Duel hidup dan mati PSIS Semarang vs PSS Sleman bakal tersaji di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (9/5) sore. PSS wajib menang untuk sekadar memperpanjang napas lolos dari degradasi.
Baik PSS maupun PSIS sama-sama di posisi ujung tanduk. Tim yang kalah di laga besok kemungkinan besar bakal menjadi tim pertama yang degradasi dari Liga 1.
PSS di peringkat 17 klasemen dengan 25 poin, sementara PSIS di posisi buncit dengan poin yang sama. Gelandang PSS, Riko Simanjuntak, pun menyebut situasi tersebut tentu sangat sulit bagi timnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saya mewakili pemain nggak banyak yang bisa saya sampaikan karena bukan ini saatnya. Saatnya kita tahu bagaimana situasi kita," ujar Riko saat jumpa pers jelang laga, Kamis (8/5/2025).
Bagi Riko, kemenangan jadi harga mati bagi PSS. Sebab, menurutnya, tak hanya untuk menyelamatkan tim, situasi ini turut menjadi pertaruhan karier bagi pemain.
"Saya rasa teman-teman juga setuju ini bukan hanya tentang menyelamatkan PSS Sleman tapi ini juga tentang menyelamatkan karier kita juga," tutur pemain pinjaman Persija Jakarta itu.
Maka itu, Riko menegaskan PS tak hanya siap habis-habisan di laga besok, namun di sisa laga. Di mana PSS menyisakan tiga laga yakni lawan PSIS, Persija dan Madura United.
"Jadi saya rasa bukan cuma (pertandingan) besok, tapi yang terdekat besok. Pasti bukan hanya memberikan kemampuannya, tapi juga hidupnya karena main bola itu hidupnya ada di sepakbola," tegasnya.
Sementara itu, asisten pelatih PSS, Ansyari Lubis, turut menyadari situasi ini. Ansyari sendiri menggantikan Pieter Huistra yang absen lantaran akumulasi kartu.
"Sementara kita juga harus berpikir dan berjuang. Karena harapan kita sama dengan PSIS untuk pertandingan besok. Kalau kita kalah, selesai," ujar Ansyari.
Ansyari turut mengamini laga besok sangat penting bagi kedua tim. Dia juga tak mau ambil keuntungan dari situasi PSIS yang kurang kondusif saat ini.
"Kalau soal keuntungan dari situasi PSIS saya kira tidak ada sama sekali itu, karena ketika pemain hadir di lapangan, bertanding pasti mereka punya motivasi yang sama. Jadi saya kira kita tidak mengambil keuntungan dari kondisi PSIS," tuturnya.
Saat ini, Ansyari menyebut PSS hanya fokus dengan tim sendiri. Dia juga menegaskan pemain fokus untuk merebut kemenangan besok.
"Makanya harapan sekecil apapun kita perjuangkan besok. Kalau kita mau menang ya semua pemain harus berjuang," jelasnya.
Adapun dari persiapan tim, Ansyari bilang, situasi PSS cukup positif. Meski tak didampingi Coach Huistra, PSS siap tampil maksimal untuk berjuang keluar dari degradasi.
"Yang pasti persiapan kita untuk menghadapi PSIS cukup baik. Pelatih kepala (Pieter Huistra) menekankan kepada kita ini pertandingan final. Artinya kita harus berjuang apapun ceritanya semua pemain harus mengeluarkan segala kemampuannya. Yang paling pasti harus fokus dalam pertandingan besok hari," tutup Ansyari.
(afn/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Ponsel Diplomat Kemlu yang Tewas Misterius Ternyata Hilang