Pemimpin Kelompok 'Islam Sejati' Akhirnya Muncul, Begini Pengakuannya

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Rabu, 30 Apr 2025 11:30 WIB
Alan Kurniawan memberikan klarifikasinya terkait dugaan ajaran sesat Islam Sejati dalam mediasi di Kantor Camat Sandai (Foto: Dok Polisi)
Ketapang -

Dugaan aliran sesat kelompok Islam Sejati di Desa Sandai Kiri, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalbar sudah memasuki tahap mediasi. Alan Kurniawan yang disebut-sebut sebagai Pimpinan Islam Sejati memberikan klarifikasinya.

Dalam mediasi yang dihadiri dihadiri TNI-Polri, Camat Sandai, Kemenag Ketapang, MUI Ketapang, Kesbangpol, MUI Sandai, Tim PAKEM, tokoh agama itu Alan membantah atas dugaan mengajarkan aliran sesat. Pemuda 18 tahun ini menegaskan tidak pernah melakukan penyebaran ajaran-ajaran seperti yang dituangkan dalam surat pernyataan sikap dari MUI Sandai itu.

"Sebenarnya, apa yang saya ucapkan itu hanya bercerita pengalaman yang saya alami dalam. Bukan mengajarkan, bukan menyebarkan," kata Alan dalam mediasi di Kantor Camat Sandai, Selasa (29/4/2025).

Poin-poin dalam Surat Pernyataan Sikap MUI Sandai, Nomor: 01/04/MUI/-SDI/25 itu menyimpulkan bahwa Alan menyebarkan ajaran yang diduga bertentangan dengan akidah dan syariat Islam serta menyesatkan umat.

Seperti tidak mewajibkan salat fardu, karena salat fardu itu hanya bertujuan untuk dipandang orang riya. Sehingga salat yang paling utama adalah salat batiniah, yang tujuan akhirnya adalah menghilangkan salat fardu. Tuduhan ini pun dibantah Alan.

"Saya belum paham sebenarnya (tentang salat batiniah). Apa yang saya sampaikan itu adalah penyampaian orang di dalam mimpi saya," ujar dia.

Masih dalam Surat Pernyataan Sikap MUI Sandai, Alan juga diduga mengajarkan bahwa naik haji cukup dilakukan dengan berziarah ke Makam Tanjungpura.

"Kan saya belum pernah naik haji ke Makam Tanjungpura. Berarti saya hanya menceritakan apa yang saya alami dalam mimpi saya. Bukan berarti saya mengikuti itu (mimpi). Saya pun masih bertanya-tanya dalam mimpi saya," jelasnya.

Isu Aliran Sesat Bermula

Alan menjelaskan dirinya datang dari Laur ke Sandai hanya untuk menghadiri undangan ayah angkatnya yang kebetulan menggelar hajat baca doa selamat.

"Saya datang ke Sandai Kiri bukan main datang saja, tapi saya datang diundang untuk acara selamatan bapak angkat saya. Sudah lama saya kenal bapak angkat saya ini. Saya juga punya saudara di Sandai ini. Apakah saya tidak boleh bercerita tentang pengalaman mimpi saya?," tanyanya.

Menurutnya, sudah menjadi tradisi masyarakat di daerah-daerah terutama di Laur dan Sandai jika berkumpul pasti banyak yang bercerita. Termasuklah Alan yang memulai cerita.

"Kan tak mungkin dalam acara kumpul-kumpul selamatan itu saya berdiam diri saja, ya tentu saya menceritakan tentang pengalaman saya," katanya.

Alan menegaskan, apa yang diceritakan hanya sekedar berbagi pengalaman spiritual yang didapat dalam mimpi. Bukan berarti menyebarluaskan ajaran-ajaran yang dimaksud dalam surat MUI Sandai itu.

"Saya pun bertanya-tanya tentang mimpi saya, bukan berarti menyebarkan. Saya hanya mencari kebenaran, bukan berarti merasa benar. Kalau di mata bapak ibu, saya salah, saya minta maaf. Pada intinya saya tidak bermaksud menyalurkan atau menyebarkan ke orang lain. Tapi saya hanya menceritakan pengalaman spiritual saya," tegasnya.

Ia mengaku kaget dengan isu yang beredar bahwa dirinya menyebarkan ajaran sesat yang dibawanya dari kampung halaman di Desa Riam Bunut, Kecamatan Sungai Laur.

"Saya kaget, saya baru tahu ada isu ini. Siapa yang merekam siapa yang memvideokan, saya tidak tahu. Apa yang saya ceritakan ini bukan di ruang publik atau umum. Hanya di ruang lingkup keluarga saya," akunya.

"Saya pun bertanya-tanya tentang mimpi saya, bukan berarti menyebarkan. Saya hanya mencari kebenaran, bukan berarti merasa benar. Kalau di mata bapak saya salah, saya minta maaf. Pada intinya saya hanya menceritakan mimpi saya," ucapnya.

Simak Video "Video: Pemimpin Aliran 'Islam Sejati' Akhirnya Muncul, Ini Pengakuannya"


(mud/mud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork