PSS Sleman tak kunjung menyudahi catatan buruk enam kekalahan beruntun di putaran kedua Liga 1 2024/2025. Pelatih PSS, Pieter Huistra, mengaku sempat stres dengan tren negatif ini.
Diketahui, Pieter Huistra belum lama ini diresmikan PSS sebagai pelatih kepala menggantikan Mazola Junior. Eks arsitek Borneo FC itu pun punya beban berat untuk menyelamatkan PSS dari zona degradasi.
Sayangnya, pada dua laga di bawah nakhodanya, Huistra gagal mendulang poin. Di laga debut, PSS kalah dari Malut United dengan skor 0-1, adapun saat laga kandang pertamanya kontra Barito Putera, PSS kalah dengan skor 1-2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saya stres (dua kekalahan di bawah asuhannya) tapi kita harus cepat merubah itu dan positif ke depannya," ujar Huistra saat ditemui di Lapangan Pakembinangun, Sleman, Rabu (5/3/2025).
Huistra menambahkan, tidak mudah baginya yang datang kepada tim saat kompetisi sudah berjalan. Apalagi, sebelum dia datang, PSS juga sudah berada di tren negatif.
"Ketika saya datang ke sini saya tahu kondisi PSS seperti apa, cukup sulit menurut saya," ungkap pelatih asal Belanda itu.
Meski begitu, Huistra mengaku tak ingin merubah permainan tim. Menurutnya, yang terpenting pemain fokus untuk bisa segera meraih poin.
"Tapi yang terpenting kita tidak mengubah cara permainan. Saya ingin mencoba menbangun apa yang kita inginkan. Sekarang yang penting konsentrasi," jelas dia.
"Keberuntungan itu harus terus dibangun dan dibuat, harus diusahakan. Cara mengusahakannya adalah bekerja keras dan mengetahui apa yang pelatih inginkan. Semoga bisa dapat hasil positif," tutup Huistra.
(afn/ahr)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM