PSSI buka suara soal kasus dokter gadungan di sepakbola. Induk organisasi sepakbola nasional ini akan mempererat regulasi perekrutan.
Dikutip dari detikSepakbola, Jumat (2/2/2024), mencuat kasus dokter gadungan di sepakbola setelah polisi menangkap Elwizan Aminudin. Diketahui Elwizan adalah dokter gadungan yang sebelumnya gabung klub PSS Sleman dan sejumlah klub lain, termasuk Timnas Indonesia kelompok umur.
Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan pemeriksaan ketat bakal dilakukan dalam merekrut dokter. Selain mempunyai surat tanda register (STR), baik untuk dokter maupun fisioterapis, juga harus mempunyai surat izin praktik (SIP) yang masih berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus ini pasti akan menjadi perhatian PSSI. Saat ini kalau masuk ofisial timnas akan diselidiki asal usul yang bersangkutan. Contoh kalau dia lulusan FKUI, kita akan tanyakan ke FKUI. Benar atau tidak. Kita juga tanyakan ke Ikatan Dokter Indonesia (ID). Kita juga tanyakan ke lembaga-lembaga terkait. Kemudian pengalaman dia," kata Yunus, yang dikutip dari situs resmi PSSI.
"Sekarang setiap dokter dan fisio yang mau bertugas di klub Liga 1 ,2 dan 3, apalagi di Timnas Indonesia harus terlebih dulu menyerahkan foto kopi ijazah dokter yang sudah di legalisir oleh Fakultas Kedokteran tempat dia kuliah," tegasnya.
Saddam Emiruddin Gaffar adalah salah satu korban Elwizan Aminudin. Saddam kala itu didiagnosis mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL), namun cuma disuruh istirahat tanpa operasi.
Untuk diketahui, polisi mengungkap Elwizan Aminudin sudah delapan tahun menjadi dokter gadungan. Selama kurun itu, dia menangani sembilan klub sepakbola di Indonesia dan Timnas Indonesia U-19.
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi