PSS Sleman bakal melakoni laga hidup dan mati kontra PSIS Semarang besok. PSS wajib menang demi kans lolos dari degradasi.
PSS Sleman dijamu PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (8/5/2025). Tim tamu tak boleh kecolongan poin di laga besok.
Sebab, jika kalah PSS bakal menjadi tim pertama yang degradasi. Jika dihitung, PSS saat ini di peringkat 17 dengan 25 poin. Jika kalah dari PSIS, mereka maksimal hanya bisa mengumpulkan 31 poin hingga akhir musim. PSS pun sulit mengejar perolehan poin Semen Padang di batas aman saat ini dengan 31 poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini turut disadari asisten pelatih PSS, Ansyari Lubis. Ansyari sendiri menggantikan Pieter Huistra yang absen lantaran akumulasi kartu.
"Sementara kita juga harus berpikir dan berjuang. Karena harapan kita sama dengan PSIS untuk pertandingan besok. Kalau kita kalah, selesai," ujar Ansyari saat jumpa pers jelang laga, Kamis (8/5/2025).
Ansyari turut mengamini laga besok sangat penting bagi kedua tim. Dia juga tak mau ambil keuntungan dari situasi PSIS yang kurang kondusif saat ini.
"Kalau soal keuntungan dari situasi PSIS saya kira tidak ada sama sekali itu, karena ketika pemain hadir di lapangan, bertanding pasti mereka punya motivasi yang sama. Jadi saya kira kita tidak mengambil keuntungan dari kondisi PSIS," tuturnya.
Saat ini, Ansyari menyebut PSS hanya fokus dengan tim sendiri. Dia juga menegaskan pemain fokus untuk merebut kemenangan besok.
"Makanya harapan sekecil apapun kita perjuangkan besok. Kalau kita mau menang ya semua pemain harus berjuang," jelasnya.
Adapun dari persiapan tim, Ansyari bilang, situasi PSS cukup positif. Meski tak didampingi Coach Huistra, PSS siap tampil maksimal untuk berjuang keluar dari degradasi.
"Yang pasti persiapan kita untuk menghadapi PSIS cukup baik. Pelatih kepala (Pieter Huistra) menekankan kepada kita ini pertandingan final. Artinya kita harus berjuang apapun ceritanya semua pemain harus mengeluarkan segala kemampuannya. Yang paling pasti harus fokus dalam pertandingan besok hari," tutup Ansyari.
(afn/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas