Teka-teki kandang PSIM Jogja di Super League 2025/2026 mulai menemui kejelasan. Laga kandang perdana Laskar Mataram melawan Arema FC kemungkinan besar digelar di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSIM, Wendy Umar, menyampaikan SSA-lah yang paling memungkinkan untuk menggelar laga perdana tersebut. Sebab, dari pihak keamanan tidak memberikan rekomendasi laga lawan Arema FC digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
"Untuk home kita pertama kali di Jogja tanggal 16 Agustus, tapi kita main sore dan kebetulan lawan kita Arema. Pada saat kita main lawan Arema kita sudah koordinasi dengan pihak kepolisian, kita tidak mungkin melaksanakan di Stadion Maguwoharjo," ungkap Wendy saat dihubungi wartawan, Senin (4/8/202).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua, kita optimalkan untuk dilaksanakan di SSA Bantul. Lewat Pemkab sudah memberikan lampu hijau untuk PSIM bermain di SSA," lanjutnya.
Adapun pihak manajemen telah menindaklanjuti asesmen di SSA untuk nantinya bisa digunakan dengan penonton. Harapannya, Wendy bilang, laga lawan Arema FC tersebut bisa keluar izin untuk menggunakan penonton.
"Pertandingan besok bisa dihadiri dengan penonton, tetapi dengan catatan PSIM harus menindaklanjuti beberapa catatan dari asesmen pihak Pamobvit Polda DIY dan PUPR Bantul berkaitan dengan struktur bangunan di SSA. Kami dari manajemen sudah berkomitmen untuk menindaklanjuti apa yang jadi masukan, arahan dari asesmen tersebut agar ke depan izin keluar dengan penonton," sebut Wendy.
Wendy menambahkan, dari Pemkab Bantul sendiri sudah menyampaikan bahwa kapasitas yang bisa dipakai sesuai dengan asesmen pertandingan bisa dilaksanakan tetapi tidak dalam kapasitas maksimal. Kemudian, untuk kepastian kapasitas penonton di stadion nantinya berdasarkan rekomendasi dari pihak kepolisian.
"Seperti diketahui dari informasi yang didapatkan dari sosial media atau Google kalau kapasitas SSA itu sampai di 35 ribu. Kemarin kita coba pengukuran ulang ada di kisaran 22-25 ribu. Nanti Pemkab Bantul bisa coba memberikan izin ini di awal ini dengan 10 ribu," tutur Wendy.
"Untuk melihat sampai mana pelaksanaan ini bisa dilaksanakan dengan aman di rekomendasi awal ini dan diminta untuk bersama dengan pihak kepolisian terkait dengan kondusifitas. Kalau bisa kita jaga bersama-sama, nanti ke depan akan di-review ulang," pungkasnya.
(aku/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030