PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI menetapkan larangan suporter away di Liga 1 dan Liga 2. Suporter PSIM Jogja, Brajamusti, meminta aturan ini dikaji ulang lantaran dinilai tidak efektif.
Menurut Brajamusti, masih banyak suporter yang melanggar aturan ini. Tak hanya itu, aturan suporter away juga bisa merugikan klub dan suporter itu sendiri.
"Larangan ini saya kira sangat merugikan klub dan suporter. Kunjungan ke kandang lawan sebenarnya bukan hanya untuk mendukung tim tapi juga mempererat hubungan antarsuporter," ujar Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin alias Thole kepada detikJogja, Senin (29/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thole menambahkan, kekhawatiran PT LIB selaku operator liga akan timbulnya masalah saat suporter away dinilai berlebihan.
"Aturan ini kan berasal dari rekomendasi FIFA dan juga dipengaruhi situasi tertentu, termasuk persiapan kampanye yang akan datang. Namun, larangan ini tetap merugikan klub dan suporter," sambungnya.
"Apalagi kita belum pernah melihat surat dari FIFA yang mengatur hal ini. Seharusnya diperlihatkan juga ke publik," tegas Thole.
Lebih lanjut, Thole menyebut, suporter adalah bagian penting dari sepakbola. Makanya, dia ingin PT LIB dan PSSI bisa mengkaji ulang soal larangan suporter away.
"Suporter adalah bagian penting dari sepakbola. Dukungan mereka di stadion sangat berpengaruh terhadap semangat tim. Kami (Brajamusti) berharap PT LIB dan PSSI dapat melihat ini dari sudut pandang lebih luas," jelas Thole.
Diketahui, larangan suporter away diberlakukan sejak Liga 1 dan Liga 2 2023/2024. Aturan ini dilakukan di tengah upaya transformasi sepakbola Indonesia usai Tragedi Kanjuruhan.
(rih/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas