STY Dipecat, Peneliti Budaya Sepakbola Jogja: Timnas dalam Fase Kritis!

STY Dipecat, Peneliti Budaya Sepakbola Jogja: Timnas dalam Fase Kritis!

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Senin, 06 Jan 2025 19:51 WIB
Shin Tae Yong, the Head Coach of Indonesia, is reacting during the AFC U23 Asian Cup Qatar 2024 Semi-Final match between Indonesia and Uzbekistan at Abdullah Bin Khalifa Stadium in Doha, Qatar, on April 29, 2024. (Photo by Noushad Thekkayil/NurPhoto via Getty Images)
Shin Tae Yong. Foto: Noushad Thekkayil/NurPhoto via Getty Images
Jogja -

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) resmi diberhentikan dari jabatannya oleh PSSI. Peneliti budaya sepakbola Jogja, Fajar Junaedi, mengkritik keputusan tersebut.

Peneliti budaya sepakbola sekaligus Sekretaris Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fajar Junaedi, menyebut pemecatan STY di tengah kompetisi Kualifikasi Piala Dunia 2026 cukup riskan.

Dengan dipecatnya STY, Fajar mengatakan, pemain harus beradaptasi lagi dengan pelatih baru yang akan diumumkan pada 12 Januari mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Timnas kita saat ini berada dalam fase kritis, mengingat posisi kita masih bermain di Kualifikasi Piala Dunia. Mengganti pelatih berarti butuh waktu adaptasi para pemain dengan pelatih-pelatih baru," kata Fajar saat dihubungi detikJogja, Senin (6/1/2025).

"Kita tidak memiliki banyak waktu untuk adaptasi dengan pemain karena Indonesia akan berjumpa Australia dan Bahrain pada Maret 2025 nanti," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Menurut Fajar, butuh adaptasi yang lebih antara pemain dengan pelatih. Apalagi, Timnas saat ini tengah menjadi sorotan karena dalam prestasi yang cukup positif di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Dalam kajian ilmu komunikasi, pertemuan orang baru akan berhadapan dengan ketidakpastian, yang dalam kajian ilmu komunikasi dinamakan sebagai Uncertainty Reduction Theory," ujar pria yang juga berprofesi sebagai dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu.

"Pemain akan berhadapan dengan pelatih baru, tentu butuh waktu untuk mengurangi ketidakpastian kognitif dan perilaku dalam proses komunikasi antara pemain dan pelatih," imbuhnya.

Fajar menambahkan, selain dari sisi internal, tekanan juga datang dari faktor eksternal, yaitu soal STY yang dicintai masyarakat Indonesia.

"Tekanan media dalam berbagai narasi dan framing pemberitaan serta tekanan publik di berbagai platform media sosial, apalagi STY selama ini adalah sosok yang dicintai media dan publik. Pelatih baru, siapapun orangnya, akan menghadapi tantangan internal dan eksternal ini," kata Fajar.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan STY dipecat sebagai bagian dari evaluasi PSSI. Pengumuman pemberhentian STY diberikan PSSI pada Senin (6/1) siang tadi.

"Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik, dan implementasi program yang lebih baik untuk Timnas Indonesia," kata Erick, dikutip dari detikSepakbola.

"Pak Sumardji sudah bertemu coach Shin Tae-yong tadi pagi dan coach Shin sudah menerima surat menyuratnya. Nanti ada proses berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir," jelasnya.

Catatan detikSepakbola, Shin Tae-yong diketahui sudah melatih Pasukan Garuda sejak 2020. Selama empat tahun, arsitek berusia 54 tahun asal Korea Selatan tersebut sukses mendongkrak peringkat FIFA Indonesia dari 174 menjadi 127 dunia.

Selain melejitkan rangking Skuad Merah Putih, STY juga membuat berbagai pencapaian. Salah satunya, mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke 16 Besar Piala Asia untuk pertama kalinya.

STY juga mengantarkan Timnas Indonesia U-23 jadi semifinalis Piala Asia 2024. Garuda Muda bahkan nyaris menembus Olimpiade, tapi kalah dari Guinea dalam babak akhir play-off.

Prestasi terbaiknya sejauh ini yakni membawa Indonesia menembus putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hal itu otomatis membawa Rizky Ridho cs mengunci tempat di putaran final Piala Asia 2027.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads