Cerita Aru Ilustrator Garuda Raksasa di Laga Indonesia Vs Bahrain

Round-Up

Cerita Aru Ilustrator Garuda Raksasa di Laga Indonesia Vs Bahrain

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 28 Mar 2025 03:29 WIB
Koreo Garuda Raksasa saat laga Timnas Indonesia vs Bahrain
Koreo Garuda Raksasa saat laga Timnas Indonesia vs Bahrain. Foto: Rifkianto Nugroho/detik.com
Jogja -

Koreo Garuda Raksasa 'Show Your Dignity' di tribune Stadion Gelora Bung Karno Jakarta saat laga Timnas Indonesia vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi viral. Begini cerita ilustratornya, Febru Danar Surya alias Aru, pemuda asal Banguntapan, Bantul.

Berawal dari Koreo Godzila Vs Gundala

Nama Aru sudah tidak asing di kalangan suporter. Sebelumnya dia juga mengerjakan koreo Gundala vs Godzila yang viral saat Indonesia vs Jepang pada 15 November 2024.

"Waktu itu dihubungi langsung sama La Grande. Cukup terkejut juga, dan bangga bisa diajak kerja sama dengan La Grande," tutur Aru kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengerjakan proyek pertama dengan La Grande Indonesia (LGI) untuk laga Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Aru mengaku mendapat waktu sembilan hari untuk mengerjakannya.

"Konsepnya dari LGI, saya hanya berusaha memvisualkan deskripsi yang dijelaskan. Saya butuh waktu sembilan hari buat mengerjakan," jelas pria berusia 27 tahun itu.

ADVERTISEMENT

Hasil karya Aru menjadi viral kala itu. Koreografi jumbo Godzila vs Gundala itu merepresentasikan kedua tim. Gundala yang merupakan karakter fiksi buatan anak Indonesia divisualisasikan mengalahkan Godzila yang merupakan karakter fiksi dari Jepang.

Dengan keberhasilan Aru memvisualisasikan karakter Godzila vs Gundala kala itu, dia kembali mendapat kepercayaan La Grande untuk membuat ilustrasi Garuda Raksasa saat Indonesia menjamu Bahrain pada Selasa (25/3) lalu.

Rencana Sejak Akhir Januari 2025

Mengerjakan koreo Garuda Raksasa dengan skala besar diakui Aru tak mudah. Dia mengungkap perencanaan proyek Show Your Dignity dimulai sejak akhir Januari 2025.

"Proses kreatif koreo yang kedua ini jujur lebih njlimet (rumit), sebab ada andil dari pihak ketiga, sponsor yang ikut andil dalam proses kreatifnya itu," ujar Aru, kemarin.

Ditarget Sebulan

Aru menambahkan, dia ditarget sebulan saja untuk detail desain dari suporter La Grande Indonesia. Beruntung semua prosesnya berjalan lancar.

"Brief masuk pada 7 Januari, selanjutnya sketsa awal selesai saya buat pada 24 Januari. Lalu direvisi pihak La Grande pada 25 Januari. Setelah itu kami preview desain revisi terbaru tanggal 26 Januari, kebetulan pihak La Grande langsung datang ke Jogja," ungkapnya.

"Setelah pertemuan tersebut, 29 Januari masuk ke tahap detailing digitalisasi. Menjadi tantangan bagi kami, deadline desain tersebut jadi ditargetkan Februari, karena rencananya akan langsung masuk ke proses mural," ujar Aru.

Perisai Diganti Ornamen Batik

Revisi demi revisi dilakukan Aru. Salah satu yang signifikan adalah pada elemen desain yang awalnya menampilkan perisai dengan tulisan Bhinneka Tunggal Ika, lalu diganti dengan ornamen batik dari berbagai daerah di Indonesia.

"Versi awalnya itu membawa perisai di depannya, ada elemen Bhinneka Tunggal Ika juga. Lalu kepalanya ada zirah, semacam helm besi. Jadi seolah laga melawan Bahrain itu, kita (Timnas Indonesia) ibaratnya siap berperang. Tapi akhirnya dihilangkan karena ada sejumlah pertimbangan," ungkapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Libatkan Banyak Pihak, Lembur Sampai Pagi

Selain itu, Aru menambahkan, proyek ini juga melibatkan banyak pihak. Salah satunya adalah Founder Bill Mohdor Studio, Nabil Muhdor, seorang influencer seni yang berperan sebagai art director. Dengan deadline ketat, Aru bekerja hingga larut demi menyelesaikan desainnya.

"Proses detailing sekitar empat hari, padahal normalnya kami garap tujuh hari. Hampir tiap malam, saya baru bisa tidur jam 2 pagi, karena saya pribadi tidak pernah begadang hingga dini hari, ini malah menjadi pengalaman yang berkesan dalam proyek ini," jelasnya.

"Sementara siang harinya saya sama sekali tidak bisa sentuh proyek ini karena harus mendampingi anak-anak magang," tambahnya.

Eksekusi Mural 50 x 25 Meter

Setelah desain rampung, tahap eksekusi mural dilakukan oleh tim lain di bawah arahan La Grande Indonesia. Proses pengerjaan mural berukuran 50 x 25 meter ini memakan waktu sekitar satu bulan.

"Kalau muralnya saya sudah nggak ikut. Itu sudah tim lain yang menangani. Saya hanya sampai desain saja," kata Aru.

"Lalu, tantangan lainnya juga pas memasuki bulan Ramadan, ya itu membuat sebagian pekerja harus menyesuaikan ritme kerja dengan ibadah puasa," sambung dia.

"Membuktikan Martabat Bangsa Indonesia"

Aru mengungkapkan Garuda Raksasa "Show Your Dignity" tersebut untuk menunjukkan siapa Indonesia sebenarnya kepada Bahrain.

"Lewat koreo bergambar Garuda ini, La Grande ingin menunjukkan ke Bahrain bahwa siapa sih Indonesia sebenarnya. Membuktikan martabat bangsa Indonesia lewat 'Show Your Dignity'," ujar Aru, Kamis (27/3/2025).

Makna Berbagai Elemen dalam Desainnya

Dalam desain tersebut, Aru menyisipkan berbagai elemen yang menunjukkan keberagaman Indonesia. Salah satunya ornamen batik dari seluruh daerah di Indonesia di bagian sayap Garuda.

"Di bagian dada ada angka 45, itu melambangkan tahun kemerdekaan kita. Lalu di bagian sayap ada ornamen batik dari berbagai daerah, sebagai simbol keberagaman budaya kita dari Sabang sampai Merauke," jelasnya.

Lalu, Aru juga menambahkan ilustrasi gunung di belakang Garuda. Ini menunjukkan sesuatu yang tinggi atau puncak, di mana harapannya Timnas Indonesia mampu meraih kejayaan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Lalu ada gambar gunung, menunjukkan sesuatu yang tinggi atau puncak. Di sini saya terinspirasi Gunung Jayawijaya, puncak tertinggi di Indonesia," tambahnya.

Hasil karya Aru pun berhasil menghipnotis mata masyarakat Indonesia yang menyaksikan langsung di SUGBK maupun dari layar kaca. Tentunya, hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pria asal Banguntapan, Bantul, itu.

"Ini buat NKRI. Dedikasi saya penuh untuk proyek ini. Bisa ikut berkontribusi dalam bentuk seni itu luar biasa bagi saya," pungkas Aru.

Halaman 2 dari 2
(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads