Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan mencatat sembilan titik kebakaran lahan dalam sepekan terakhir. Total luas lahan yang terdampak mencapai 26 hektare, dipicu oleh aktivitas pembakaran lahan oleh masyarakat untuk membersihkan lahan pertanian.
Kepala BPBD Kota Tarakan Yonsep menjelaskan bahwa kebakaran ini terkait dengan musim kemarau yang berkepanjangan di Kalimantan Utara (Kaltara).
"Masyarakat memanfaatkan cuaca kering untuk membakar lahan, namun beberapa kebakaran meluas karena tidak terkendali," ujarnya kepada detikKalimantan, Jumat (1/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum ditemukan unsur kesengajaan, Yonsep menduga kebakaran berasal dari aktivitas pembersihan lahan. Dampak dari aktivitas tersebut diperparah dengan kondisi cuaca yang membuat api dengan cepat membesar.
"Angin kencang di siang hari membuat api sulit dikendalikan. Masyarakat sering kali tidak mengakui, tapi kami terus mengimbau agar lebih berhati-hati," katanya.
Yonsep mengungkap petugas BPBD menghadapi tantangan besar dalam menangani kebakaran. Lokasi kebakaran rata-rata berjarak 2-3 kilometer dari jalan utama, dengan medan yang sulit. Beberapa titik kebakaran mendekati kawasan hutan lindung, meski belum memasukinya.
"Kami harus membawa mesin pompa portable dan mencari sumber air terdekat," ungkap Yonsep.
Untuk mengatasi hambatan ini, BPBD berkoordinasi dengan TNI, Polri, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dan organisasi masyarakat peduli api seperti Kolplay.
"Kerja sama ini sangat membantu, meski kecepatan pemadaman tetap terhambat oleh kondisi medan. Kami berhasil memadamkan api sebelum meluas ke kawasan hutan lindung," tambahnya.
BPBD terus melakukan sosialisasi dan menyebarkan surat edaran melalui camat dan lurah untuk mengimbau masyarakat, terutama petani, agar berhati-hati saat membakar lahan.
"Kami tidak melarang membakar, tapi harus dijaga dan dilokalisasi agar tidak meluas. Masyarakat juga perlu menyediakan alat sederhana seperti pompa punggung atau sumur untuk cadangan air," jelas Yonsep.
Berdasarkan prakiraan cuaca, kemarau diperkirakan berlangsung setidaknya satu minggu ke depan dengan potensi hujan ringan. BPBD berharap masyarakat mematuhi imbauan untuk mencegah kebakaran lahan yang lebih luas.
"Kami minta masyarakat membakar lahan secara bergiliran, melokalisasi pembakaran, dan menyiapkan tampungan air seperti sumur untuk mempercepat pemadaman," tegas Yonsep.
(des/des)