BPBD Tarakan Siap Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Mudik Nyepi dan Idulfitri

Oktavian Balang - detikKalimantan
Jumat, 28 Mar 2025 10:00 WIB
Kepala BPBD Tarakan Yonsep. Foto: Dok. BPBD Tarakan
Tarakan -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan menyatakan kesiapannya menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi bertepatan dengan arus mudik serta perayaan hari besar keagamaan Nyepi dan Idulfitri 2025.

Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan untuk periode 24-30 Maret 2025, wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi ini dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, kebakaran hutan, hingga kekeringan.

Kepala BPBD Kota Tarakan, Yonsep, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi situasi tersebut.

"Kami memiliki standar operasional prosedur jika terjadi bencana. Sebagai koordinator kebencanaan di Kota Tarakan, kami memiliki sumber daya yang terintegrasi antara pemerintah daerah dan pusat. BPBD selalu siap," ujarnya kepada detikKalimantan, Kamis (27/3/2025) malam.

Yonsep juga menyoroti tantangan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu arus mudik, seperti angin kencang di laut dan potensi kekeringan di wilayah Tarakan. Ia menyebutkan bahwa cuaca yang tidak menentu saat ini menuntut kewaspadaan ekstra dari masyarakat.

"Cuaca saat ini suka berubah-ubah. Kami menyarankan masyarakat untuk berhati-hati," tambahnya.

Untuk mendukung kesiapsiagaan, BPBD telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang bertugas 24 jam. Penjadwalan petugas pun disesuaikan dengan hari besar keagamaan demi menjaga kelancaran operasional.

"Selama Natal, petugas Muslim stand by. Saat Nyepi, petugas Kristen yang bertugas. Ini sudah diatur dalam surat tugas," jelas Yonsep.

Menjelang periode mudik, Yonsep mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG. Ia juga menekankan pentingnya langkah keselamatan, seperti penggunaan life jacket saat menggunakan transportasi air dan tidak memaksakan diri menaiki speed boat yang sudah penuh.

"Jika meninggalkan rumah, titipkan kepada tetangga atau saudara, cabut alat elektronik, dan matikan lampu," pesannya.

Terkait potensi kebakaran lahan akibat cuaca kering ekstrem, Yonsep meminta masyarakat untuk tidak membakar lahan tanpa pengawasan. Ia menegaskan bahwa kerja sama antara BPBD dan masyarakat menjadi kunci untuk meminimalkan risiko bencana selama periode ini.

"Jika ada tanda-tanda kebakaran, segera laporkan kepada petugas," tegasnya.



Simak Video "Video: Banjir di Bojonegoro, Mobil Warga Terseret Derasnya Aliran Air"

(des/des)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork