Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti tulisan 'MAGUWOHARJO' di tribune timur yang menurutnya salah pemenggalan. Ternyata pemenggalan kata Maguwoharjo itu sudah dimintakan kesepakatan dengan BKAD Sleman sebagai pemilik aset stadion.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY, Joni, Zinuri Echsan. Dia menyebut pemenggalan Maguwoharjo menjadi 'MAGU-WOH-ARJO' itu sudah izin pemilik aset.
"Termasuk pemenggalan itu sudah seizin yang punya ini, artinya dari Kabupaten," ujar Jonny di sela meninjau Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin (17/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonny menyebut pemenggalan tulisan itu mengacu dengan struktur bangunan yang ada (existing). Oleh karena itu pemenggalan kata Maguwoharjo itu pun dimintakan kesepakatan dengan pengelola aset tersebut.
"Posisi tangga kan existing, bukan bangun baru, ini kan renovasi jadi nyetel itu susah," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sri Sultan menyoroti tulisan Stadion Maguwoharjo saat meninjau ke lokasi, Senin (17/3) kemarin. Sultan heran dengan tulisan Maguwoharjo yang ditulis 'MAGU-WOH-ARJO' di tribune timur.
Menurut Sultan, pemilihan penggalan kata tersebut keliru.
"Le motong kalimat dadi kleru iki, dadi MAGU-WOH," ujar Sultan.
Seusai peresmian, Sultan kemudian dimintai tanggapan terkait hal itu. Dia bilang tulisannya sudah tak bisa dibenahi lagi.
"Tapi nggak bisa diubah, karena panjangnya sekian kok," ucapnya.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan