Pelatih PSS Rindukan Suporter: Kami Dirugikan dengan Hukuman Ini

Liga 1 2023/2024

Pelatih PSS Rindukan Suporter: Kami Dirugikan dengan Hukuman Ini

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Rabu, 03 Jan 2024 21:33 WIB
Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic. Foto diunggah Selasa (26/12/2023).
Foto: Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic. Foto diunggah Selasa (26/12/2023). (dok. PSS Sleman)
Sleman -

Pelatih PSS Sleman Risto Vidakovic menegaskan timnya butuh suporter meski saat ini masih menjalani hukuman dari Komite Disiplin PSSI. Super Elang Jawa dihukum tiga laga tanpa suporter imbas dari kericuhan saat menjamu Bali United di Stadion Maguwoharjo pada 3 November lalu.

PSS masih menjalani hukuman tanpa suporter di laga kontra Persikabo 1973 pada 4 Februari 2024. Laga tersebut menjadi laga terakhir dari sanksi yang diberikan Komdis PSSI.

Melakoni dua laga kandang tanpa suporter, pelatih PSS Risto Vidakovic mengaku merindukan sosok suporter yang selalu mendukung di mana pun PSS berlaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang akan lebih baik lagi jika suporter memiliki sikap yang baik. Soalnya PSS butuh suporter," ungkap Risto kepada wartawan, Rabu (3/1/2024).

Selain dihukum tiga laga tanpa suporter, PSS juga dikenai denda Komdis sebesar Rp 25 juta imbas keributan di laga kontra Bali United yang merusak beberapa fasilitas Stadion Maguwoharjo.

ADVERTISEMENT

Hukuman tersebut merujuk pada pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI tahun 2023. PSS dihukum tanpa penonton di laga melawan Barito Putera (26/11/2023), RANS Nusantara (8/12/2023), dan Persikabo 1973 (4/1/2024).

Risto turut berharap suporter di Indonesia bisa lebih baik lagi ke depannya. Pasalnya, laga tanpa suporter cukup merugikan untuk tim.

"Kami banyak dirugikan dengan hukuman ini. Kami jadi tuan rumah tapi tidak ada suporter yang hadir. Tapi apa pun itu semoga suporter Indonesia lebih baik lagi ke depannya," tambah Risto.

Meski begitu, Risto tak menyalahkan suporter terkait dengan hukuman ini. Namun, pihak keamanan stadion juga diharapkan berbenah karena kurang mampu menjaga suasana kondusif para suporter.

"Suporter di seluruh dunia sama saja. Mereka datang untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangan mereka," ujarnya.

"Saya pikir di laga kemarin (lawan Bali United) bukan salah suporter kami, tapi salah pihak keamanan di stadion. Ketika pengamanan bagus maka suporter tidak bisa masuk ke lapangan," pungkas Risto.




(apu/rih)

Hide Ads