta dan independen untuk mengusut tuntas tindakan represif yang menyebabkan hilangnya nyawa saudara Affan Kurniawan, apapun alasannya. Aparat negara seharusnya melindungi rakyat, bukan justru menimbulkan korban jiwa.

2. Menuntut transparansi dan akuntabilitas dari Kepolisian Republik Indonesia, terkait kronologi peristiwa yang menyebabkan saudara Affan Kurniawan meninggal dunia.

3. Menghukum para pelaku yang lalai ataupun dengan sengaja melakukan pelindasan terhadap korban agar dapat dipertanggungjawabkan ke proses hukum secara transparan agar tragedi serupa tidak terulang kembali.

4. Menyerukan solidaritas nasional dari seluruh pengemudi ojek online dan masyarakat sipil untuk mengawal kasus ini sampai tuntas, demi tegaknya keadilan bagi korban.

5. Mendesak pemerintah untuk memastikan perlindungan dan jaminan keselamatan bagi seluruh pengemudi ojek online, yang setiap hari bekerja di jalanan dan rawan terjebak dalam konflik massa.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads