Pak Midun Gowes Malang-Jakarta demi Solidaritas Kanjuruhan Mampir ke Jogja

Pak Midun Gowes Malang-Jakarta demi Solidaritas Kanjuruhan Mampir ke Jogja

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Senin, 23 Sep 2024 22:56 WIB
Pak Midun, sosok yang gowes dari Malang-Jakarta demi solidaritas Kanjuruhan ditemui di Wisma PSIM Jogja, Senin (23/9/2024) malam.
Pak Midun, sosok yang gowes dari Malang-Jakarta demi solidaritas Kanjuruhan ditemui di Wisma PSIM Jogja, Senin (23/9/2024) malam. Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja.
Jogja -

Sosok Pak Midun, pria asal Malang yang gowes sepeda dari Malang ke Jakarta demi solidaritas Tragedi Kanjuruhan mencuri perhatian. Dia sempat mampir ke Jogja mengunjungi suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) dan PSIM Jogja, Brajamusti.

Pantauan detikJogja di lokasi, sebelum datang ke Wisma, Pak Midun terlebih dahulu menyambangi Sekretariat BCS (Brigata Curva Sud) atau suporter PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Pak Midun tiba sekira pukul 18.40 WIB di Wisma PSIM Jogja. Dia datang dengan sepeda modifikasi membawa keranda kecil berwarna hitam sebagai aksi menuntut keadilan pasca Tragedi Kanjuruhan yang bakal diperingati pda 1 Oktober mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sepedanya, keranda tersebut bertuliskan "Justice for Kanjuruhan" serta "Ladub Berkeranda Mencari Kesaktian Pancasila" yang berarti berangkat membawa keranda demi mencari Kesaktian Pancasila. Di sisi belakang, tertulis angka 135 yang menandakan korban Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 2022 silam.

Di sepanjang perjalanan, Pak Midun mengendarai sepeda dikawal rombongan BCS menggunakan sepeda motor. Sesampainya di Wisma, dia langsung disambut Brajamusti (suporter PSIM Jogja) di Sekretariat Brajamusti.

ADVERTISEMENT

"Ini sebagai bentuk rasa simpati dan kemanusiaan saya usai Tragedi Kanjuruhan. Saya mulai dari tahun kemarin, ini tahun kedua saya melakukan aksi ini," ujar Pak Midun saat ditemui wartawan di Wisma PSIM Jogja, Umbulharjo, Kota Jogja, Senin (23/9/2024) malam.

Brajamusti dan Pak Midun.Brajamusti dan Pak Midun. Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja

Pria berusia 52 tahun itu mengungkapkan berangkat dari Malang, Jumat (20/9). Dia sudah singgah di Nganjuk, Madiun, Ngawi, Sragen, Solo, Klaten, dan Jogja. Setelah dari Jogja, dia menuju ke Kebumen, Purwokerto, dan sampai di Jakarta tepatnya di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Jika ditotal dia melakukan perjalanan kurang lebih 800 km.

"Kemarin itu saya mengambil tema mengambil Kesaktian Pancasila. Makanya tujuannya nanti diusahakan tanggal 30 (September) sampai sana terus tanggal 1 (Oktober) sampai di Monumen Pancasila Sakti," jelas Pak Mudin.

Dengan aksinya tersebut, Pak Midun berharap Tragedi Kanjuruhan tak terulang serta sepakbola di Indonesia bisa semakin bersih.

"Targetnya saya keadilan masyarakat. Kita itu punya rencana doa bersama saat itu. Apalagi ini dua tahun kejadian. Di sana juga ada keluarga korban Kanjuruhan," kata dia.

"Harapan saya sepakbola bisa bersih, sehat dan enak ditonton. Pulang ke rumah dengan semangat," pungkas Pak Midun.

Pak Midun Bertemu BCS dan Brajamusti

Momen hangat tercipta saat kedatangan Pak Midun di Jogja. Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) nampak mengantar Pak Midun bertemu dengan suporter PSIM Jogja, Brajamusti.

Sebelum mengunjungi Brajamusti, Pak Mudin terlebih dulu menyambangi BCS di Stadion Maguwoharjo. Setelah itu, rombongan BCS pun mengawal Pak Mudin menggunakan motor menuju Wisma PSIM untuk bertemu Brajamusti dan The Maident.

Diungkapkan oleh Sekjen Brajamusti, Niko Angga, Mataram Is Love atau perdamaian antara suporter PSS Sleman, Persis Solo dan PSIM Jogja tercermin di momen ini.

"Tadi Pak Midun silaturahmi ke BCS terus ke sini juga dikawal BCS. Selanjutnya datang ke tempat kami juga kita sambut,"kata Niko kepada wartawan, Senin (23/9).

Selain itu, Brajamusti juga menyambut baik BCS yang mengantarkan Pak Midun ke Wisma PSIM.

"Tadi kebetulan yang nganter dari rekan-rekan BCS. Karena kita juga mengambil hikmah dari Tragedi Kanjurahan kemarin," ungkapnya.

"Apalagi sudah ada Mataram is Love di Mandala beberapa waktu lalu, kita terima semua. Semua elemen suporter hadir, ini jadi salah satu kesenangan di balik itu," jelas dia.

Niko pun menyoroti perdamaian antarsuporter yang semakin membaik saat ini. Dia berharap, perdamaian ini terus berlanjut.

"Kita bisa menyatukan suporter Solo, Sleman dan Kota Jogja. Sekarang sudah semakin terjalin baik hubungan antarsuporter," tutup Niko.

Pesan Khusus untuk Pak Midun

Selama satu jam lebih, Pak Midun dan Brajamusti berbincang-bincang. Niko pun mengungkapkan pesan khusus Brajamusti ke Pak Midun di sesi bicang-bincang tersebut.

"Pesan khusus buat Pak Midun kita ingin titip doa. Sampaikan apa yang perlu disampaikan beliau di Jakarta nanti," jelas Niko.

Lebih lanjut, suporter PSIM Jogja juga memberikan kenang-kenangan ke Pak Midun berupa jersey terbaru PSIM berwarna kuning. Tak hanya itu, beberapa suporter juga memberikan oleh-oleh bakpia khas Jogja.

"Alhamdulillah kita memberi jersey terbaru kita yang kuning. Tadi rekan-rekan juga kasih oleh-oleh khaw Jogja, bakpia Jogja," kata dia.

Tak hanya itu, sebagai bentuk solidaritas, Brajamusti juga akan mengawal perjalanan Pak Midun menuju titik selanjutnya ke Purworejo.

"Tentu pak Midun setelah dari ini ke Purworejo diantar Brajamusti sama The Maident. Di sana beliau juga disambut Brajamusti Purworejo," pungkas Niko.

Usai pertemuan itu, Pak Midun melanjutkan perjalanan ke Purworejo dikawal Brajamusti.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads