PSS Sleman harus rela memulai dua laga kandang awal Championship 2025/2026. Hukuman dua laga kandang tanpa penonton tersebut imbas aksi protes suporter saat laga PSS vs Persija di musim lalu pada 17 Mei tersebut.
Diketahui, sanksi tersebut dikeluarkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI per tanggal 21 Mei 2025. PSS disanksi akibat penyalaan flare hingga smoke bomb di laga tersebut.
"Terjadi pelemparan kemasan air minum, smoke bomb yang dilemparkan ke dalam lapangan sehingga mengenai perangkat pertandingan, terjadi penyalaan flare dan petasan dalam jumlah banyak yang menimbulkan banyak penonton mengalami sesak nafas yang membutuhkan penanganan medis dan dirujuk ke rumah sakit terdekat, terjadi keributan di luar stadion yang menyebabkan adanya korban luka," tulis keterangan PSSI dilansir dari laman resminya, Selasa (2/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hukuman: dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebanyak 2 pertandingan saat menjadi tuan rumah, berlaku pada kompetisi yang diikuti pada tahun 2025/2026; denda Rp. 270.000.000," lanjut keterangan tersebut.
Manajer Teknis PSS, Pieter Huistra, menyayangkan hukuman tersebut. Sebab, menurutnya, pemain butuh dukungan di setiap laga kandangnya.
"Tentu itu tidak bagus, itu cukup disayangkan untuk klub, tim, dan suporter. Kita selalu tampil dengan suporter, tapi di dua laga awal kita tidak (dengan suporter)," ujar Huistra kepada wartawan, Selasa (2/9).
"Saya harap di pertandingan ketiga atau keempat (home) mereka bisa kembali. Kami butuh dukungan," sambungnya.
Adapun Huistra menyebut PSS sudah siap untuk melakoni laga perdana Championship 2025/2026. PSS dijadwalkan menghadapi Persiba Balikpapan pada 15 September mendatang.
"Kita harus siap tanggal 15 September, jadi dua minggu dari sekarang. Kita sudah siap sekarang," pungkasnya.
(apu/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan